Gambar 36 Plot contoh pada lahan sawit di areal perkebunan kelapa sawit
3. Kalibrasi model tangki
Kalibrasi model tangki dilakukan menggunakan data curah hujan harian Tahun 2011 dan nilai evapotranspirasi hasil perhitungan dari data iklim Tahun 2011 untuk
memperoleh nilai debit model. Sebaran hujan yang tidak selalu merata baik menurut ruang dan waktu menyebabkan kondisi ketersediaan air tanah berbeda pada setiap ruang
dan waktunya. Faktor iklim yang berperan dalam ketersediaan air tanaman adalah curah hujan dan evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan evaporasi dari
permukaan tanah dan transpirasi tanaman yang menguap melalui akar tumbuhan ke batang daun menuju atmosfer yang berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah.
Dengan mengabaikan jumlah air yang digunakan dalam kegiatan metabolisme maka evapotranspirasi dapat disamakan dengan kebutuhan air tanaman. Oleh karena itu,
Sasrodarsono dan Takeda 1978 menyatakan bahwa kebutuhan air disebut juga evapotranspirasi.
Penentuan nilai-nilai parameter dilakukan dengan metode trial and error sehingga dihasilkan nilai debit model yang mendekati nilai debit aktual dan memiliki nilai
koefisien determinasi R
2
paling besar. Nilai-nilai koefiesien yang ditentukan dalam tahap kalibrasi model antara lain kandungan air tanah xx, tinggi lubang outlet tangki
h, koefisien lubang outlet tangki a dan koefisien lubang tangki ke arah bawah z. Data hujan harian dan evapotranspirasi nilai ETo hasil perhitungan dari data iklim di
kebun Tahun 2011 disajikan pada Gambar 36. Pada gambar tersebut terlihat bahwa nilai hujan rata-rata sebesar 11,39 mmhari atau sebesar 4.157,35 mmtahun dan nilai
evapotranspirasiETo rata-rata sebesar 4,08 mmhari atau sebesar 1.489,2 mmtahun. Data hujan dan evapotranspirasi ini digunakan sebagai salah satu nilai masukan dalam
analisis model tangki.
86
Gambar 37 Data hujan harian dan evapotranspirasi nilai ETo di kebun Tahun 2011
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
300.00 0.00
2.00 4.00
6.00 8.00
10.00 12.00
14.00 16.00
18.00
Jan-11 Feb-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Nov-11 Dec-11
m m
ha ri
Data Hujan dan Evapotranspirasi Tahun 2011
ETo Hujan
Gambar 38 Data debit aktual harian hasil pengukuran pada tiap tutupan lahan di plot contoh Tahun 2011
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
6.00 7.00
8.00
Jan-11 Feb-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Nov-11 Dec-11
m m
ha r
i
Data Debit Hasil Pengukuran Plot Contoh
Hutan Alang2
Sawit 15 Sawit 15
Pengukuran debit plot contoh dilakukan pada empat jenis tata guna lahan yaitu hutan, alang-alang, dan lahan kelapa sawit dengan kemiringan 15 dan 15 dengan
adanya tanaman penutup tanah dan mulsa. Data debit hasil pengukuran pada plot contoh dengan ukuran 16 m
2
disajikan pada Gambar 37. Selain itu, dilakukan pengukuran debit pada sub-sub DAS di dalam wilayah konsesi perkebunan kelapa sawit PT Damai Jaya
Lestari seluas 20.000 Ha yang dikelilingi oleh lahan lainnya di luar wilayah konsesi. Data pengukuran debit pada sub-sub DAS ini dipengaruhi juga oleh run off dari wilayah
kebun di sekeliling wilayah konsesi yang menjadi lokasi penelitian ini. Data debit sub- sub DAS hasil pengukuran langsung disajikan pada Gambar 37.
m
3
t a
h u
n
Gambar 39 Data debit hasil pengukuran langsung pada sub-sub DAS Tahun 2011
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
16.00 18.00
Jan-11 Feb-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Nov-11 Dec-11
m m
ha r
i
Hutan Alang2
Sawit 15 Sawit 15
a. Kalibrasi model tangki di plot contoh Data hasil pengukuran di plot contoh digunakan sebagai dasar dalam melakukan
kalibrasi model tangki untuk mengetahui besaran koefisien model tangki di tangki kesatu. Hasil kalibrasi tiap jenis lahan pada plot contoh untuk tangki kesatu pada model
tangki disajikan pada Tabel 23 sedangkan grafik hasil kalibrasi pada tiap jenis lahan disajikan pada Gambar 39-44. Analisis model tangki pada plot contoh ini dilakukan
untuk mengetahui gambaran karakteristik lahan terhadap air.
Tabel 23 Hasil kalibrasi tiap jenis lahan pada plot contoh untuk tangki kesatu pada model tangki
Parameter Nilai
Koefisien Hutan
Alang- alang
Sawit 15 Sawit 15
Legume Mulsa
Legume Mulsa
Kandungan air
tanah tangki 1 xx1
200 150
180 180
185 185
Koefisien outlet tangki 1-1
a11
0,65 0,7
0,6 0,59
0,65 0,63
Koefisien outlet tangki 1-2
a12
0,55 0,6
0,5 0,49
0,45 0,43
Tinggi outlet
tangki 1-1 h11
75 50
85 85
80 80
Tinggi outlet
tangki 1-2 h12
60 45
70 70
65 65
Koefisien tangki 1 ke bawah
z1
0,009 0,003
0,004 0,0045
0,005 0,0055
Sumber: Hasil Analisis 2012
m
3
t a
h u
n
88
Gambar 40 Data hasil kalibrasi untuk lahan alang-alang pada plot contoh R
2
72,56 Tahun 2011
50 100
150 200
250 300
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11
H uj
an m
m ha
ri Q
m 3
de ti
k
Hujan Q model
Q aktual
Gambar 42 Data hasil kalibrasi untuk lahan sawit dengan kelerengan lebih dari 15 pada plot contoh dengan legume R
2
64,83 Tahun 2011
50 100
150 200
250 300
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11
H uj
an m
m ha
ri Q
m 3
de ti
k
Kalibrasi Plot Contoh - Sawit 15 Legum
Hujan Q model
Q aktual
Gambar 41 Data hasil kalibrasi untuk lahan hutan pada plot contoh R
2
62,99 Tahun 2011
50 100
150 200
250 300
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 Jul-11 Aug-11 Sep-11 Oct-11 Nov-11 Dec-11
H uj
an m
m ha
ri Q
m 3
de ti
k
Kalibrasi Plot Contoh - Hutan
Hujan Q model
Q aktual