harga akibat kenaikan pasokan, atau permintaan berubah; hilangnya akses pasar karena relokasi atau penutupan pabrik pengolahan; dan kehilangan
tenaga pemasaran karena ukurannya yang kecil. 3.
Resiko institusional atau kelembagaan timbul karena ketidakpastian kebijakan pemerintah. Perubahan dalam aturan, hukum pajak, peraturan yang
berhubungan dengan penggunaan bahan kimia, peraturan-peraturan tentang limbah peternakan, dan tingkat harga atau dukungan pendapatan merupakan
contoh-contoh dari keputusan pemerintah yang dapat memberikan dampak yang besar terhadap usaha pertanian.
4. Resiko sumberdaya manusia mencakup beberapa kemungkinan seperti
masalah pada kesehatan manusia atau hubungan pribadi yang dapat memberi pengaruh kepada usaha pertanian. Kecelakaan, sakit, kematian dan cerai juga
merupakan contoh-contoh dari krisis personal yang dapat mengancam usaha pertanian.
Resiko finansial atau keuangan, berbeda dengan resiko bisnis. Resiko keuangan lebih menekankan pada masalah modal, penggunaan dana pinjaman,
asuransi, dan kewajiban.
D. Analisis SWOT dan QSPM
Analisis matriks Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT merupakan salah satu alat analisis yang dapat menggambarkan secara
jelas keadaan yang dihadapi oleh perusahaan. Menurut Rangkuti 2010, analisis SWOT dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang secara
sistematis untuk merumuskan strategi. Rumusan strategi tersebut didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan peluang yang ada, serta
secara bersamaan mampu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan.
Analisis SWOT, diawali dengan melakukan analisis lingkungan. Setiap unit bisnis akan selalu mengamati kondisi lingkungannya, baik lingkungan makro
maupun lingkungan mikro, terutama dalam lingkungan pemasaran yang secara terus menerus memunculkan kesempatan dan ancaman baru. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk memonitor dan beradaptasi secara kontinyu dan terus menerus terhadap lingkungan, baik lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Menurut Jauch dan Glueck 1999, strategi merupakan rencana yang disatukan secara menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan suatu
perusahaan dengan tantangan dan lingkungan. Strategi dirancang untuk memastikan agar tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat.
Secara umum, manajemen strategi diawali dari tahap perumusan strategi, tahap implementasi dan selanjutnya tahap evaluasi strategi David, 2006. Tahap
perumusan strategi meliputi pernyataan misi, penetapan tujuan, identifikasi peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan.
Lingkungan eksternal adalah segala kekuatan yang ada di luar organisasiperusahaan, pengaruh perusahaan tidak terlihat sama sekali.
Lingkungan eksternal sangat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam suatu industri. Lingkungan eksternal tersebut terdiri atas lingkungan umum dan
lingkungan industri. Lingkungan internal suatu organisasi adalah hasil analisis dari nilai atau
identifikasi segala faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Kumpulan sumberdaya, kapasitas dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga
mampu memanfaatkan peluang dengan cara efektif dan secara bersama mampu mengatasi ancaman.
Setelah melakukan analisis faktor internal dan eksternal perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun matriks Internal Factor Evaluation IFE
dan External Factor Evaluation EFE yang kemudian diberikan rating. Penentuan rating oleh pakar atau manajemen di perusahaan dilakukan terhadap
peubah-peubah hasil analisis dan memberikan peringkat dengan skala yang ditetapkan, misalnya 1, 2, 3, dan 4.
Matriks IFE dan EFE selanjutnya diberi bobot dan dikalikan dengan peringkat pada setiap faktor untuk menghasilkan skor. Dari skor yang diperoleh
kemudian dapat diketahui posisi organisasi atau perusahaan pada matriks Internal dan Eksternal IE. Hal ini penting dilakukan agar strategi yang diterapkan
mampu mengembangkan usaha dengan baik. Pemberian bobot dan rating pada
matriks IFE dan EFE didasari atas kuesioner yang diberikan kepada para pakar atau manajemen di perusahaanorganisasi yang dapat dilihat pada lampiran 2.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategi dengan analisis SWOT, yaitu analisis kekuatan-kelemahan Strenghts-Weaknesses dan peluang-
ancaman Opportunities-Threats. Matriks SWOT akan menghasilkan empat tipe strategi yaitu; a strategi Strenghts-Opportunities, b strategi Strenghts-Threats,
c strategi Weaknesses-Opportunities dan d strategi Weaknesses-Threats. Setelah ditentukan strategi-strategi terpilih, maka perusahaan dapat
memilih alternatif strategi yang tepat untuk menjalankan usahanya dengan memanfaatkan kekuatan dan peluangnya untuk mengurangi kelemahan dan
ancaman. Tahap terakhir adalah penggunaan Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM. QSPM digunakan untuk merumuskan strategi mana yang terbaik sebagai strategi alternatif, yang obyektif, berdasarkan faktor-faktor sukses internal dan
eksternal yang telah dikenali sebelumnya David, 2006.
BAB III METODOLOGI