a. Struktur Permintaan Kabupaten TTU
Komponen permintaan terdiri atas permintaan antara dan permintaan akhir. Komponen permintaan masih didominasi oleh permintaan akhir sebesar 67,22
dibanding permintaan antara sebanyak 32,78. Kondisi ini menunjukkan bahwa output sektor-sektor ekonomi di Kabupaten TTU belum banyak digunakan untuk memperoleh
nilai tambah melalui aktivitas ekonomi sektor lainnya di Kabupaten TTU, tetapi langsung dikonsumsi.
Komponen permintaan akhir suatu wilayah dengan perekonomian terbuka terdiri atas permintaan untuk konsumsi rumahtangga C, pemerintahG, investasi I dan
ekspor X. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut: Y
= C + G
+ I + X
581.786,12 = 363.278,14 + 74.830,50 + 67.904,65 + 73.893,51
Selanjutnya bila ingin mengetahui net ekspor di Kabupaten TTU maka dapat dilakukan pengurangan antara ekspor dan impor di Kabupaten TTU yakni 73.893,51 –18.950,05 =
54.943,46 yang berarti terjadi net ekspor di Kabupaten TTU. Meskipun demikian, permintaan akhir tertinggi masih didominasi oleh rumahtangga 41,97 karena
umumnya kegiatan-kegiatan sektor ekonomi di Kabupaten TTU masih dalam skala kecil sehingga output yang dihasilkan hanya cukup untuk dikonsumsi dalam skala
rumahtangga. Dengan demikian, perhatian dalam peningkatan produksi menjadi prioritas baik
melalui peningkatan skala usaha maupun melalui penerapan teknologi yang lebih memadai. Selanjutnya kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan output produk
tersebut untuk digunakan sebagai input bagi sektor lainnya di Kabupaten TTU sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bruto di Kabupaten TTU. Untuk itu, diperlukan
perincian permintaan akhir per sektor untuk mengetahui kontribusi per sektor ekonomi sehingga memudahkan dalam pengambilan kebijakan. Adapun perincian kontribusi
masing-masing komponen penyusun struktur permintaan di Kabupaten TTU dapat dilihat pada Tabel 46. berikut ini.
Tabel 46. Struktur permintaan akhir menurut komponennya di Kabupaten TTU tahun 2006
NO Komponen permintaan
Nilai Kontribusi
1 Permintaan antara
283.702,36 32,78
2 Jumlah permintaan akhir
581.786,12 67,22
a. Konsumsi rumahtangga 363.278,14
41,97 b.
KonsumsipPemerintah 74.830,50
8,65 c. Pembentukan modal tetap bruto
66.273,16 7,66
d. Perubahan stock 1.631,49
0,19 e. Ekspor luar negeri
1.879,31 0,22
f. Ekspor antar daerah 73.893,51
8,54
Jumlah permintaan 865.488,48
100,00
Sumber : Tabel I-O Kabupaten TTU Tahun 2006, Diolah Perekonomian suatu wilayah akan mengalami perkembangan yang tinggi bila
permintaan akhir didominasi oleh pembentukan modal sehingga diharapkan dapat diinvestasikan lagi di Kabupaten TTU dan selanjutnya dapat meningkatkan produksi di
Kabupaten TTU baik melalui kebutuhan akan input langsung maupun keterkaitannya dengan sektor lainnya di Kabupaten TTU secara tidak langsung. Namun permintaan akhir
tertinggi di Kabupaten TTU terdapat pada sektor pemerintahan yang menunjukkan ketergantungan terhadap pendanaan dari pemerintah dalam menggerakkan perekonomian
di Kabupaten TTU. Sebagaimana terlihat dari total penerimaan daerah pada tahun 2006 sebesar: Rp 301.445.002.000,- umumnya 66,94 merupakan belanja aparatur dan
belanja modal daerah padahal anggaran pemerintah yang berasal dari PAD hanya sebesar 3,07 dan 90,34 merupakan dana perimbangan.
Walaupun demikian, terdapat beberapa sektor ekonomi riil yang memiliki kontribusi besar terhadap permintaan akhir seperti jagung, peternakan dan hasilnya, sayur
dan buah yang menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten TTU umumnya masih berorientasi pada konsumsi untuk memenuhi kebutuhan primer. Selain itu, kebutuhan
sekunder berupa bangunan juga cukup tinggi karena masyarakat TTU masih membangun perumahan. Acara-acara sosial juga masih sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten
TTU terutama untuk ritual adat dan acara keagamaan serta untuk kepentingan mempererat kekerabatan sehingga konsumsi terhadap sektor jasa sosial kemasyarakatan
juga tinggi. Adapun rincian kontribusi per sektor ekonomi terhadap permintaan akhir dapat dilihat pada Tabel 47. berikut ini.
Tabel 47. Struktur permintaan akhir per sektor Kabupaten TTU tahun 2006
No Sektor D Akhir
Rp Juta Kontribusi
Ranking
1 Padi
0,00 0,00
37 2
Jagung 66.555,18 11,44
3
3 Kacang-kacangan
8.305,99 1,43
15 4
Umbi-umbian 17.662,61
3,04 11
5 Sayur dan buah-buahan
33.226,64 5,71
6 6
Tanaman bahan makan lainnya 102,42
0,02 34
7 Jambu mete
6.140,72 1,06
19 8
Kelapa 3.711,86
0,64 23
9 Kopi dan kakao
466,61 0,08
32 10
Kapukkapas 53,53
0,01 36
11 Kemiri
858,41 0,15
31 12
Pinang 4.079,01
0,70 21
13 Perkebunan lainnya
1.157,55 0,20
30 14
Peternakan dan hasilnya 80.664,80
13,87 2
15 Unggas dan hasil-hasilnya
24.095,27 4,14
8 16
Kayu hasil hutan 282,49
0,05 33
17 Hasil hutan lainnya
1.604,27 0,28
27 18
Perikanan 7.952,36
1,37 17
19 Pertambangan dan pengalian
62,43 0,01
35 20
Ind makanan dan minuman 15.896,46
2,73 12
21 Ind tenun ikat
1.743,02 0,30
25 22
Industri lainnya 1.249,12
0,21 29
23 Listrik dan air bersih
6.031,91 1,04
20 24
Bangunan 47.339,15 8,14
5
25 Perdagangan
20.090,19 3,45
10 26
H o t e l 1.615,83
0,28 26
27 Restoran
23.572,31 4,05
9 28
Angkutan darat 25.671,92
4,41 7
29 Angkutan laut
3.761,71 0,65
22 30
Jasa penunjang angkutan 3.363,90
0,58 24
31 Komunikasi
6.883,48 1,18
18 32
Bank dan lembaga keuangan lainnya 8.586,88
1,48 14
33 Real estat dan jasa perusahaan
8.111,37 1,39
16 34
Pemerintahan 83.821,44 14,41
1
35 Jasa sosial kemasyarakatan
51.194,81 8,80
4
36 Jasa hiburan dan rekreasi
1.429,40 0,25
28 37
Jasa perorangan rumahtangga dan lainnya 14.441,05
2,48 13
Total 581.786,12
Sumber : Tabel I-O Kabupaten TTU Tahun 2006, Diolah
b. Struktur Input Kabupaten TTU