BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penanaman pepohonan di tanah milik masyarakat oleh pemiliknya, yang sekarang dikenal sebagai hutan rakyat, merupakan salah satu bentuk usaha petani
untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangganya. Hutan rakyat sudah berkembang di kalangan masyarakat sejak lama yang dilakukan oleh masyarakat
di lahan-lahan miliknya. Hal ini dapat dilihat dari adanya hutan rakyat tradisional yang diusahakan oleh masyarakat itu sendiri tanpa campur tangan pemerintah
swadaya murni, baik berupa tanaman satu jenis, maupun dengan pola tanaman campuran. Namun mayoritas pengelolaan hutan rakyat ini masih dilakukan secara
sederhana, tergantung pada pengetahuan pribadi masyarakat tersebut. Padahal pengetahuan tentang teknik budi daya hutan merupakan faktor yang menentukan
keberhasilan usaha hutan rakyat. Penelitian mengenai hutan rakyat sudah cukup banyak dilakukan.
Diantaranya tentang analisis ekonomi, ekologi, dan sosial Wijiadi 2007, hubungan aspek sosial-ekonomi dan ekonomi Widianingsih 2008, sistem
pengelolaan Handoko 2007, studi pengambilan keputusan pemilihan jenis Nurmaulana 2005, analisis finansial Sari 2010, dan pengetahuan lokal Hudin
2010. Dari penelitian yang ada, masih sedikit penelitian yang mengangkat mengenai pengetahuan petani dalam pengelolaan hutan rakyat. Berlatar belakang
hal ini, maka peneliti mengangkat judul penelitian Pengetahuan Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat di Kecamatan Tajur Halang Bogor.
Penelitian mengenai pengetahuan petani dalam pengelolaan hutan rakyat penting untuk dilakukan, karena pengetahuan dapat membantu petani menentukan
cara yang harus dilakukan, agar pengelolaan hutan rakyat dapat berjalan dengan baik serta memperoleh hasil yang optimal. Hal ini penting karena dapat membantu
petani dalam memilih cara yang baik dan tepat untuk digunakan dalam rangka mewujudkan tujuan pengelolaan hutan rakyat yang lestari. Pengetahuan petani
dapat menentukan keputusan petani dalam hal ekonomi, ekologi, dan sosial. Secara ekonomi pengetahuan petani berperan dalam pengambilan cara terbaik
pada pengelolaan hutan rakyat agar hasil produksinya meningkat. Secara ekologi pengetahuan petani berperan dalam menentukan cara-cara yang harus dilakukan
petani untuk mengelola hutan rakyat menjadi lestari. Secara sosial pengetahuan petani berperan dalam rangka menjaga kebersamaan dan sikap saling menghargai
serta saling menolong antar petani, dan untuk mempertahankan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat.
Penelitian ini difokuskan pada pengelolaan hutan rakyat yang lebih dikenal oleh petani dengan istilah kebon. Berbagai jenis kebon yang diusahakan antara
lain kebon campuran dan kebon monokultur. Kebon campuran yaitu kebon yang ditanami dengan berbagai kombinasi tanaman yaitu tanaman pokok berupa
sengon, jati atau mahoni, tanaman kombinasinya yaitu pisang, jagung, singkong, ubi jalar, dsb. Kebon monokultur yaitu kebon yang ditanami satu jenis tanaman
pokok saja yaitu sengon, jati atau mahoni.
1.2 Perumusan Masalah