dengan metode LQ Location Quotient dan analisis SS Shift Share dan pengolahan datanya menggunakan program Microsoft Excel 2007.
3.3.1. Analisis LQ Location Quotient
Metode ini digunakan untuk melihat sektor-sektor yang termasuk ke dalam kategori sektor unggulan. Selain itu analisis ini merupakan salah satu indikator
yang mampu menunjukkan besar kecilnya peranan suatu sektor dalam suatu daerah dibandingkan dengan daerah atasnya. Dalam hal ini dilakukan
perbandingan antara pendapatan di sektor i pada daerah bawah terhadap pendapatan total semua sektor di daerah bawah dengan pendapatan di sektor i
pada daerah atas terhadap pendapatan semua sektor di daerah atasnya. Secara matematis, rumus LQ dapat dituliskan :
LQ =
Si S Si S
Keterangan : Sib = Pendapatan sektor i pada daerah bawah Kabupaten Cirebon
Sb = Pendapatan total semua sektor daerah bawah Kabupaten Cirebon Sia = Pendapatan sektor i pada daerah atas Provinsi Jawa Barat
Sa = Pendapatan total semua sektor daerah atas Provinsi Jawa Barat Ketentuan dalam metode ini adalah jika nilai LQ 1 maka sektor i
dikategorikan sebagai sektor basis atau sektor unggulan. Nilai LQ yang lebih dari satu tersebut menunjukkan bahwa pangsa pendapatan tenaga kerja pada sektor i
di daerah bawah lebih besar dibanding daerah atasnya dan output pada sektor i lebih berorientasi ekspor. Artinya, peranan suatu sektor dalam perekonomian
Kabupaten Cirebon lebih besar daripada peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat.
Sebaliknya, apabila nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor non-basis atau sektor nonunggulan. Nilai LQ yang kurang dari satu tersebut
menunjukkan bahwa pangsa pendapatan tenaga kerja pada sektor i di daerah bawah lebih kecil dibanding daerah atasnya. Artinya, peranan suatu sektor dalam
perekonomian Kabupaten Cirebon lebih kecil dari pada peranan sektor tersebut dalam perekonomian Provinsi Jawa Barat.
Adapun asumsi yang digunakan dalam analisis LQ yaitu : 1.
Pola konsumsi rumahtangga di daerah bawah Kabupaten Cirebon identik sama dengan pola konsumsi rumahtangga di daerah atasnya Provinsi Jawa
Barat 2.
Selera dan pola pengeluaran di suatu daerah dengan daerah lain di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat sama besarnya.
3. Setiap penduduk di Kabupaten Cirebon mempunyai pola permintaan terhadap
suatu barang dan jasa yang sama terhadap pola permintaan barang dan jasa pada tingkat provinsi Jawa Barat.
3.3.2. Analisis SS Shift Share