Pengujian Sintas Mutan Cronobacter spp. selama Perendaman Pengamatan Koloni

22 Keterangan : N : Total koloni per ml atau gram sampel C : Jumlah koloni dari semua cawan yang masuk dalam batas perhitungan n 1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama n 2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua d : Tingkat pengenceran pertama saat mulai perhitungan Kemudian persentase koloni fluoresens dihitung dengan rumus: P ersentase koloni fluoresens= Jumlah koloni fluoresens Total koloni ×100

3. Pengujian Sintas Cronobacter spp. Mutan selama Pembuatan maizena

a. Pengujian Sintas Mutan Cronobacter spp. selama Perendaman

Jagung i. Persiapan Inokulum Isolat mutan Cronobacterr spp. diinokulasikan ke media pertumbuhan inokulum terpilih, lalu diinkubasi selama 1 hari pada suhu 37 o C. Kultur yang telah mencapai fase stasioner tersebut diperkirakan memiliki jumlah 10 8 – 10 9 CFUml. ii. Klorinasi Jagung Munif 2011 yang dimodifikasi Grits jagung dicuci dengan air mengalir untuk memisahkan endosperma dengan perikarp dan lembaga serta kotoran fisik. Grits endosperma jagung yang telah bersih direndam dalam larutan NaOCl 2 selama 2 menit. Lalu dibilas dengan air steril sebanyak 2 kali, dan air steril bersuhu 60-70 o C sebanyak 1 kali masing-masing selama 2 menit. iii. Perendaman Jagung Haros dan Suarez 1997 Sebanyak 1 ml inokulum diinokulasikan ke dalam botol steril berisi 20 gram jagung, lalu didiamkan selama 15 menit. Setelah 15 menit, 100 ml larutan perendam 100 ml air steril dan 0.2 gram natrium bisulfit ditambahkan ke dalam botol tersebut lalu diaduk agar homogen. Perendaman jagung dilakukan pada suhu 52 C selama 48 jam. iv. Pemupukan BAM 2001 Pemupukan dilakukan terhadap inokulum, sampel 0 jam perendaman, 24 jam perendaman, dan 48 jam perendaman. Pemupukan inokulum dilakukan dengan memipet 1 ml inokulum ke 9 ml BPW, lalu diencerkan hingga tingkat pengenceran tertentu seperti yang terlampir pada Lampiran 10. Pemupukan sampel dilakukan dengan memasukkan 10 gram sampel ke dalam plastik steril, lalu ditambahkan 90 ml larutan pengencer dan dihancurkan menggunakan stomacher selama 1 menit. Kemudian 23 diencerkan hingga tingkat pengenceran tertentu seperti yang terlampir pada Lampiran 10. Pemupukan ke cawan petri dilakukan dengan metode pemupukan terpilih menggunakan media TSA+A. Kemudian cawan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 2 hari dengan posisi terbalik.

v. Pengamatan Koloni

Setelah masa inkubasi, cawan diamati di bawah lampu ultraviolet dengan panjang gelombang 366 nm. Koloni berpendar yang teramati dihitung dengan rumus Standar Plate Count sebagai berikut : N= C [ 1n 1 + 0.1 n 2 d Keterangan : N = Total koloni per ml atau gram sampel C = Jumlah koloni dari semua cawan yang masuk dalam batas perhitungan n 1 = Jumlah cawan pada pengenceran pertama n 2 = Jumlah cawan pada pengenceran kedua d = Tingkat pengenceran pertama saat mulai perhitungan Kemudian reduksi jumlah log dihitung dengan rumus berikut: S=Log N -log N t Keterangan: S = reduksi jumlah log N = Jumlah populasi mikroba sebelum perlakuan N t = Jumlah populasi mikroba setelah perlakuan

b. Pengujian Sintas Mutan Cronobacter spp. selama Pengeringan