METODE PENELITIAN Efek Pemakaian Jangka Panjang Obat Anti Epilepsi terhadap Fungsi Hati dan Profil Lipid pada Pasien Epilepsi

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK- USURSUP H. A. Malik Medan dari tanggal 8 April 2014 sd 8 Januari 2015. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. III.2.1. Populasi sasaran Populasi kasus I adalah semua penderita epilepsi yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan EEG dan telah mengkonsumsi obat anti epilepsi yang monoterapi selama 3 bulan. Populasi kasus II adalah penderita epilepsi yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan EEG dan telah mengkonsumsi obat anti epilepsi kombinasi politerapi selama 3 bulan. Populasi kasus III adalah pasien bukan epilepsi. III.2.2. Populasi terjangkau Semua penderita epilepsi yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan EEG dan bukan epilepsi yang datang berobat jalan ke poliklinik Neurologi RSUP H. A. Malik, Medan. III.2.3. Besar sampel Besar sampel dihitung menurut rumus Madiyono dkk, 2008     2 2 2 1 2    P PQ Z Z n   P = R 1 + R Dimana : 2 1   Z = deviat baku alpha. utk  = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96 1   Z = nilai distri busi normal baku β β = 0,20  0,842 P = Perkiraan proporsi paparan pada kasus Q = 1 – P Penentuan besar sampel berdasarkan variabel paparan obat epilepsi terhadap profil lipid dengan OR = 4,4 Lopinto C, 2010 Sehingga P = R = 4,4 = 0,815 1 + R 1 + 4,4 Q =1 – P = 1-0,815 = 0,185     2 2 5 , 815 , 185 , 815 , 842 , 2 96 , 1    x n = n ≥ 13→ n1,n2,n3≥ 13 Maka sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 39 orang. III.2.4. Kriteria Inklusi Kelompok Kasus 1. Penderita epilepsi yang berobat jalan ke poliklinik Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan dan jejaring. 2. Penderita telah mengkonsumsi obat anti epilepsi minimal 3 bulan monoterapi dan politerapi. 3. Pada status neurologis didapati dalam batas normal. 4. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini. III.2.5. Kriteria Eksklusi 1. Riwayat stroke, infeksi otak, trauma kapitis sedang dan berat. 2. Riwayat hiperlipidemia, . 3. Penderita dengan riwayat penyakit hati. 4. Penderita dengan riwayat penyakit metabolik, 5. Penderita dengan riwayat peminum alkohol 6. Penderita yang mengkonsumsi obat-obat yang menyebabkan peningkatan kadar enzim hati. III.2.6. Kriteria Inklusi Kontrol 1. Penderita bukan epilepsi yang berobat jalan di Poliklinik Neurologi yang berobat jalan ke RSUP. H. Adam Malik Medan dan jejaring III.2.7. Kriteria Ekslusi Kontrol 1. Riwayat stroke, infeksi otak, trauma kapitis sedang dan berat. 2. Riwayat hiperlipidemia. 3. Penderita dengan riwayat penyakit hati.Penderita dengan riwayat penyakit metabolik. 4. Penderita dengan riwayat peminum alkohol. 5. Penderita yang mengkonsumsi obat-obat yang menyebabkan peningkatan kadar enzim hati. III.3. BATASAN OPERASIONAL 1. Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi. Sedangkan bangkitan epilepsi adalah manisfestasi klinik yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron Kelompok studi epilepsI, 2011. 2. Obat anti epilepsi adalah obat yang digunakan untuk terapi epilepsi yang terbagi atas dua golongan yaitu: golongan OAE lama karbamazepine, klobazam, fenobarbital, fenitoin dan sodium valproat dan OAE baru etosuximide, felbamate, gabapentine, levetiracetam, lamotrigine, oxcarbamazepine, pregabalin, tiagabine, topiramate, vigabatrin dan zonisamide Kolegium Neurologi Indonesia 2008. 3. Profil lipid terdiri dari : Kolesterol LDL: optimal 100 mgdL, hampir optimal 100-129 mgdL, borderline tinggi 130-159 mgdL, tinggi 160-189 mgdL, sangat ting gi ≥190 mgdL. Kolesterol HDL : rendah 40 mgdL, tinggi ≥ 60 mgdL. Kolesterol total : idaman 200 mgdL, borderline tinggi 200- 239 mgdL, tinggi ≥240 mgdL. Trigliserida : normal 150 mgdL, borderline tinggi 150- 199 mgdL, tinggi 200-49 9 mgdL, sangat tinggi ≥500 mgdLPB PAPDI, 2006. 4. Tes Fungsi hati adalah salah satu dari beberapa tes yang digunakan untuk mengevaluasi berbagai fungsi hati, termasuk metabolisme, penyimpanan, filtrasi, dan ekskresi. Jenis tes fungsi hati termasuk tes SGPT, tes alkaline phosphatase, waktu protrombin, serum bilirubin medical free dictionary online. 