1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah penelitian yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi stakeholder mengenai pengaruh pisahnya Timor Leste terhadap Kabupaten TTU?
2. Bagaimana persepsi stakeholder terhadap penentuan prioritas pembangunan ekonomi di wilayah perbatasan Kabupaten TTU dengan district enclave Oekusi?
3. Sektor-sektor ekonomi apa yang menjadi sektor unggulan dan leading sector di Kabupaten TTU sebagai wilayah yang berbatasan dengan district enclave Oekusi?
1.4. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengkaji revitalisasi pengembangan ekonomi lokal dan penentuan prioritas pembangunan di wilayah
perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan district enclave Oekusi. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui persepsi stakeholder mengenai pengaruh pisahnya Timor Leste terhadap Kabupaten TTU.
2. Untuk menganalisis persepsi stakeholder terhadap prioritas pengembangan ekonomi wilayah perbatasan Kabupaten TTU dengan district enclave Oekusi.
3. Untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi yang dapat dijadikan sebagai sektor unggulan dan leading sector di Kabupaten TTU.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai: 1. Bahan acuan bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan pembangunan di
wilayah perbatasan Kabupaten TTU dengan district enclave Oekusi. 2. Bahan acuan bagi stakeholder dalam melakukan aktivitas perekonomian di
wilayah perbatasan Kabupaten TTU dengan district enclave Oekusi. 3. Bahan rujukan penelitian–penelitian selanjutnya.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembangunan dan Pengembangan
Pembangunan merupakan suatu upaya untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik Riyadi dan Bratakusumah, 2003. Sedangkan Saefulhakim 2003 mengartikan
pembangunan sebagai suatu proses perubahan yang terencana terorganisasikan ke arah tersedianya alternatif-alternatifpilihan-pilihan yang lebih banyak bagi pemenuhan
tuntutan hidup yang paling manusiawi sesuai dengan tata nilai yang berkembang di dalam masyarakat. Menurut Siagian dalam Riyadi dan Bratakusumah 2003 pembangunan
sebagai suatu upaya perubahan untuk mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang.
Selain itu, Bappenas 1999 mendefinisikan pembangunan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumberdaya, informasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan global. Selanjutnya dikatakan bahwa pembangunan daerah adalah bagian integral dari pembangunan nasional yang
dilaksanakan melalui otonomi daerah, pengaturan sumberdaya nasional, yang memberi kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah yang berdaya guna dalam
penyelenggaraan pemerintah dan layanan masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah secara merata dan berkeadilan.
Sedangkan pengembangan mengandung konotasi pemberdayaan, kedaerahan, kewilayahan dan atau proses meningkatkan. Pengembangan berarti melakukan sesuatu
yang tidak dari nol atau tidak membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada, melainkan melakukan sesuatu yang sebenarnya sudah ada tapi kualitas dan kuantitasnya
ditingkatkan. Jadi dalam hal pengembangan ekonomi masyarakat tersirat pengertian bahwa masyarakat di suatu kawasan telah memiliki kapasitas tetapi perlu ditingkatkan
lagi. Meskipun demikian secara hakiki pengertian pengembangan dengan pembangunan umumnya sama dan dapat dipertukarkan. Kedua istilah tersebut diterjemahkan dari kata
development Rustiadi et al., 2007.
Dengan demikian, dalam penelitian ini istilah pembangunan dan pengembangan dapat dipertukarkan yang dimaknai sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi
wilayah perbatasan yang selama ini telah ada, meskipun belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan. Pembangunan atau pengembangan
merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melakukan perubahan dalam arti meningkatkan kapasitas ekonomi melalui penentuan prioritas sumberdaya pembangunan
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, sumberdaya sosial dan sumberdaya buatan agar dapat mengurangi kesenjangan pembangunan dan kemiskinan di wilayah perbatasan.
2.2. Wilayah