17 peningkatan kesejahteraan bagi negara Indonesia sebagai negara eksportir yang
selama ini mengalami penurunan kesejahteraan akibat adanya penetapan tarif impor oleh ke empat negara importir CPO.
Variabel-variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata lima persen terhadap aliran volume ekspor CPO Indonesia, adalah GDP negara Indonesia
GDPi, dan GDP ke empat Negara mitra dagang utama GDPj. Sedangkan variabel yang berpengaruh nyata pada taraf nyata satu persen adalah nilai tukar
Indonesia dan empat negara mitra dagang utama ER. Variabel-variabel yang tidak berpengaruh nyata adalah jarak antara Indonesia dan keempat negara mitra
dagang utama Dij, dan harga CPO dunia P. Hasil pengukuran potensi perdagangan berdasarkan rasio perdagangan PA menyimpulkan bahwa negara
India dan Malaysia adalah negara-negara dari ke empat mitra dagang utama mempunyai potensi tinggi terhadap penyerapan CPO Indonesia dibandingkan
negara Belanda dan Singapura.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Penelitian terdahulu menunjukan bahwa produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dijabarkan menjadi beberapa variabel yang
diduga mempunyai pengaruh terhadap produksi dengan menggunakan uji tertentu. Variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi bisa menjadi acuan untuk
pengembangan usaha melalui peningkatan produksi yang diperoleh perusahaan. Faktor-faktor yang berpengaruh berbeda-beda tergantung jenis dan lokasi
usahanya, termasuk variabel-variabel yang digunakan untuk menjabarkan faktor- faktor tersebut.
Nurrofiq, Wahyuni, Widarwati sama-sama melakukan penelitian pada pabrik gula mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula. Nurrofiq
2005, menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi gula di PG Djatiroto. Dalam analisisnya terdapat enam faktor produksi yang diduga
berpengaruh terhadap produksi gula di PG Djatiroto, yaitu jumlah tebu, rendemen, tenaga kerja tetap, tenaga kerja musiman, bahan pembantu, dan lama giling. Dari
keenam peubah tersebut hanya lima faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap model produksi gula di PG Djatiroto, yaitu jumlah tebu, rendemen,
tenaga kerja tetap, tenaga kerja musiman, dan lama giling. Sedangkan satu
18 variabel tidak signifikan mempengaruhi produksi gula pada pabrik gula tersebut
yaitu variabel bahan pembantu. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2007, di
dalam penelitiannya Wahyuni tidak menggunakan variabel rendemen sebagai faktor produksi melainkan menambahkan faktor jam mesin sebagai faktor
produksi yang berpengaruh terhadap produksi gula di PG Madukismo, Yogyakarta. Setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata hanya ada lima faktor
produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi gula, yaitu tenaga kerja tetap, tenaga kerja tidak tetap, jumlah tebu, lama giling, dan jam mesin. Sedangkan
bahan pembantu tidak signifikan mempengaruhi produksi gula. Penelitian Widarwati 2008 di PG Pagottan Madiun menggunakan tujuh
faktor produksi yang diduga mempengaruhi produksi gula di PG Pagottan, yaitu jumlah tebu, rendemen, jam mesin, tenaga kerja tetap, tenaga kerja musiman,
bahan pembantu, dan lama giling. Dari hasil lebih lanjut, tenaga kerja tetap dan tenaga kerja musiman digabung menjadi satu faktor produksi sehingga diperoleh
faktor-faktor yang secara nyata berpengaruh terhadap produksi gula di PG Pagottan, yaitu jumlah tebu, rendemen, jam mesin, dan tenaga kerja. Sedangkan
faktor produksi bahan pembantu dan lama giling tidak berpengaruh terhadap produksi gula di pabrik tersebut.
Herawati 2008 menganalisa tentang faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin terhadap produksi glycerine pada PT Flora Sawita
Chemindo Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpengaruh
signifikan terhadap produksi. Sedangkan secara parsial faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin juga berpengaruh signifikan terhadap
produksi glycerine dengan variabel dominan yang mempengaruhi adalah bahan baku.
Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian terdahulu dimana komoditas yang akan dikaji adalah CPO. Dari hasil penelitian-penelitian
terdahulu, variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap produksi akan dijadikan referensi untuk penelitian yang akan dilakukan.
19
2.3. Perbandingan Metode Analisis yang Digunakan