menengah dan tinggi yang melakukan adaptasi tersebut. Responden yang menggunakan sepatu boot memiliki alasan yang hampir sama dengan penggunaan
jas hujan, yaitu untuk berjaga-jaga jika suatu saat terjadi hujan baik dimusim hujan maupun kemarau. Seluruh responden menggunakan sepatu boot saat
berkendara. Seperti halnya alasan penggunaan jas hujan bahwa jika mereka tidak menggunakan sepatu boot akan mengahambat mereka ketika diperjalanan.
6.3 Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat Untuk Beradaptasi Te rhadap
Perubahan Iklim
Perubahan iklim secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi tindakan masyarakat dalam menghadapi perubahan tersebut. Dengan cara yang
berbeda-beda, masyarakat secara sadar maupun tidak melakukan tindakan adaptasi. Adaptasi yang dilakukan diantaranya berupa pembelian atau penggunaan
barang dan pencegahan serta perubahan strategi yang diantaranya membutuhkan biaya. Dalam penelitian ini pengeluaran yang dihitung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk adaptasi terhadap perubahan iklim pada tahun 2004-2013.
6.3.1 Pengeluaran Untuk Beradaptasi Terhadap Suhu yang Meningkat
Salah satu unsur perubahan iklim yang dapat diamati adalah perubahan pada suhu udara. Dalam hal ini perubahan suhu yang dimaksud adalah perubahan
yang semakin meningkat atau suhu menjadi panas. Biaya yang dikeluarkan masyarakat menjadi salah satu ukuran mereka dalam melakukan tindakan adaptasi.
Berikut dijelaskan pada tabel. Tabel 8. Biaya Adaptasi Masyarakat Melalui Perbaikan atau Penambahan
iii Bangunan Rumah
Jenis Adaptasi Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Rp 000 Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Menengah Rp 000
Pengeluaran Masyarakat
Berpenghasilan Tinggi Rp 000
Meninggikan Atap 2 333.33
2 313.57 11 183.33
Menambah Ventilasi
2 375.00 4 791.67
Menanam Pohon 150.00
100.00
Jumlah 2 333.33
4 838.57 16 075.00
Sumber: Data primer diolah
Tiap pengeluaran strategi adaptasi dibagi jumlah responden yang melakukan adaptasi tersebut. Total pengeluaran rata-rata strategi masyarakat
untuk adaptasi saat suhu meningkat melalui penambahan dan atau perbaikan bangunan rumah adalah sebesar Rp 23 246 900.
Tabel 9. Biaya Adaptasi Masyarakat Melalui KonsumsiPenggunaan Barang
Jenis Adaptasi Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Rp 000 Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Menengah Rp 000
Pengeluaran Masyarakat
Berpenghasilan Tinggi Rp
000 Blower
700.00 Kipas Angin
99.74 222.86
296.94 Air Conditioner
AC 1 950.00
3 508.70 Kaos Oblong
27.50
Jumlah 99.74
2 200.36 4 505.64
Sumber: Data primer diolah Total pengeluaran rata-rata masyarakat untuk adaptasi saat suhu
meningkat melalui konsumsi atau penggunaan barang adalah sebesar Rp 6 805 740.
- Perbaikan dan Penambahan Bangunan Rumah
Tindakan adaptasi melalui perbaikan dan atau penambahan bangunan rumah dilakukan oleh ketiga strata masyarakat. Tindakan tersebut berupa
peninggian atap, penambahan ventilasi dan penanaman pohon. Pada tindakan meninggikan atap masyarakat berpenghasilan rendah mengeluarkan biaya paling
kecil diantara ketiga strata masyarakat yaitu sebesar Rp 2 333 330 sedangkan masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi mengeluarkan biaya sebesar Rp
4 838 570 Rp 11 183 330. Tindakan menambah ventilasi dilakukan masyarakat berpenghasilan
menengah dan tinggi, dengan biaya sebesar Rp 2 375 000 dan 4 791 670. Tindakan adaptasi berupa menanam pohon juga dilakukan oleh masyarakat
berpenghasilan menengah dan tinggi dengan masing- masing sebesar Rp 150 000 dan 100 000. Total pengeluaran rata-rata masyarakat dalam beradaptasi terhadap
perubahan suhu yang meningkat melalui penambahan dan atau perbaikan bangunan rumah adalah sebesar Rp 23 246 900.
