6.2.4. Analisis Pengganda Multiplier
Analisis pengganda bertujuan untuk melihat dampak suatu investasi pada suatu sektor terhadap perekonomian secara keseluruhan. Analisis pengganda yang sering
digunakan adalah pengganda output, pengganda pendapatan, pengganda nilai tambah bruto, dan pengganda pajak tak langsung. Ada dua tipe pengganda yakni pengganda tipe I
dan tipe II yang merupakan hasil dari proses mekanisme dampak yang terdiri dari efek awal, efek putaran pertama, efek dukungan industri dan efek induksi konsumsi.
a. Pengganda Output
Pengganda output dimaksudkan apabila permintaan akhir output sektor tertentu meningkat sebesar satu unit, akan meningkatkan output sektor lainnya sebesar nilai
pengganda output sektor yang bersangkutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sektor yang memiliki nilai pengganda output tertinggi adalah sektor pemerintahan 2,015 yang
berarti setiap peningkatan permintaan akhir terhadap sektor pemerintahan sebesar 1 satuan akan meningkatkan output sektor lainnya sebesar 2,015 unit.
Namun demikian, sektor pemerintahan bukan merupakan sektor riil sehingga pengembangannya terbatas apalagi umumnya pendanaan masih bergantung pada
pemerintah pusat. Oleh karena itu, sektor yang sebaiknya diprioritaskan pengembangannya adalah sektor riil misalnya industri makanan dan minuman yang nilai
pengganda outputnya mencapai 1,978. Sektor industri makanan dan minuman juga memiliki keterkaitan ke belakang
maupun ke depan yang tinggi sehingga umumnya akan meningkatkan output sektor lainnya di Kabupaten TTU sebesar 1,978. Selain itu, restoran juga memberikan
pengganda output yang tinggi karena sebagian besar menggunakan bahan makanan yang mudah rusak sehingga selalu menunjukkan kontinyuitas permintaan terhadap output dari
sektor lainnya terutama tanaman bahan makanan. Pihak swasta seharusnya mengambil peran untuk melakukan investasi pada sektor
industri makanan dan minuman serta restoran sehingga dapat menggerakkan perekonomian di Kabupaten TTU. Kenyataannya pihak swasta umumnya hanya
mengharapkan proyek dari pemerintah sehingga kurang memberikan kontribusi terhadap
sektor riil di Kabupaten TTU. Urutan pengganda output selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 56. berikut ini.
Tabel 56. Pengganda output masing-masing sektor di Kabupaten TTU, tahun 2006
No Sektor Output Ranking
1 Padi
1,1797 27
2 Jagung
1,1086 32
3 Kacang-kacangan
1,1114 31
4 Umbi-umbian
1,1175 30
5 Sayur dan buah-buahan
1,0949 34
6 Tanaman bahan makan lainnya
1,1899 24
7 Jambu mete
1,2228 22
8 Kelapa
1,2561 19
9 Kopi dan kakao
1,0517 36
10 Kapukkapas
1,0942 35
11 Kemiri
1,2407 21
12 Pinang
1,0424 37
13 Perkebunan lainnya
1,3964 17
14 Peternakan dan hasilnya
1,2443 20
15 Unggas dan hasil-hasilnya
1,3102 18
16 Kayu hasil hutan
1,1842 26
17 Hasil hutan lainnya
1,1256 29
18 Perikanan
1,1871 25
19 Pertambangan dan pengalian
1,2146 23
20 Ind makanan dan minuman
1,9784 2
21 Ind tenun ikat
1,4559 12
22 Industri lainnya
1,6947 6
23 Listrik dan air bersih
1,5569 10
24 Bangunan
1,6416 8
25 Perdagangan
1,1076 33
26 H o t e l
1,8211 4
27 Restoran
1,7506 5
28 Angkutan darat
1,6852 7
29 Angkutan laut
1,1770 28
30 Jasa penunjang angkutan
1,4502 14
31 Komunikasi
1,5454 11
32 Bank dan lembaga keuangan lainnya
1,4025 16
33 Real estat dan jasa perusahaan
1,4530 13
34 Pemerintahan
2,0152 1
35 Jasa sosial kemasyarakatan
1,8467 3
36 Jasa hiburan dan rekreasi
1,5617 9
37 Jasa perorangan rumahtangga dan
lainnya 1,4256 15
Sumber : Tabel I-O Kabupaten TTU Tahun 2006, Diolah
b. Pengganda Pendapatan