BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Petani dan Usahatani
Petani menurut Mosher 1984, dikategorikan memegang dua peranan yaitu sebagai juru tani cultivator dan sekaligus sebagai seorang pengelola
manager dalam usahataninya. Peranan pertama dari petani adalah memelihara tanaman dan hewan guna mendapatkan hasil-hasilnya dan berfaedah pada
tanaman. Pemeliharaan ini mencakup menyiapkan persemaian, menyebarkan benih, penyiangan, mengatur kelembaban tanah serta melindungi tanaman
terhadap hama penyakit. Peranan lain yang dilakukan petani dalam usahataninya adalah sebagai pengelola. Apabila keterampilan bercocok tanam sebagai juru tani
pada umumnya adalah keterampilan tangan, otot dan mata, maka keterampilan pengelola mencakup kegiatan pikiran yang didorong oleh kemauan juga tercakup
didalamnya terutama pengambilan alternatif-alternatif yang ada ataupun keputusan-keputusan.
Langkah-langkah yang diambil petani Mosher, 1984 sangat dipengaruhi oleh sikap dan hubungan dalam masyarakat setempat dimana ia hidup. Bagi
seorang petani,
masyarakat itulah
yang merupakan
sumber pokok
kesejahteraannya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani,
sebagai contoh petani padi atau petani jagung. Pelaku budidaya hewan ternak secara khusus disebut sebagai peternak. Pertanian sendiri dapat diartikan sebagai
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran hewan ternak untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Keadaan luas lahan pemilikan usahatani di perdesaan sangat bervariasi. Menurut Sayogyo 1990, berdasarkan luas lahannya petani dibedakan kedalam 3
tiga kategori yaitu 1 petani lapis bawah yang memiliki luas lahan garapan kurang dari 0,5 ha, 2 petani lapisan menengah yang memiliki luas lahan garapan
5
antara 0,5 ha sampai 1,0 ha, 3 petani lapisan atas yang memiliki luas lahan garapan lebih dari 1,0 ha.
Wahyu 1985 mengemukakan bahwa petani lapisan atas mempunyai motivasi dan empati yang tinggi, fatalisme yang kurang dan jaringan hubungan
yang luas. Mereka menerima banyak unsur teknologi pertanian baru, memperhatikan segi pemasaran dan hidup hemat sehingga mereka mempunyai
investasi yang lebih besar pula dalam mencari nafkah. Menurut Sayogyo 1990, bahwa petani lapisan bawah mempunyai
motivasi dan empati yang rendah serta fatalisme yang tinggi. Mereka merupakan lapisan petani yang paling lemah dalam hal modal kerja. Disamping itu petani
lapisan menengah mempunyai sifat di antara kedua sifat lapisan-lapisan di atas. Usahatani adalah suatu jenis kegiatan pertanian rakyat yang diusahakan
oleh petani dengan mengkombinasikan faktor alam, tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang ditujukan pada peningkatan produksi Agung et. al.1999.
Usaha tani dapat diartikan juga sebagai bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya.
B. Pertanian Tanaman Pangan
Pangan diartikan sebagai segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pangan diperuntukkan
bagi konsumsi manusia sebagai makanan atau minuman, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lain yang digunakan
dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman Purnomo dan Purnamawati, 2007.
Komoditas pangan harus mengandung zat gizi yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi
pertumbuhan dan kesehatan manusia. Kelompok tanaman budidaya yang tergolong komoditas ini meliputi kelompok tanaman pangan, tanaman hortikultura
non tanaman hias, dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yang memenuhi batasan pangan.
Batasan untuk tanaman pangan adalah kelompok tanaman sumber karbohidrat dan protein. Namun, secara sempit, tanaman pangan biasanya dibatasi