Struktur Keluarga Konsep Keluarga

6. Relasi seksual 7. Kegiatan di waktu luang 8. Keluarga dan teman 9. Pengelolaan kuangan 10. Keyakinan spiritual 2 Relasi Orang Tua Anak – Anak Menjadi orang tua merupakan salah satu tahapan yang dijalani oleh pasangan yang memiliki anak. Masa transisi menjadi orang tua pada saat kelahiran anak pertama terkadang menimbulkan masalah bagi relasi pasangan dan menurunkan kualitas perkawinan. Selain itu, masalah ini berkaitan dengan pilihan antara mengurus anak dan kesempatan ekonomis. Menurut Hinde relasi orang tua – anak mengandung beberapa prinsip pokok, yaitu: 17 1. Interaksi. Orang tua dan anak berinteraksi pada suatu waktu yang menciptakan suatu hubungan. Berbagi interaksi tersebut membentuk kenangan pada interaksi di masa lalu dan antisipasi terhadap interaksi di kemudian hari. 2. Kontribusi mutual. Orang tua dan anak sama – sama memiliki sumbangan dan peran dalam interaksi,demikian juga terhadap relasi keduanya. 17 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam keluarga, h. 19 3. Keunikan. Setiap relasi orang tua – anak bersifat unik yang melibatkan dua pihak, dan karenanya tidak dapat ditirukan dengan orang tua atau dengan anak yang lain. 4. Pengharapan masa lalu. Interaksi orang tua – anak yang telah terjadi membentuk suatu cetakan pada pengharapan keduanya. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, orang tua akan memahami bagaimana anaknya akan bertindak pada suatu situasi. Demikian pula sebaliknya anak kepada orang tuanya. 5. Antisipasi masa depan. Karena relasi orang tua – anak bersifat kekal, masing – masing membangun pengharapan yang dikembangkan dalam hubungan keduanya.

4. Keberfungsian Keluarga

Keluarga merupakan tempat yang penting bagi perkembangan anak secara fisik, emosi, spiritual, dan sosial. Karena keluarga merupakan sumber bagi kasih sayang, perlindunagan, dan identitas bagi anggotanya. Keluarga menjalankan fungsi yang penting bagi keberlangsungan masyarakat dari generasi ke generasi. Menurut Berns, keluarga memiliki lima fungsi dasar, yaitu:

1. Reproduksi. Keluarga memiliki tugas untuk mempertahankan

populasinya yang ada di dalam masyarakat. 2. Sosialisasiedukasi. Keluarga menjadi sarana untuk transmisi nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan, dan teknik dari generasi sebelumnya ke generasi yang lebih muda.

3. Penugasan peran sosial. Keluarga memberikan identitas pada para

anggotanya seperti ras, etnik, religi, sosial, ekonomi, dan peran gender. 4. Dukungan ekonomi. Keluatga menyediakan tempat berlindung, makanan, dan jaminan kehidupan.

5. Dukungan emosipemeliharaan. Keluarga memberikan pengalaman

interaksi sosial yang pertama bagi anak. Interaksi yang terjadi bersifat mendalam, mengasuh, dan berdaya tahan sehingga memberikan rasa aman pada anak.

C. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok. 18 Kemiskinan berasal dari kata “miskin” dengan mendapatkan awalan “ke” dan akhiran “an”. Miskin diartikan tidak berharta benda; serba kekurangan berpenghasilan sangat rendah 19 , sedangkan kemiskinan adalah situasi penduduk atau sebagian orang yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan, yakni orang yang tertutup baginya kesempatan untuk 18 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press, 1999, h. 320 19 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 Cet Ke-2, h. 587