5. Nilai normal tes fungsi hati : Serum bilirubin 2-20μmolL, ALT 7-56 UL, AST 0-35 UL, ALP 41-133 UL, GGT 9-85 UL, NTP 0-15 UL, Ceruplasmin 200-600 mgL, AFP 0-15 μgL Gowda S dkk, 2009. 6. Penyakit metabolik adalah suatu penyakit yang timbul akibat gangguan metabolisme seperti diabetes, penyakit tyroid, obesitas, gagal ginjal http:www.unm.edu ~sschneid S0620 metabolic 20disorders.pdf. 7. Kriteria mengkonsumsi alkohol : non binger drinkers ≤ 4dosis kesempatan, binger drinkers ≥ 5 dosis kesempatan, heavy drinkers ≥ 5 dosiskesempatan + ≥ 2x bulan.Satu dosis sama dengan 350 ml untuk bir, 120 ml untuk wine satu dosis = 10-12 gr alkohol de Aguiar Nemer AS dkk, 2013. 8. Obat-obatan yang menyebabkan peningkatan kadar enzym hati seperti antibiotik, obat anti reumatik, statin and obat NSAID Nonsteroidal Antiinflammatory Husein RRS dkk, 2013. III.4. Instrumen Penelitian 1. Profil lipid diukur dengan menggunakan RocheHitachi Cobas C System – Cobas 6000, dengan metode enzymatic-calorimetric. 2. Tes fungsi hati diukur dengan menggunakan RocheHitachi Cobas C System –Cobas 6000, dengan metode enzymatic-calorimetric. III.5. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat analitik retrospektif dengan metode pengumpulan data secara kasus kontrol dengan pengambilan sampel secara sampling non random secara konsekutif dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita epilepsi dan penderita non epilepsi yang berobat jalan di poliklinik Neurologi RSUP H. A. Malik Medan dan jejaring. a. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran fungsi hati dan profil lipid pada penderita epilepsi dan kelompok kontrol. b. Studi analitik untuk mengetahui besar resiko meningkatnya fungsi hati dan profil lipid pada penderita epilepsi. III.6. Pelaksanaan Penelitian III.6.1. Pengambilan sampel Kelompok kasus terdiri dari dua populasi yaitu penderita epilepsi yang sudah makan obat monoterapi dan politerapi selama 3 bulan yang datang ke poliklinik epilepsi RSUP Adam Malik Medan yang diambil secara konsekutif dan telah memenuhi kriteria inklusi diambil darahnya untuk pemeriksaan kadar profil lipid dan tes fungsil hati. Analisa darah akan dilakukan di laboratorium RSUP. H. Adam Malik Medan dan jejaring. Dan sebagai kelompok kontrol, diambil dari penderita yang bukan epilepsi yang berobat jalan dipoliklinik RSUP. H.Adam Malik dan jejaring secara konsekutif dan yang memenuhi kriteria inklusi. III.6.2 KERANGKA OPERASIONAL PASIEN EPILEPSI OBAT ANTI EPILEPSI 3 BULAN Eksklusi INKLUSI Pemeriksaanprofil lipid Pemeriksaan tes fungsi hati Analisa Data Hasil PASIEN NON EPILEPSI Eksklusi III.6.3. Variabel yang diamati Variabel bebas : kadar profil lipid , kadar tes fungsil hati Variabel terikat : obat anti epilepsi III.6.4. Analisa Statistik Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistical Product and Science Service dihitung dua sisi nilai p dalam semua analisis. Tingkat signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05. Analisis dan penyajian data dilakukan sebagai berikut : 1. Analisia deskriptik digunakan untuk melihat gambaran karakteristik demografi populasi sampel 2. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang jenis obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi tehadap kadar fungsi hati digunakan uji chi-square. 3. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang jenis obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi terhadap kadar profil lipid digunakan uji chi-square. 4. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang dosis obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi terhadap kadar fungsi hati digunakan uji chi-square. 5. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang dosis obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi terhadap kadar profil lipid digunakan uji chi-square. 6. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang durasi obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi terhadap kadar fungsi hati digunakan uji chi-square. 7. Untuk mengetahui efek pemakaian jangka panjang durasi obat anti epilepsi monoterapi dan politerapi terhadap kadar fungsi hati digunakan uji chi-square.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN