Definisi Townhouse Karakteristik Townhouse

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Permukiman Menurut undang-undang RI no 4 tahun 1992, mendefinisikan arti permukiman dan perumahan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian untuk mengembangkan kehidupan dan penghidupan keluarga. Lingkungan permukiman berupa kawasan perumahan, yaitu tempat untuk menyelenggarakan kegiatan bermasyarakat dalam lingkungan yang terbatas. Lingkungan perumahan ini dilengkapi dengan penataan ruang, sarana dan prasarana yang terstruktur. Permukiman merujuk kepada tempat bermukim manusia, tinggal menetap dan melakukan aktifitas sehari-hari sebagai upaya peningkatan nilai penghidupannya. Dapat diartikan pula sebagai ruang di mana konsentrasi penduduknya tinggi, hidup bersama, bersosialisasi menggunakan fasilitas lingkungan bersama-sama. Menurut Nurisjah dan Pramukanto 1995, kawasan permukiman merupakan lingkungan hunian yang memberikan lingkungan yang baik bagi warganya, dapat memuaskan, aman, nyaman, dan menyenangkan. Lanskap permukiman harus dapat menunjang kegiatan individu yang bermukim di dalamnya. Simonds dan Starke 2006 menyatakan bahwa permukiman diidentifikasi dari adanya kelompok-kelompok rumah yang memiliki ruang terbuka bersama untuk melaksanakan kegiatan umum seperti berbelanja, lapangan bermain, serta adanya daerah penyangga. Kebutuhan ruang terbuka ini cukup besar untuk menampung aktifitas beberapa kelompok masyarakat. Permukiman penduduk modern memiliki beberapa tipe, di antaranya linier, plaza, dan permukiman dengan area bersama. Tipe permukiman dengan area bersama memiliki fasilitas umum yang digunakan. Permukiman tipe ini contohnya cluster, townhouse, dan muster.

2.2 Townhouse

2.2.1 Definisi Townhouse

Townhouse merupakan kawasan rumah tinggal berupa kumpulan rumah yang memiliki tipe dan bentukan yang sama dengan jumlah yang terbatas. Di dalam satu townhouse idealnya terdiri dari maksimal 50 rumah. Penyusunan rumah diletakkan secara dempet, dengan lahan pekarangan yang minim. Townhouse memiliki karakteristik seperti memiliki satu akses keluar, memiliki fasilitas umum seperti kolam renang, area olahraga, dan ruang terbuka berupa taman komuniti Herman 2005. Townhouse merupakan rumah yang sejenis, yang dibuat berderetan. Menurut Kepala Riset Jones Lang Lasalle, Anton Sitorus dalam Anna Suci, townhouse , yang disebut juga rowhouse, memiliki kelemahan dari segi sosial. Jumlah rumah dalam satu kawasan townhouse yang terbatas, mengakibatkan minim dan terbatasnya sosialisasi antar penghuni. Selain itu, peraturan yang biasa diterapkan dalam townhouse yang tidak mengijinkan modifikasi bentukan rumah yang merubah bentuk aslinya mengakibatkan sulitnya pembangunan tambahan rumah. Surayya 2006 mendefinisikan townhouse sebagai unit permukiman milik pribadi keluarga tunggal yang menempel dengan unit lainnya yang merupakan bagian dari unit-unit lain yang serupa dan berhubungan satu sama lain dibatasi oleh dinding tanpa bukaan atau akses Gambar 1 . Gambar 1. Ilustrasi Bentuk Townhouse Sumber : Surayya, 2006

2.2.2 Karakteristik Townhouse

Townhouse memiliki keistimewaan yang menjadi ciri khas dibandingkan dengan permukiman yang lain, yaitu dari segi peletakan bangunan rumah yang berdempetan sampai tidak menyisakan ruang antar bangunan, memiliki hanya satu akses masuk. Dengan minimnya lahan milik pribdi, lingkungan townhouse harus dilengkapi dengan fasilitas umum untuk menunjang aktivitas penghuninya. Adapun ciri perumahan dengan konsep townhouse menurut Surayya 2006 sebagai berikut: 1. Townhouse menawarkan kenyamanan dan fasilitas yang sama dengan single family house kecuali adanya halaman samping. 2. Townhouse merupakan hunian independen yang memiliki kavlingnya sendiri. 3. Karena susunannya yang berderet dan ada pengulangan fungsi, maka pada fasad tampak depan dan tata letak ruang denah tipikal mengalami pengulangan pula. 4. Keuntungannya, townhouse dapat saja menempati kavling yang sempit sehingga menjadi populer akhir-akhir ini karena keterbatasan lahan di daerah perkotaan Herman 2005 menambahkan, permukiman dengan tipe townhouse merupakan kawasan setengah perumahan, setengah apartemen. Dengan fasilitas lengkap yang dimiliki, baik dari segi keamanan, townhouse menyerupai apartemen, namum dari luasan, dan pembangunan rumah secara horizontal, tidak menyerupai apartemen. Dalam perancangan setiap townhouse, terdapat ciri yang menjadi kekhasan townhouse tersebut. Ciri khas tersebut dapat berupa pemilihan vegetasi, pemilihan elemen keras, maupun bentuk bangunan townhouse itu sendiri. Herman 2005. Sebagai contoh, kawasan townhouse dengan pemilihan vegetasi pinus sehingga dapat menjadi ciri khas townhouse tersebut. Konsep townhouse adalah penggabungan beberapa rumah tinggal di mana biasanya rumah memiliki kavling masing-masing dengan fasilitas halaman depan, halaman belakang dan halaman samping. Rumah pada townhouse mengeleminasi taman samping pada rumah Surayya 2006 Gambar 2. Gambar 2. Pembentukan Townhouse Sumber : Surayya, 2006

2.2.3 Townhouse sebagai Rumah Tinggal