mendorong perekonomian Indonesia yang sedang berkembang. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang melimpah, maka sektor industri pengolahan
diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan bahwa pada kenyataannya penyerapan tenaga kerja pada sektor
industri pengolahan kurang mampu untuk menyerap tenaga kerja. Kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDB di Indonesia tidak
sebanding dengan daya serap tenaga kerjanya. Sektor industri pengolahan yang merupakan leading sektor mempunyai PDB yang paling tinggi dibanding dengan
sektor-sektor yang lain tetapi sektor tersebut hanya mampu menduduki peringkat ketiga dalam penyerapan tenaga kerjanya setelah sektor pertanian dan sektor
perdagangan. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana perkembangan sektor industri pengolahan di Indonesia? 2.
Bagaimana keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor perekonomian lainnya di Indonesia?
3. Bagaimana dampak multiplier yang ditimbulkan sektor industri pengolahan
terhadap sektor perekonomian lain di Indonesia? 4.
Bagaimana dampak investasi sektor industri pengolahan terhadap sektor perekonomian lain di Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat ditarik beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perkembangan sektor industri pengolahan di Indonesia.
2. Menganalisis keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor
perekonomian lain di Indonesia. 3.
Menganalisis dampak multiplier yang ditimbulkan oleh sektor industri pengolahan terhadap sektor perekonomian lain di Indonesia.
4. Menganalisis dampak investasi sektor industri pengolahan terhadap sektor
perekonomian lain di Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi pembuat kebijakan dan pengambil keputusan
dalam merumuskan dan merencanakan arah pembangunan sektor industri pengolahan di Indonesia agar dapat menunjang sektor-sektor lainnya.
2. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitiannya
lebih lanjut . 3.
Bagi penulis dan pembaca, untuk meningkatkan wawasan pengetahuan tentang perkembangan sektor industri pengolahan terhadap perekonomian di Indonesia.
1.5. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Penelitian yang berjudul Analisis peranan dan dampak investasi sektor industri pengolahan terhadap perekonomian di ini difokuskan pada sektor industri
pengolahan saja. Penelitian ini menggunakan Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008 klasifikasi 66 sektor yang kemudian diagregasikan menjadi 10 sektor dan 17
sektor .
Kesepuluh sektor tersebut yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor
konstruksi, sektor perdagangan, sektor hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, dan sektor
jasa-jasa. Sedangkan dalam klasifikasi 17 sektor tersebut merupakan gabungan antara 10 sektor utama dan 8 subsektor industri diantaranya yaitu : 1 Sektor
industri makanan, minuman, dan tembakau, 2 Sektor industri Tekstil, Pakaian Jadi, kulit dan alas kaki , 3 Sektor Industri Bambu, Kayu dan Rotan, 4 Sektor
Industri Kertas, Barang dari kertas dan Karton, 5 Sektor Industri Kimia, Karet, Plastik, dan Pengilangan minyak, 6 Sektor Industri Semen dan barang bukan
logam, 7 Sektor Industri Logam dasar, 8 Sektor Industri lainnya. Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah bagaimana dan berapa
besar dampak investasi sektor industri pengolahan terhadap perekonomian di Indonesia dengan menggunakan analisis Input-Output.
Analasis pada penelitian ini meliputi analisis keterkaitan keterkaitan ke depan dan ke belakang, dan
analisis multiplier output, pendapatan, dan tenaga kerja. Analisis keterkaitan digunakan untuk melihat keterkaitan antar sektor dalam suatu perekonomian.
Koefisien penyebaran berguna untuk melihat distribusi manfaat dari
pengembangan suatu sektor terhadap pengembangan sektor-sektor lainnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1. Definisi Industri
Negara-negara berkembang berkeyakinan bahwa sektor industri mampu mengatasi masalah-masalah perekonomian, dengan asumsi bahwa sektor industri
dapat memimpin sektor-sektor perekonomian lainnya menuju pembangunan ekonomi. Oleh karena itu di Indonesia sektor industri perlu dipersiapkan agar
mampu menjadi sektor pemimpin dan penggerak terhadap perkembangan sektor perekonomian lainnya, selain akan mendorong perkembangan industri yang
terkait dengannya Saragih, 2004. Menurut Dumairy 1996, industri mempunyai dua arti. Pertama, industri
adalah himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif
yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Kegiatan pengolahan itu sendiri dapat bersifat masinal, elektrik, atau bahan
manual. Secara mikro, industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang homogeny, atau barang-barang yang memounyai sifat saling mengganti yang erat. Secara makro, industri adalah
kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah yakni semua produk, baik barang maupun jasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian industri secara luas
adalah suatu unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang terletak pada suatu bangunan
atau lokasi tertentu serta mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seseorang atau lebih yang bertanggungjawab
atas resiko usaha tersebut Hasibuan, 1993. Industri pengolahan menurut Badan Pusat Statistika, 2003 merupakan
suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau
setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.