Clubhouse Internal Road External Road

5.7.5 Clubhouse

Perkerasan pada area clubhouse berupa grey tumbled stone dengan ukuran 350 x 350 x 20 mm dengan pola penyusunan berbaris dengan sudut 45 o dan dengan pola berbaris pada bagian tepinya. Ilustrasi pemasangan perkerasan pada clubhouse terdapat pada Gambar 83 dan 84. Gambar 56. Pola Pemasangan Perkerasan pada Clubhouse Gambar 57. Detail Potongan Perkerasan pada Clubhouse Pada kolam bagian depan bangunan clubhouse, terdapat dinding rendah yang berfungsi batas kolam juga sebagai tempat duduk. Dinding tersebut dilapisi material batu andesit berwarna abu gelap dengan ukuran panjang yang beragam dan lebar 50 mm dan 100 mm dengan tebal 20 mm dan grey tumbled stone pada bagian permukaan dengan ukuran 600 x 350 x 100 mm. Ilustrasi pemasangan perkerasan pada clubhouse terdapat pada Gambar 58 dan 59. Gambar 58. Plan Kolam pada Bagian Depan Clubhouse Gambar 59. Detail Potongan Wall pada Kolam Bagian Depan Clubhouse

5.7.6 Internal Road

Jalur kendaraan dan shared space pada internal road menggunakan material yang berbeda, yaitu aspal dan concrete block. Detail konstruksi pola dan pemasangan perkerasan pada internal road dapat dilihat pada Gambar 60 dan 61. Gambar 60. Pola Pemasangan Concrete Block pada Shared Space Gambar 61. Detail Potongan Konstruksi Perkerasan pada Shared Space

5.7.7 External Road

Pada external road terdapat dinding yang berfungsi sebagai pembatas tapak dengan jalan umum. Dinding tersebut terbuat dilapisi material batu palimanan putih dengan ukuran yang acak. Beberapa bagian dinding dibuat bolong untuk memberikan aksen dan memberikan kesan tidak terlalu kaku. Ilustrasi dinding pembatas pada external road dapat dilihat pada Gambar 62-65. Gambar 62. Plan Dinding Pembatas Tapak pada External Road Sumber PT. SFA Gambar 63. Tampak Dinding Pembatas Tapak pada External Road Sumber PT. SFA Gambar 64. Detail Pola Pemasangan Batu pada Dinding Pembatas Tapak Sumber PT. SFA Gambar 65. Detail Potongan Dinding Pembatas Tapak pada External Road Sumber PT. SFA

BAB VI PEMBAHASAN 6.1.

Sistem Manajemen PT. Sheils Flynn Asia 6.1.1 Posisi dan Tanggung Jawab Sistem kelembagaan atau manajemen perusahaan PT. SFA dipegang oleh dua direktur yaitu direktur desain dan direktur proyek dengan tanggung jawab dan penugasan yang berbeda. Direktur desain bertanggung jawab pada keseluruhan pekerjaan dan produk desain, teknologi informasi dan komunikasi, dan presentasi proyek. Direktur proyek bertanggung jawab pada kegiatan internal tim, pengelolaan sumberdaya manusia pada PT. SFA, dan penanganan proyek di lapang. Sistem pembagian kerja dan tanggung jawab yang berjalan saat ini cukup efektif sehingga penanganan proyek di lapangan akan lebih mudah dan cepat. Selain itu, kondisi internal perusahaan dan kegiatan desain di studio dapat terawasi dan dikerjakan dengan baik. Kondisi tersebut didukung oleh pernyataan Obenlender 1993 yang menyatakan bahwa dalam suatu lembaga memerlukan kegiatan memimpin, mengatur, serta menjalankan tujuan sesuai dengan rencana yang sistematis, koordinatif, dan adanya kerja sama antar setiap pihak. Adapun kegiatan tersebut didukung dengan kerjasama antar pihak terkait, yaitu arsitek lanskap dan tim pendukung kegiatan perusahaan.

6.1.2 Sistem Kerja Studio

Berdasarkan pengamatan saat melaksanakan kegiatan magang, setiap arsitek lanskap mengerjakan lebih dari satu proyek dalam satu satuan waktu. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan diperlukan manajemen waktu yang baik dan kerja yang efisien agar setiap pekerjaannya dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan kualitas yang baik. Semakin baik kualitas yang dihasilkan dengan waktu pengerjaan yang cepat maka jumlah proyek yang dipegang dalam satu satuan waktu dapat semakin banyak. Evaluasi harian juga dilakukan oleh PT. SFA untuk mengetahui perkembangan pengerjaan proyek. Sebelum pekerjaan dimulai project leader memberitahukan rencana kerja harian dan setelah pekerjaan selesai project leader melaporkan hasil kerja. Evaluasi harian juga dilakukan setiap anggota tim kepada