Laju Asimilasi Bersih LAB

Ginofor yang berkembang menjadi polong kebanyakan adalah yang terbentuk dari bunga-bunga awal Cahaner dan Ashri 1974 atau pada awal pembentukan ginofor, yaitu pada 42 HST Trustinah 1993. Waktu yang dibutuhkan untuk pembungaan hingga polong masak adalah sekitar 2 bulan Trustinah 1993; Maria 2000. Berdasarkan peubah bunga yang muncul setiap hari, persentase bunga jadi polong dan jumlah polongtanaman, maka diduga polong-polong yang dihasilkan berasal dari bunga yang mekar dari awal berbunga hingga 30-40 HST. Bunga dan ginofor yang muncul setelah periode tersebut kemungkinan tidak berkembang menjadi polong sempurna.

4.3.1.2. Ginofor

Pada MT-2007 terdapat perbedaan yang nyata antar varietas pada peubah jumlah ginofor dan polong yang terbentuk, akan tetapi berat kering yang diakumulasi dalam ginofor dan polong tidak berbeda nyata. Hal ini mengindikasikan bahwa varietas mampu menggantikan jumlah polong yang sedikit dengan ukuran yang lebih besar. Gambar 6 Pertambahan jumlah ginofor per tanaman pada MT-2007. Gambar 6 menyajikan data pertambahan jumlah ginofortanaman kacang tanah pada MT-2007. Dari gambar ini terlihat bahwa varietas Panter dan Kelinci memiliki keunggulan dalam pembentukan sink reproduktif yaitu lebih banyak 10 20 30 40 50 60 42 70 91 Hari Sesudah Tanam Badak Gajah Garuda3 Jerapah Kancil Kelinci Kidang Mahesa Panter Pelanduk Sima Turangga ginofor dibandingkan varietas lainnya. Beberapa varietas tampak masih menambah jumlah ginofornya pada periode akhir pengisian biji 70-91 HST seperti Panter, Kelinci, Sima, Badak dan Gajah. Penambahan jumlah ginofor pada periode ini berdampak pada berkurangnya asimilat untuk pengisian biji, bahkan walaupun polong terbentuk, pengisian biji tidak maksimal karena waktu pengisian yang tidak mencukupi. Pada MT-2010 tidak ditemukan adanya perbedaan antar varietas dalam menghasilkan ginofor. Varietas Mahesa, yang menghasilkan total bunga paling sedikit, menghasilkan rataan jumlah ginofor yang lebih banyak dibandingkan varietas lain. Gambar 7 memperlihatkan data persentase bunga yang menjadi ginofor. Banyaknya ginofor yang dihasilkan ternyata tidak selalu menghasilkan polong yang banyak, karena rataan jumlah polongtanaman Mahesa tidak lebih baik daripada varietas lain lihat juga Tabel 16. Gambar 7 Pertambahan jumlah ginofor per tanaman pada MT-2010. Jumlah ginofor yang dihasilkan pada MT-2010 cenderung lebih banyak daripada MT-2007, akan tetapi persentase ginofor yang menjadi polong pada MT- 2010 lebih kecil Tabel 17. Apabila jumlah polongtanaman dibandingkan dengan total jumlah ginofor pada 42 HST, maka rata-rata ginofor yang kemudian menjadi polong pada MT-2007 sebesar 46,2, sedangkan pada MT-2010 hanya sebesar 22,8. Rata-rata persentase bunga yang menjadi ginofor pada MT-2010 sekitar 88,2 . 20 40 60 80 100 120 42 56 70 84 Hari Sesudah Tanam Badak Gajah Garuda3 Jerapah Kancil Kelinci Kidang Mahesa Panter Pelanduk Sima Turangga