Stasiun Penerimaan Buah Stasiun Penimbangan Buah Stasiun Rebusan

51 pengolahan. Air dan uap digunakan pada setiap stasiun terutama pada stasiun pengempaan dan klarifikasi. Fungsi air pada stasiun pengempaan adalah menurunkan viskositas hasil pengempaan daging buah. Sementara pada stasiun klarifikasi air digunakan untuk mempermudah proses pemurnian minyak dari sludge. Tabel 15 . Alokasi Penggunaan Air dan Penggunaan Uap pada Proses Produksi CPO Pabrik Kelapa Sawit Adolina Tahun 2008-2011 Uraian 2008 2009 2010 2011 Air m 3 ton TBS 1,338 1,335 1,319 1,307 Uap kg ton TBS 0,607 0,597 0,625 0,569 Sumber : PTPN IV Unit Adolina 2011

5.4. Proses Produksi

Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. Ada dua jenis pengolahan kelapa sawit pada pabrik kelapa sawit Adolina yaitu proses pengolahan sawit Crude Palm Oil CPO dan Palm Kernel Oil PKO.

5.4.1. Proses Produksi CPO Crude Palm Oil

Bahan baku utama proses produksi CPO pada pabrik kelapa sawit Adolina adalah buah kelapa sawit yang masih segar. Bahan baku yang diolah harus merupakan baku yang memenuhi kriteria pengolahan seperti kriteria matang panen. Adapun proses produksi CPO adalah sebagai berikut :

1. Stasiun Penerimaan Buah

Fruit Reception Station Stasiun penerimaan bahan buah ini berfungsi untuk menerima bahan baku TBS yang berasal dari kebun Adolina maupun buah dari pembelian dari pihak ketiga. Pada stasiun ini TBS melalui tahapan proses yaitu tahap penimbangan buah dan tahap penumpukan dan pemindahan buah.

2. Stasiun Penimbangan Buah

Fruit Weighting Jembatan timbang menggunakan mekanikal hybrid dengan kapasitas 50 ton dilengkapi dengan sistem komputasi, jembatan timbangan ditera oleh Badan Meterologi satu kali setahun. TBS tandan buah segar yang sudah ditimbang 52 dimasukkan ke loading ramp. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui produktivitas kebun sehingga memerlukan data berat, asal kebun, bagian, blok. Selain TBS, pada jembatan timbang dilakukan juga penimbangan terhadap pengiriman CPO dan inti sawit, janjang kosong, fibre, dan pupuk untuk afdeling kebun.

3. Stasiun Rebusan

Sterilizer TBS yang berada dalam lory rebusan diangkut dari stasiun penerimaan buah dengan bantuan transfer carrier yang bergerak pada jaringan rel. Lory rebusan ini selain sebagai alat angkut juga sebagai wadah untuk merebus buah. Badan lory tersebut terbuat dari plat baja berlubang kecil dengan diameter 27.000 mm berjumlah tiga unit dengan system dua pintu dan memakai PLC Program Local Control dengan waktu merebus buah ± 90 menit, masing-masing sterilizer berkapasitas 10 lory ± 25 ton TBS. Sistem perebusan yang dipakai adalah sistem tiga puncak triple peak. Triple peak adalah jumlah puncak dalam proses perebusan ditunjukkan dari jumlah pembukaan atau penutupan dari uap masuk atau keluar selama perebusan berlangsung yang diatur secara manual atau otomatis. Waktu perebusan yang menjadi perhatian setelah puncak pertama dan kedua adalah pada saat puncak ketiga holding time yaitu antara 40-60 menit. Holding time sangat dipengaruhi oleh kematangan buah, lamanya buah menginap dan tekanan steam. Semakin matang dan semakin buah lama menginap, semakin pendek waktu yang diperlukan di puncak ketiga.

4. Stasiun Penebah