Penanaman Pengetahuan Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat

Pemupukan lubang tanam yang dilakukan petani memiliki perbedaan dengan yang dikatakan Indriyanto 2008, jika ingin memberi pupuk, sebaiknya menggunakan pupuk kandang dan dimasukkan di dalam lubang tanam lebih kurang 13 bagian volume lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan petani tidak sampai 13 bagian volume lubang tanam, yaitu hanya sebanyak 1 cetok ± 100 gram. Pada umumnya kegiatan persiapan lahan yang dilakukan petani sudah sejalan dengan yang dikatakan oleh Baker et al. 1979 ; Smith 1986, persiapan areal tanam merupakan kegiatan untuk mempersiapkan tempat tumbuh sebaik mungkin terhadap bibit yang akan ditanam sehingga kegiatan itu juga disebut sebagai manipulasi faktor tempat tumbuh agar layak dan menguntungkan untuk pertumbuhan bibit yang ditanam. Hal inilah yang menjadi alasan utama petani melakukan persiapan lahan. Namun jenis kegiatan yang dilakukan petani berbeda dengan kegiatan yang dikatakan Masano 1998 dalam Indriyanto 2008 kegiatan persiapan lahan atau persiapan area tanam terdiri dari empat kegiatan yaitu pembersihan lahan, pengolahan lahan, pemasangan ajir, dan pembuatan lubang tanam. Kegiatan yang dilakukan petani meliputi pembersihan lahan, pembuatan jarak tanam serta pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, dan pemupukan lubang tanam. Petani tidak melakukan pengolahan lahan seperti yang dikatakan Masano, karena menurut petani pengolahan lahan hanya dilakukan untuk pertanian palawija. Pembangunan hutan rakyat tidak memerlukan pengolahan lahan karena tanaman yang ditanam adalah tanaman keras pohon berkayu, sehingga akar yang dimilikinya juga keras dan dapat tumbuh pada tanah yang tidak diolah sekalipun.

5.2.3 Penanaman

Kegiatan penanaman biasanya dilakukan pada awal musim hujan, yaitu pada bulan September. Penanaman diperlukan agar bibit dapat tertanam di dalam tanah dan akar bibit dapat tumbuh dengan baik dan terlindung di dalam tanah. Tindakan yang dilakukan adalah penanaman pada musim hujan, dan pelepasan plastik polybag pada bibit. Kegiatan penanaman pada musim hujan dapat memberikan air yang cukup pada masa awal pertumbuhan tanaman. Tujuannya adalah untuk menjamin harapan tumbuh bibit yang baru ditanam. Menurut petani, bibit yang baru ditanam sangat rentan sekali terhadap kekeringan karena akar bibit yang masih belum mampu menjelajah untuk mencari air jauh didalam tanah. Penanaman biasanya dilakukan pada awal musim hujan. Peralatan yang digunakan pada kegiatan penanaman ini adalah cangkul. Cangkul digunakan untuk menutup lubang tanam setelah bibit diletakan didasar lubang. Tanah hasil galian lubang tanam diletakan disebelah lubang tanam, dan setelah bibit diletakkan dalam lubang, petani memasukan kembali tanah galian tadi. Penanaman pada musim hujan dilakukan petani berdasarkan pengetahuan petani dalam aspek ekologi dan ekonomi. Aspek ekologi mempertimbangkan kondisi tempat tumbuh untuk kebaikan pertumbuhan tanaman. Musim hujan memberikan air yang melimpah kepada tanaman untuk pertumbuhannya. Aspek ekonomi mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan dalam penanaman. Musim hujan dapat menghilangkan biaya penyiraman yang harus dikeluarkan petani karena air hujan tidak memerlukan biaya apapun. Sementara itu jika petani menanam pada musim kemarau, petani harus mengeluarkan biaya untuk melakukan penyiraman. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Indriyanto 2008, penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, agar bibit yang ditanam mendapat siraman air hujan. Jika tidak terjadi pergeseran musim hujan, idealnya penanaman dilakukan pada bulan November-Januari. Kegiatan pelepasan plastik polybag pada bibit bertujuan agar akar bibit dapat tumbuh dengan leluasa. Petani tidak mempersiapkan bibit sendiri, melainkan membelinya dari penjual bibit. Bibit yang dibeli ini memiliki wadah yang terbuat dari bahan plastik polybag, atau dikenal dengan istilah bibit pot. Pelepasan plastik polybag ini diperlukan agar daya jelajah akar bibit dapat menjangkau areal yang luas, tidak sebatas area di dalam plastik polybag saja. Walaupun lama kelamaan akar bibit dapat menembus plastik polybag, namun membutuhkan waktu yang lama dan dapat menghambat pertumbuhan bibit. 38 Peralatan yang digunakan adalah golok atau pisau, yang digunakan untuk membuka plastik polybag pada bibit sebelum bibit ditanam. Plastik polybag dipotong salah satu sisinya menggunakan golok atau pisau, sebelumnya tanah dalam plastik dipadatkan, lalu plastik yang telah dipotong disobek hingga terbuka seluruh plastik. Ruang dalam plastik polybag sangat kecil dan terbatas untuk pertumbuhan akar bibit yang baru ditanam. Tentu saja hal ini dapat menghambat pertumbuhan bibit, agar bibit dapat tumbuh dengan optimal maka plastik polybag harus dilepaskan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Indriyanto 2008 penanaman bibit pot, yaitu menanam bibit yang disemai terlebih dahulu dalam kontiner atau wadah media tumbuh bibit. Kontiner dapat berupa kantong plastik, polybag, keranjang bambu, ruas bambu, pelepah batang pisang, dan dari tanah gambut. Kontiner atau wadah media tumbuh bibit berupa plastik, harus dibuka dan diambil pada saat bibit ditanam, sedangkan kontiner berupa keranjang bambu, ruas bambu, pelepah batang pisang, dan dari tanah gambut langsung ikut ditanam tanpa dibuka atau diambil.

5.2.4 Pemeliharaan