KalibrasiVerifikasi Model Karakteristik Hidrologi Sub DAS Kebun

4 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Konawe Utara dengan ibukota Wanggudu merupakan pemekaran dari Kabupaten Konawe, yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2007 berisi tentang pembentukan Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis, Kabupaten Konawe Utara terletak di bagian selatan khatulistiwa, melintang dari utara ke selatan antara 02° 97‟ dan 03°86‟ lintang selatan, membujur dari barat ke timur antara 121° 49‟ dan 122°49‟ bujur timur. Batas wilayah Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara: berbatasan dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dan Kecamatan Routa Kabupaten Konawe. b. Sebelah barat: berbatasan dengan Kecamatan Latoma Kabupaten Konawe. c. Sebelah selatan: berbatasan dengan Kecamatan Bondoala, Kecamatan Amonggendo, Kecamatan Meluhu, Kecamatan Anggaberi, Kecamatan Tongauna, dan Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe. d. Sebelah timur: berbatasan dengan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah dan Laut Banda. Luas wilayah Kabupaten Konawe Utara yaitu 500.339 ha atau 13,38 dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Luas wilayah perairan laut termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe ±11.960 km 2 atau 10,87 dari luas perairan Sulawesi Tenggara BPS Kabupaten Konawe Utara 2010. Wilayah Kabupaten Konawe Utara dibagi dalam 10 sepuluh kecamatan yaitu Kecamatan Sawa, Kecamatan Lembo, Kecamatan Lasolo, Kecamatan Molawe, Kecamatan Asera, Kecamatan Wiwirano, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Oheo, Kecamatan Motui dan Kecamatan Wanggudu dan terdiri dari 134 desa dan 10 kelurahan. Batas administrasi wilayah Kabupaten Konawe Utara disajikan pada Gambar 15. Keadaan Wilayah Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara Keadaan wilayah perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Wiwirano Kabupaten Konawe Utara diuraikan dibawah ini:

1. Fisiologi dan Bentuk Wilayah

Areal perkebunan kelapa sawit dan sekitarnya dikelompokkan menjadi tiga sistem fisiografi, yaitu: sistem fisiografi pegunungan, sistem fisiografi perbukitan, dan sistem fisiografi dataran lembah. Wilayah penelitian merupakan bentang lahan dengan ketinggian 3 hingga 374 m dari permukaan laut yang memanjang dari timur ke arah barat. Wilayah ini terbentuk dari bahan alluvium di sepanjang aliran sungai yang diapit oleh sungai dan perbukitan.