Aspartate amino transferase AST Ratio ASTALT

independen terkait dengan peningkatan risiko sindrom metabolik pada orang dewasa. Kadar ALT biasanya meningkat selama trimester 2 kehamilan normal asimtomatik. Dalam salah satu penelitian, kadar serum ALT pada pasien hamil dengan gejala seperti pada hiperemesis gravidarum adalah 103.5U L, pada pasien pre-eklamsia 115U L dan hemolisis dengan hitungan trombosit yang rendah pasien menunjukkan 149U L. Namun dalam studi yang sama ALT cepat turun lebih dari 50 dan nilai yang meningkat dalam waktu 3 hari ditunjukkan selama postpartum. Salah satu penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi dan kafein mengurangi risiko aktivitas meningkatnya serum ALT pada konsumsi berlebihan alkohol, virus hepatitis, kelebihan zat besi, kelebihan berat badan, dan metabolisme glukosa Gowda S dkk, 2009.

II.4.4. Aspartate amino transferase AST

Aspartate amino transferase AST mengkatalisis reaksi transaminasi. AST ada dua bentuk isoenzim yang berbeda secara genetik, mitokondria dan bentuk sitoplasma. AST ditemukan dalam konsentrasi tertinggi di jantung dibandingkan dengan jaringan lain dari tubuh seperti hati, otot rangka dan ginjal. Serum AST normal adalah 0 sampai 35U L. Peningkatan AST mitokondria terlihat pada jaringan yang nekrosis luas selama infark miokard dan juga penyakit hati kronis seperti degenerasi jaringan dan nekrosis. Sekitar 80 dari aktivitas AST hati merupakan kontribusi dari isoenzim mitokondria, sedangkan sebagian besar aktivitas AST pada orang normal berasal dari isoenzim sitosol . Namun rasio AST mitokondria terhadap total aktivitas AST memiliki kepentingan diagnostik dalam mengidentifikasi kondisi tipe nekrotik sel hati dan hepatitis alkoholik. Elevasi AST sering mendominasi pada pasien dengan sirosis dan bahkan pada penyakit hati yang biasanya kadar ALT meningkat. Tingkat AST pada pasien hamil dengan bergejala pada hiperemesis gravidarum adalah 73U L, pre - eklampsia 66U L, dan 81U L pada hemolisis dengan jumlah trombosit yang rendah dan enzim hati yang tinggi Gowda S dkk, 2009.

II.4.5. Ratio ASTALT

Rasio AST untuk ALT memiliki utilitas klinis lebih daripada menilai kadar individu yang tinggi. Defisiensi coenzyme pyridoxal-5\-phosphate dapat menekan aktivitas serum ALT dan akibatnya meningkatkan rasio AST ALT. Peningkatan rasio ditemukan pada gangguan fungsional hati yang progresif dan sensitivitas 81,3 dan spesifisitas 55,3 dalam mengidentifikasi pasien sirosis. Sedangkan rasio rata-rata 1,45 dan 1,3 ditemukan pada masing-masing penyakit hati alkoholik dan sirosis pasca nekrotik. Rasio lebih besar dari 1,17 ditemukan dalam satu tahun kelangsungan hidup pada pasien dengan sirosis penyebab virus dengan sensitivitas 87 dan spesifisitas 52. Rasio lebih besar dari 1 menunjukkan fibrosis hati dan infeksi hepatitis C kronis. Namun, rasio AST ALT lebih besar dari 2 khas dalam hepatitis alkoholik. Studi baru-baru ini dibedakan non alkohol steatohepatitis NASH dari penyakit hati alkoholik menunjukkan rasio AST ALT dari 0,9 pada NASH dan 2,6 pada pasien dengan penyakit hati alkoholik. Rasio rata-rata 1,4 ditemukan pada pasien dengan sirosis yang terkait dengan NASH. Penyakit Wilson s dapat menyebabkan rasio lebih dari 4,5 dan rasio tersebut berubah ditemukan pada Hipertiroidisme Gowda S dkk, 2009.

II.4.6. Alkaline phosphatase ALP