Industri Pengolahan 2.803,30 Industri Pengolahan

Sektor industri merupakan sektor utama yang menyerap banyak investor domestik. Berdasarkan Tabel 1.2, pada tahun 2006, realisasi investasi domestik di sektor industri pengolahan mencapai Rp. 10.517,9 milyar, pada tahun 2007 sebesar Rp. 20.931,1 milyar yang artinya mengalami kenaikan investasi sebesar Rp. 10.413,2 milyar, dilanjutkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan investasi dalam negeri di sektor industri pengolahan hingga mencapai sebesar Rp. 13.012,7 milyar, pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai Rp. 26.289,8 milyar dan terakhir pada tahun 2010 realisasi investasi dalam negeri di sektor industri pengolahan mengalami penurunan yang drastis hingga menunjukkan jumlah sebesar Rp. 15.914,8 milyar. Indonesia adalah Negara berkembang yang masih membutuhkan sumbangan dalam bentuk investasi untuk mendapatkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan investasi yang memiliki multiplier effect yang besar terhadap terjadinya nilai tambah ekonomi di berbagai sektor lainnya. Sumber investasi tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Tabel 1.3. Perkembangan Realisasi Investasi Atas Izin Usaha Tetap PMA Menurut Sektor, Tahun 2006-2010 Sektor 2006 Juta US 2007 Juta US 2008 Juta US 2009 Juta US 2010 Juta US 1.Pertanian,Peternakan,Kehutanan, dan Perikanan 186,5 348,9 434,4 289,5 154,2 2.Pertambangan dan Penggalian 122 58,9 98,0 309,8 181,4

3. Industri Pengolahan 2.803,30

3.502,10 3.619,7 4.697,0 4.515,2 4.Listrik, Gas dan Air Bersih 6,1 68,7 105,3 119,3 26,9 5.Konstruksi 385,6 921,9 144,2 448,2 426,7 6.perdagangan 573,5 412,7 434,2 482,9 582,2 7.Hotel dan Restoran 188,7 147,8 111,5 136,4 156,9 8.Pengangkutan dan Komunikasi 103,8 2.946,80 646,0 3.305,2 8.529,9 9.Keuangan,Real estat dan Jasa Perusahaan 35,2 208,3 254,0 64,5 174,9 10.Jasa-jasa 196,4 298,5 144,4 488,6 123,1 Total 4.601,1 8.914,6 5.991,7 10.341,4 14.871,4 Sumber: BKPM, 2011. Pada Tabel 1.3 dapat menunjukkan bahwa jumlah investasi di sektor industri pengolahan yang berasal dari luar negeri pada tahun 2006 adalah sebesar US 2.803,30 juta, tahun 2007 sebesar US 3.502,10 juta, tahun 2008 sebesar US 3.619,7 juta, kemudian terjadi peningkatan jumlah penanaman modal asing pada tahun 2009 yaitu menjadi sebesar US 4.697,0 juta, hal tersebut menunjukkan bahwa realisasi investasi asing yang ditanamkan pada sektor industri pengolahan mengalami peningkatan yang konstan. Namun pada tahun 2010 mengalami penurunan hingga mencapai sebesar US 4.515,2 juta. Dalam hal ini menunjukkan bahwa jumlah investasi yang ditanamkan pada sektor industri pengolahan merupakan yang terbesar apabila dibandingkan dengan jumlah investasi yang ditanamkan pada sektor-sektor lainnya. Tabel 1.4. Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Tahun 2005 – 2009 Tahun Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral 2005 Orang 2006 Orang 2007 Orang 2008 Orang 2009 Orang 1.Pertanian 41.309.776 43,97 40.136.242 42,05 41.206.474 41,24 41.331.706 40,03 43.029.493 41,18 2.Pertambangan dan Penggalian 904.194 0,96 923.591 0,97 994.614 0,96 1.070.540 1,04 1.139.495 1,09

3. Industri Pengolahan

11.952.985 12,72 11.890.170 12,46 12.368.729 12,38 12.549.376 12,24 12.615.440 12,07 4.Listrik, Gas dan Air Bersih 194.642 0,21 228.018 0,24 174.884 0,18 201.114 0,20 209.441 0,20 5.Konstruksi 4.565.454 4,86 4.697.354 4,92 5.252.581 5,26 5.438.965 5,30 4.610.695 4,41 6.Perdagangan 17.192.781 18,3 18.447.033 19,32 19.732.464 19,75 20.372.874 19,87 20.972.403 20,07 7.Hotel dan restoran 716.365 0,76 768.626 0,81 822.186 0,82 848.869 0,83 864.365 0,83 8.Pengangkutan dan Komunikasi 5.652.841 6,02 5.663.956 5,93 5.958.811 5,96 6.179.503 6,03 5.947.673 5,69 9.Keuangan,Real estat dan Jasa Perusahaan 1.141.852 1,22 1.346.044 1,41 1.399.940 1,40 1.459.985 1,42 1.484.598 1,42 10.Jasa-jasa 10.327.496 10,99 11.355.900 11,90 12.019.984 12,03 12.099.817 12,77 12.611.841 13,03 Total 93.958.387 100 95.456.935 100 99.930.217 100 102.552.750 100 104.485.544 100 Sumber: BPS, 2010. Keterangan : = Pangsa dalam persen Dilihat dari kontribusinya, sektor industri pengolahan merupakan sektor yang menjadi penyumbang terbesar dalam PDB maka dalam proses pembangunan ekonomi sektor industri dijadikan prioritas pembangunan yang diharapkan mampu mendorong perekonomian Indonesia yang sedang berkembang. Dengan didukung oleh sumber daya manusia yang melimpah, maka sektor industri pengolahan diharapkan akan mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Berdasarkan Tabel 1.4 menunjukkan bahwa pada kenyataannya penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan kurang mampu untuk menyerap tenaga kerja. Kontribusi sektor Industri Pengolahan terhadap PDB di Indonesia tidak sebanding dengan daya serap tenaga kerjanya. Sektor industri pengolahan yang merupakan leading sektor mempunyai PDB yang paling tinggi dibanding dengan sektor-sektor yang lain tetapi sektor tersebut hanya mampu menduduki peringkat ketiga dalam penyerapan tenaga kerjanya setelah sektor pertanian dan sektor perdagangan. Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan sektor industri pengolahan di Indonesia? 2. Bagaimana keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor perekonomian lainnya di Indonesia? 3. Bagaimana dampak multiplier yang ditimbulkan sektor industri pengolahan terhadap sektor perekonomian lain di Indonesia? 4. Bagaimana dampak investasi sektor industri pengolahan terhadap sektor perekonomian lain di Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian