Bahan dan Alat Percobaan Kapasitas Source dan Sink Pada Beberapa Varietas Kacang

r = ____ ∑ xy____ √∑ x 2 ∑ y 2 Keterangan : x dan y adalah karakter-karakter yang diduga memiliki hubungan Apakah suatu karakter memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap karakter lainnya didapatkan dengan melakukan analisis lintas Rohaeni 2010. Analisis lintas akan menjelaskan seberapa besar pengaruh langsung atau tidak langsung suatu karakter source dan sink terhadap hasil atau bobot polongtanaman, Indeks Panen dan persentase polong penuh. Adanya informasi tentang hubungan suatu karakter dengan karakter hasil polong dan persentase polong penuh dapat dimanfaatkan untuk melakukan metode seleksi yang lebih efisien dan perbaikan teknologi produksi tanaman. Model analisis lintas adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ……. + βpXp Pendugaan pengaruh langsung dan tidak langsung suatu karakter dengan hasil dihitung menggunakan koefisien analisis lintas seperti dalam Dewey dan Lu 1959. Koefisien korelasi antara berbagai karakter source dan sink dengan karakter produksi bobot polongtanaman, Indeks Panen atau persentase polong penuh diuraikan menjadi pengaruh langsung dan tidak langsung menggunakan rumus : P01 + P02r12 …………… + P0pr1p = r01 P01r12 + P02 r2p+ …………. + P0pr2p = r02 P01 r1p + P02 r2p + …………. + P0p = r0p Keterangan, P01, P02 ………Pop = koefisien variabel langsung 1, 2 ……p pada variabel tidak bebas 0. r12, r13…..r1p…rpP-1 = koefisien korelasi yang mungkin antara berbagai variabel bebas r01, r02…………....r0p = korelasi antara variabel tidak bebas dengan variabel bebas Pengaruh langsung variabel i th melalui variabel j th ditunjukkan sebagai poj x rij. Koefisien korelasi adalah jumlah total pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap variabel tidak bebas. Pengaruh sisa P20x dihitung dengan menggunakan rumus : P20x = 1 – P201 + 2P01P02r12 + 2P01P03r13 … 2P02P03r23 + … P2op

3.2. Percobaan Translokasi Karbon Pada Dua Varietas Kacang Tanah Menggunakan Penjejak Isotop 13C

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan adanya perbedaan translokasi karbon pada varietas kacang tanah dengan kapasitas dan aktivitas source dan sink yang berbeda. Percobaan ini termasuk percobaan untuk mengamati translokasi asimilat pada kacang tanah. Kadar karbon tanaman diamati dengan menggunakan penjejak isotop karbon 13 13 C.

3.2.1. Waktu dan Lokasi Percobaan

Tanaman dikecambahkan pada 19 Juni 2009 dan feeding dilakukan 30-31 Agustus 2009 di kebun percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Pengukuran kandungan isotop 13 C dilakukan pada bulan Nopember 2009 di Laboratorium Pengujian Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN, Jakarta. Kandungan kadar karbon dalam bagian tanaman di lakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Faperta IPB. 3.2.2. Bahan dan Alat Sebagai sumber isotop 13 C digunakan Barium karbonat Ba 13 CO3 mengandung 98 isotop 13 C. Sebagai tempat feeding digunakan kotak bersungkup plastik berukuran 120cm x 60 cm x 80 cm Gambar 2 yang kemudian direndam dalam kolam berisi air untuk mencegah bocornya 13 CO 2 . Bahan tanaman menggunakan varietas Sima dan Jerapah. Peralatan tanam yang digunakan mencakup bak semai dan pot plastik. Ke dalam pot plastik diisikan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan berat 1:1 sebanyak ± 4 kg. Dolomit sebanyak 20 grampot dan 5 gram pupuk majemuk NPK ditambahkan pula ke dalam pot sebagai tambahan hara. Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban digunakan termometer bola basah dan bola kering yang digantungkan di dalam rak plastic Gambar 2. Kipas plastik, yang digantungkan ditengah kotak feeding, digunakan untuk menyebarkan 13 C pada saat feeding. Photosynthetic Active Radiation PAR dan Carbon Exchange Rate CER diukur menggunakan LICOR-6400XT pada beberapa tanaman contoh.