49
Tabel 13.
Pembagian Kerja pada Pabrik Kelapa Sawit Adolina Tahun 2011 No.
Stasiun Jumlah TK
Jumlah Shift 1
Mandor Shift 2
2 2
Wacht Tukang 4
2 3
Penerimaan TBS 8
2 4
Rebusan 16
2 5
Thresher 4
2 6
Hoisting Crane 4
2 7
Pressan 4
2 8
Klarifikasi 6
2 9
Depericarper Kernel 6
2 10
Boiler Operator 8
2 11
Kamar Mesin 4
2 12
Water Treatment 2
2 13
Laboratorium 6
2 14
Limbah 4
2 Jumlah
78
Sumber : PTPN IV Unit Adolina 2011
5.3.3. Jam Olah Mesin
Jam olah menunjukkan rentang waktu lamanya pabrik mengolah dalam satu kali produksi. Jam olah pabrik adalah jam olah efektif ditambah jam olah
stagnasi, dimana jam olah efektif mulai dihitung setelah screw press beroperasi sampai screw press berhenti. Sedangkan jam olah stagnasi adalah jumlah jam
kerusakan setiap alat yang menyebabkan terhentinya proses screw press. Dalam pengolahan juga dikenal istilah jam olah yang tersedia yang merupakan jam
pabrik bekerja dihitung sejak fire up boiler hingga pabrik berhenti. Dimulainya jam olah untuk satu kali produksi tergantung dari ketersedian bahan baku atau
TBS. Alokasi jam olah dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14
. Alokasi Jam Olah dan Penggunaan Listrik pada Proses Produksi CPO Pabrik Kelapa Sawit Adolina Tahun 2008-2011
Uraian 2008
2009 2010
2011
Jam Olah Jam tahun 5.103,00
5.872,00 6.466,00
7.018,50 Listrik kwh ton TBS
16,20 14,45
15,54 15,96
Sumber : PTPN IV Unit Adolina 2011
Mesin yang digunakan dalam proses produksi CPO bersifat flow process, dimana kerusakan pada satu mesin akan memberikan hambatan bagi proses
produksi selanjutnya. Oleh karena itu, kemampuan mesin dalam melakukan
50 pengolahan sangat mempengaruhi proses produksi. Kemampuan mesin untuk
beroperasi ini ditunjukkan oleh jam mesin atau jam olah. Rentang waktu lamanya pabrik mengolah sebenarnya juga dipengaruhi oleh pasokan tandan buah segar ke
pabrik, dimana semakin banyak pasokan TBS maka jam olah akan semakin tinggi pula.
5.3.4. Suplai Listrik
Secara keseluruhan pemakaian listrik pada unit Adolina cukup besar, karena dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan, namun dalam penelitian hanya
dilakukan kajian dalam penggunan listrik untuk proses produksi. Dalam kegiatan produksinya, Unit Adolina mengolah TBS hingga menghasilkan CPO dengan
menggunakan bantuan mesin-mesin. Mesin ini digerakkan dengan menggunakan sumber tenaga listrik. Listrik yang dihasilkan berasal dari mesin pembangkit
genset berbahan bakar solar serta mesin generator bertenaga uap.
Genset digunakan sebagai pembangkit tenaga awal turbine hingga berjalan pada keadaan normal. Selanjutnya turbine beroperasi dengan uap air sebagai
sumber tenaga. Uap air sendiri akan dihasilkan oleh ketel uap. Ketel uap merupakan alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap air dengan jalan
pemanasan yang diperoleh dari hasil pembakaran. Ketel uap dipanaskan Fire up dengan membakar sampah yang dikirim boiler sebagai sumber pembangkit
berupa ampas cake dan cangkang shell ataupun janjangan kosong empty buch yang disediakan pada hari sebelumnya. Alokasi suplai listrik pada proses
pengolahan TBS menjadi CPO dapat dilihat pada Tabel 14.
5.3.5. Bahan Pembantu