BAB III METODOLOGI
A. Lokasi dan Waktu
Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
dilakukan secara purposive, yaitu didasarkan pertimbangan bahwa 1 adanya keterbatasan terutama dana dan waktu dalam pelaksanaan penelitian, 2 lokasi
kajian merupakan salah satu sentra produksi tanaman pangan Indonesia. Selain itu penelitian ini lebih bersifat deskriptif kualitatif untuk menggambarkan resiko
pertanian yang berlaku di Indonesia. Namun diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan untuk penelitian yang lebih luas dan mendalam tentang
resiko pertanian terutama di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai September 2011.
Mengingat luasnya wilayah kajian serta terbatasnya waktu pelaksanaan, maka responden yang dipilih sebanyak 59 orang, terdiri dari para petani, kelompok tani,
akademisi serta stakeholder yang terkait dengan manajemen resiko pertanian.
B. Pengumpulan Data
Untuk analisis data pada kajian ini dibutuhkan data yang terdiri dari dua sumber data, yaitu:
1. Data primer, merupakan data utama yang diperoleh langsung dari lapangan.
Untuk mendapatkan data tersebut digunakan kuesioner, dan pengumpulan data dilakukan melalui :
a. Wawancara langsung
Wawancara langsung dalam hal ini dilakukan melalui Focus Group Discussion FGD dengan 59 responden yang terdiri dari 49 responden dari
para petani, kelompok tani atau gapoktan di wilayah Bogor, dan 10 responden dari akademisi serta stakeholder yang terkait dengan manajemen resiko
pertanian 3 responden dari dosen Institut Pertanian Bogor, 2 responden dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, 2 responden dari Dinas
Agribisnis Kota Bogor, 1 responden dari peneliti bidang agribisnis Bogor, 1 responden dari pengusaha, dan 1 responden dari penyuluh pertanian lapangan
wilayah Bogor.
13
b. Observasi
Teknik ini digunakan untuk melakukan pencatatan secara teliti dan sistematis terhadap obyek kajian yang langsung diamati di lapangan guna
melengkapi teknik wawancara. 2.
Data sekunder, merupakan data pendukung yang diperoleh melalui penelusuran studi kepustakaan berupa literatur, dokumen, jurnal dan laporan
penelitian, majalah dan karya ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian dan juga melalui media internet.
C. Pengolahan dan Analisis Data