Karakteristik dan Taksonomi Cronobacter spp.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Cronobacter spp. Enterobacter sakazakii

1. Karakteristik dan Taksonomi Cronobacter spp.

Cronobacter spp. sebelumnya dikenal dengan Enterobacter sakazakii merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang, bersifat motil, fakultatif anaerob, dan tidak dapat membentuk spora Iversen dan Forsythe 2003. Morfologi Cronobacter spp. dapat dilihat pada Gambar 1. Sejak tahun 1958, Cronobacter spp. berhasil diidentifikasi sebagai Enterobacter cloacae berpigmen kuning oleh Urmenyi dan Franklin dari kasus meningitis yang terjadi di Osterhills Hospital, Inggris. Kemudian pada tahun 1980, Farmer et al. mengidentifikasinya sebagai spesies lain yang berbeda dari Enterobacter cloacae, yaitu Enterobacter sakazakii berdasarkan hibridisasi DNA, reaksi biokimia, produksi pigmen, dan ketahanan terhadap antibiotik. Spesies baru ini. memiliki reaksi biokomia yg mirip dengan Enterobacter cloacae, kecuali D-sorbitol negatif dan deoksiribonuklease ekstraseluler positif. Selain itu, spesies ini juga mampu membentuk koloni berpigmen kuning, sedangkan Enterobacter cloacae tidak. Berdasarkan ketahanannya terhadap antibiotik, Enterobacter sakazakii memiliki zona penghambatan yang lebih besar dari pada Enterobacter cloacae di sekitar sumur antibiotik ampisilin dan cephalothin Farmer et al. 1980. Gambar 1. Morfologi Cronobacter spp. di bawah SEM Scanning Electrone Microscope dengan perbesaran 4800x Dennis Kunkel Microscopy 2009 Oleh karena spesies-spesies Enterobacter sakazakii yang telah berhasil diisolasi memiliki keragaman yang tinggi, maka dilakukan klasifikasi ulang. Klasifikasi ulang taksonomi Enterobacter sakazakii ini dilakukan berdasakan karakterisasi molekuler terhadap gen 16S rRNA, gen dnaG dan gluA, serta uji biokimia. Sehingga spesies Enterobacter sakazakii berganti nama menjadi genus Cronobacter spp. yang diusulkan terdiri dari lima spesies, yaitu C. sakazakii, C. malonaticus, C. turicensis, C. muytjensii, dan C. dublinensis Iversen et al. 2008. Menurut Harris dan Oriel 1989, Cronobacter spp. dapat membentuk heteropolisakarida yang mengandung 29- 32 glucoronic acid, 23-30 D-glukosa, 19-24 D-galaktosa, 13-22 D-fukosa, dan 0-8 manosa. Produksi optimumnya adalah pada kondisi pertumbuhan yang terbatas nitrogennya rasio CN 20:1. Kapsul bakteri ini digunakan untuk pertahanan sehingga memungkinkan bertahan dalam susu formula sampai 24 bulan. Pembentukan kapsul juga menjadikan bakteri ini dapat 4 menempel pada permukaan dan membentuk biofilm yang bersifat sangat resisten terhadap bahan pembersih dan desinfektan.

2. Sumber Kontaminasi Cronobacter spp.