Pengembangan Konsep Ruang Terbuka Pondok Indah Townhouse

lain yaitu analisis mengenai dampak keberadaan sungai terhadap desain dan analisis pemanfaatan sungai pada desain.

6.2.2 Pengumpulan dan Kelengkapan Data

Pengumpulan data dan analisis yang dilakukan oleh pihak lain mengharuskan PT. SFA melakukan site visit untuk lebih mengetahui kondisi tapak, mengambil foto tapak dari berbagai sudut dan memastikan keakuratan data. Dari site visit juga diketahui bahwa terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan yaitu sungai Pesanggrahan baik dari visual maupun keberadaannya. Analisis visual dan potensi sungai, serta analisis mengenai pengolahan air dan drainase dilakukan oleh PT. SFA untuk menunjang hasil rancangan. Analisis visual dan potensi sungai dilakukan untuk memberikan nilai lebih perancangan dengan mengoptimalkan keadaan sekitar tapak yang dapat menjadi daya tarik. Sungai Pesanggrahan dapat menjadi potensi visual yang baik apabila didukung dengan desain yang optimal untuk memanfaatkan pemandangan sungai. Pada east site, pemandangan sungai dimanfaatkan dengan pembuatan fasilitas viewing mound ke arah sungai. Dengan ketinggian tapak pada 32 mdpl area east site mendapatkan pemandangan sungai yang optimal. Pengoptimalan visual pada west site menuju sungai kurang dioptimalkan. Rancangan ruang terbuka Pondok Indah Townhouse menggunakan banyak elemen air, terutama pada bagian courtyard. Pengambilan air melalui air tanah akan berdampak buruk bagi lingkungan terutama bagi lingkungan sekitar tapak. sumber air untuk kolam area courtyard hendaknya memanfaatkan air Sungai Pesanggrahan dengan pengolahan terlebih dahulu. Area courtyard yang berfungsi sebagai taman lingkungan memiliki luas 5000 m 2 untuk memenuhi kebutuhan ruang terbuka masing-masing individu. Dengan asumsi penghuni rumah 6 orang dan jumlah unit rumah pada west site sebanyak 56 unit rumah, maka kebutuhan ruang terbuka sudah dapat terpenuhi dengan luas 14 m 2 ruang terbuka untuk setiap individu.

6.2.3 Pengembangan Konsep Ruang Terbuka Pondok Indah Townhouse

Dalam melakukan perancangan lanskap, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya prinsip desain dan elemen desain titik, garis, bidang, bentuk, pergerakan, warna, dan tekstur yang sejalan dengan konsep. Penentuan konsep pada suatu perancangan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan kebutuhan secara fungsional specific functional concepts maupun ide berdasarkan filosofi hal-hal tertentu general philosophical concepts Reid 1993. Terdapat enam prinsip desain yang utama yang menjadi pertimbangan dalam melakukan perancangan lanskap yaitu, 1. unity adalah perpaduan beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi yang saling menunjang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain dan dominansi ide 2. harmony adalah keadaan yang terpadu antar elemen denagn cara meminimalisir perbedaan antar elemen, mengatur perubahan secara halus, memperkuat konektivitas antar elemen serta memberikan batas pada elemen yang berbeda. 3. emphasis adalah pusat perhatian dalam sebuah komposisi ruang berupa elemen yang pertama ditangkap mata, baik dominansi warna, bentuk, maupun ukuran. 4. balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap objek di mana perhatian visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan adalah sama. 5. scale and proportion berkaitan denagn keberadaan hubungan tertentu antara elemen dengan ukuran terkecil dengan ukuran keseluruhan. 6. sequence adalah peralihan atau perubahan yang memiliki urutan yang baik yang mengalir dengan halus dan tidak mendadak. Sequence membimbing pengguna ke tempat yang klimaks. Perancangan Ruang Terbuka Pondok Indah Townhouse memenuhi dua pertimbangan pemilihan konsep tersebut. Sharing courtyard dipilih untuk memenuhi kebutuhan fungsi ruang terbuka untuk mengakomodasi penghuni sedangkan tema riverside menupakan konsep filosopi yang diambil atas dasar pertimbangan lokasi tapak yang berbatasan dengan sungai. Secara umum, perancangan ruang terbuka Pondok Indah Townhouse memenuhi prinsip desain unity dan harmony dengan menonjolkan beberapa elemen emphasis. Prinsip unity atau kesatuan tercipta pada area courtyard yang merupakan pusat aktivitas dengan penggunaan elemen desain garis dan bentuk yang seragam. Penggunaan garis natural berbentuk pola aliran sungai meander pada kolam, memberikan kesan alami sungai sejalan dengan konsep riverside. Prinsip unity dan harmony juga tercipta dari pemilihan material yang sama untuk fungsi yang sama, seperti tanaman Ficus hilli untuk area penerimaan baik pada area penerimaan tapak maupun area penerimaan clubhouse. Penggunaan material grey tumbled stone sebagai perkerasan pada upper terrace juga digunakan baik pada west courtyard maupun east courtyard. Emphasis pada perancangan ruang terbuka Pondok Indah Townhouse terdapat pada island di tengah kolam pada area courtyard. Penggunaan material palem yang tinggi juga menjadi daya tarik pada keseluruhan tapak. jenis pohon yang berfungsi sebagai feature tree dengan karakteristik pohon tinggi, memiliki dan keunikan bentuk seperti Dyera costulata dan Cananga odorata juga memenuhi prinsip desain emphasis karena merupakan elemen yang menjadi focal point. Pada area gateway, terdapat juga feature wall yang dengan bentuk dan warnanya menjadikan dinding tersebut focal point pada area gateway. Permainan elemen desain seperti tekstur dapat memberikan pengaruh psikologis bagi pengguna. Tekstur perkerasan dengan pola fan bond pada area gateway memberikan efek psikologis pengguna untuk berjalan memasuki tapak. Pemilihan warna juga dapat mempengaruhi psikologis pengguna. Penggunaan tanaman dengan warna-warna tertentu seperti dominansi hijau dengan perpaduan merah dan kuning pada courtyard memberikan kesan nyaman, ceria, dan bersahabat sehingga cocok pada area yang berfungsi sebagai taman lingkungan tersebut.

6.2.4 Finalisasi Rancangan Ruang Terbuka Pondok Indah Townhouse