Tujuan dan Manfaat Evaluasi Progam

4. Menyebarluaskan Program melaksanakan Program di tempat- tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu, karena program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain. 11

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan sebuah pondasi dan institusi yang paling dicintai dalam Islam. Keluarga juga tempat pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak. Tempat dimana nilai - nilai agama dan norma – norma diajarkan untuk menjadi anak yang berakhlaq mulia. Keluarga adalah satu – satunya lembaga sosial, disamping agama, yang secara resmi telah berkembang di semua masyarakat. 12 Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai institui terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sanagt besar dalam kemajuan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini jelas erat kaitannya dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Kedua orang tua sebagai ujung tombak keluarga mendapat perhatian dan perlakuan khusus dalam Islam. Al-Quran setelah memberi perintah menyambah Allah SWT dan larangan menyekutukan-Nya, juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Sebagaimana firman-Nya. 11 Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan, Edisi Kedua, Cet. 4, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h. 22 12 William J. Goode, Sosiologi Keluarga Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 7                                     36. Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” dan “kelompok kerabat”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan “keluarga” yaitu: Ibu, Bapak, dengan anak-anaknya satuan kerabatan yang sangat mendasar di masyarakat. Salah satu ilmuwan yang mengkaji keluarga, George Murdock. Dalam bukunya social structure, Murdock berpendapat bahwa keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi. 13 Dalam surveinya Murdock menemukan tiga tipe keluarga, yaitu keluarga inti nuclear family, keluarga poligami polygamous family, dan keluarga batih extended family. Berdasarkan penelitiannya salah satu dari tipe keluarga Murdock meyatakan bahwa keluarga inti nuclear family merupakan kelompok sosial yang bersifat universal. Para anggota dari keluarga inti ini bukan hanya membentuk kelompok sosial, melainkan juga menjalankan empat fungsi universal dari keluarga, yaitu seksual, reproduksi, pendidikan, dan ekonomi. 13 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam keluarga, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2012, h. 3 Menurut Koerner dan Fitzpatrick 2004, definisi tentang keluarga setidaknya dapat ditinjau berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu: 14  Definisi struktural. Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Definisi memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan.  Definisi Fungsional. Keluraga didefinisikan denga penekanan pada terpenuhinya tugas – tugas dan fungsi – fungsi psikososial. Fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran – peran tertentu. Definisi ini memfokuskan pada tugas – tugas yang dilakukan oleh keluarga.  Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku – perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga seperti ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita – cita masa depan. Definisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksankan fungsinya.

2. Struktur Keluarga

Dari segi keberadaan anggota keluarga, maka keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keluarga inti nuclear family dan keluarga batih extended family . Keluarga inti adalah keluarga yang didalamnya hanya terdapat tiga 14 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam keluarga, h. 5 posisi sosial, yaitu: suami-ayah, istri-ibu, dan anak-sibling. 15 Struktur keluarga yang demikian menjadikan keluarga sebagai orientasi bagi anak, yaitu keluarga tempat ia dilahirkan. Adapun orang tua menjadikan keluarga sebagai wahana prokreasi. Dalam keluarga inti hubungan antara suami istri bersifat saling membutuhkan dan mendukung layaknya persahabatan, sedangkan anak – anak tergantung pada orang tuanya dalam hal pemenuhan kebutuhan afeksi dan sosialisasi. Adapun keluarga batih adalah keluarga yang di dalamnya menyertakan posisi lain selain ketiga posisi di atas. Bentuk pertama dari keluarga batih yang banyak ditemui di masyarakat adalah keluarga bercabang stem family. Keluarga bercabang terjadi ketika seorang anak, dan hanya seorang anak, yang sudah menikah masih tinggal dalam rumah orang tuanya. Bentuk kedua dari keluarga batih adalah keluarga berumpun lineal family. Bentuk ini terjadi manakala lebih dari satu anak yang sudah menikah tetap tinggal bersama kedua orang tuanya. Bentuk ketiga dari keluarga batih adalah keluarga beranting full extended. Bentuk ini terjadi manakala di dalam suatu keluarga terdapat generasi ketiga cucu yang sudah menikah dan tetap tinggal bersama. Keluarga inti pada umumnya dibangun berdasarkan ikatan perkawinan. Perkawinan menjadi pondasi bagi keluarga, oleh karena itu ketika sepasang manusia menikah akan lahir keluarga yang baru. Sedangkan keluarga batih dibangun berdasarkan hubungan antargenerasi, bukan antarpasangan. Keluarga batih biasanya terdapat dalam masyarakat yang memandang penting 15 Sri Lestari, PSIKOLOGI KELUARGA, Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Dalam keluarga, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2012, h. 6