Rasio PDRB Total dan Sektoral Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2010

5.2.2. Rasio PDRB Total dan Sektoral Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2010

Pada umumnya kontribusi semua sektor perekonomian Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan. Dalam setiap sektor perekonomian memiliki rasio yang berbeda-beda baik pada PDRB Kabupaten Cirebon maupun Provinsi Jawa Barat. Rasio yang dimiliki tiap sektor biasanya terlihat dari nilai Ra, Ri dan ri. Nilai Ra diperoleh dari selisih antara jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2010 dengan jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2005 dibagi dengan jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat tahun 2005. Antara tahun 2005-2010, nilai Ra adalah sebesar 0,33 Tabel 5.4. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat meningkat sebesar 0,33. Nilai Ri diperoleh dari selisih antara PDRB Provinsi Jawa Barat sektor i pada tahun 2010 dengan PDRB Provinsi Jawa Barat sektor i pada tahun 2005. Kontribusi pada setiap sektor perekonomian mengalami peningkatan, sehingga seluruh sektor perekonomian memiliki nilai Ri yang positif. Nilai Ri paling besar terdapat pada sektor bangunankontruksi yaitu sebesar 0,52. Hal ini dikarenakan laju pertumbuhan sektor bangunankonstruksi adalah terbesar di Provinsi Jawa Barat. Sedangkan nilai Ri terkecil terdapat pada sektor pertambanganpenggalian karena letak topografi Provinsi Jawa Barat yang tidak memiliki daerah pertambangan, sehingga memiliki laju pertumbuhan yang kecil. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Rasio PDRB Kabupaten Cirebon dan Provinsi Jawa Barat Lapangan Usaha Ra Ri ri 1.Pertanian 0,33 0.21 0.23 2.Pertambanganpenggalian 0,33 0.05 0,22 3. Industri Pengolahan 0,33 0.28 0.09 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,33 0.29 0.33

5. BangunanKonstruksi

0,33 0.52 0.44

6. Perdagangan, Hotel dan

restoran 0,33 0.48 0.34

7. Pengangkutan dan

Komunikasi 0,33 0.49 0.31 8. Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan 0,33 0.39 0.30 9. Jasa-jasa 0,33 0.30 0.47 Sumber : BPS Kabupaten Cirebon Tahun 2005 dan 2010 diolah Dalam hal nilai ri , ini diperoleh dari selisih antara PDRB sektor i di Kabupaten Cirebon tahun 2010 dengan PDRB sektor i di Kabupaten Cirebon tahun 2005 dibagi dengan PDRB sektor i di Kabupaten Cirebon tahun 2005. Nilai ri terbesar terdapat pada sektor jasa-jasa sebesar 0,47 karena sektor ini didukung banyaknya penambahan jasa sosial kemasyarakatan, jasa hiburan, rekreasi, jasa perseorangan dan rumahtangga. Selain itu juga didukung oleh seni budaya kesenian Cirebon dalam hal jasa rekreasi di Kabupaten Cirebon seperti grup tarling, wayang golek, tari topeng dan sebagainya. Sedangkan nilai ri terkecil terdapat pada sektor industri pengolahan yaitu sebesar 0,09 karena adanya kebijakan yaitu SK No. 12M-DAGPER62005 tentang Pembebasan Ekspor Rotan Mentah. Hal inilah yang mengakibatkan krisis pada perkembangan industri rotan tersebut dan mengalami laju pertumbuhan yang menurun dan kecil.

5.2.3. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Kabupaten Cirebon