- PenggunaanKonsumsi Barang
Tindakan adaptasi berupa penggunaan dan konsumsi barang pelengkap rumahtangga dilakukan melalui penggunaan barang-barang seperti blower, AC,
kipas angin, dan kaos oblong. Penggunaan blower untuk adaptasi saat suhu udara panas hanya masyarakat berpenghasilan tinggi, dengan pengeluaran sebesar Rp
700 000. Penggunaan kipas angin dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, menengah, dan, tinggi, dengan pengeluaran biaya masing- masing sebesar
Rp 99 740, Rp 222 860, dan Rp 296 940. Penggunaan Air Conditioner
AC dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi. Biaya yang dikeluarkan masing- masing
sebesar Rp 1 950 000 dan Rp 3 508 700. Kemudian penggunaan kaos oblong untuk beradaptasi saat suhu udara panas hanya dilakukan oleh masyarakat
berpenghasilan menengah dengan pengeluaran sebesar Rp 27 500. Total pengeluaran rata-rata masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan suhu
yang meningkat melalui konsumsi atau penggunaan barang pelengkap rumahtangga adalah sebesar Rp 6 805 740.
- Total Pengeluaran Untuk Beradaptasi Saat Suhu Meningkat
Ketika suhu udara terasa meningkat masyarakat melakukan adaptasi melalui perbaikan atau penambahan bangunan rumah dengan total pengeluaran
rata-rata sebesar Rp 23 246 900. Selain itu tindakan adaptasi melalui penggunaan barang pelengkap rumahtangga dengan total pengeluaran sebesar Rp 6 805 740.
Total pengeluaran rata-rata untuk ketiga strategi adaptasi saat suhu meningkat sebesar Rp 30 052 640, sedangkan masing- masing strata pengeluaran rata-rata
untuk adaptasi yang didapat sebesar Rp 2 433 070, Rp 7 038 930, dan 20 580 640.
6.3.2 Pengeluaran Untuk Beradaptasi Saat Terjadi Perubahan Curah
Hujan, Hari Hujan dan Penurunan Suhu
Perubahan iklim juga meliputi perubahan pada curah hujan dan jumlah hari hujan. Dalam hal ini, yang diteliti adalah pengeluaran rumahtangga yang
dikeluarkan pada tahun 2004-2013 untuk beradaptasi ketika terjadi perubahan curah hujan, hari hujan, dan penurunan suhu. Berikut dijelaskan pada tabel.
Tabel 10. Biaya Adaptasi Masyarakat Melalui Perbaikan atau Penambahan Bangunan
i Rumah
Jenis Adaptasi Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Rp 000Tahun
Pengeluaran Masyarakat
Berpenghasilan Menengah Rp
000Tahun Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Tinggi Rp 000Tahun
Meninggikan Lantai 2 666.67
3 166.67 9 530.00
Menambah Lantai 15 000.00
35 000.00 Memperbaiki Atap
1 062.92 780.45
2 839.39 Mengecat Tembok
433.33 570.56
1 650.00
Jumlah 4 162.92
19 517.68 49 019.39
Sumber: Data primer diolah Total pengeluaran rata-rata masyarakat untuk adaptasi saat terjadi
perubahan curah hujan, jumlah hari hujan dan penurunan suhu melalui penambahan dan atau perbaikan bangunan rumah adalah sebesar Rp 72 699 990.
Tabel 11. Biaya Adaptasi Masyarakat Melalui KonsumsiPenggunaan Barang
Jenis Adaptasi Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Rendah Rp 000Tahun
Pengeluaran Masyarakat
Berpenghasilan Menengah Rp
000Tahun Pengeluaran
Masyarakat Berpenghasilan
Tinggi Rp 000Tahun
Penghangat Ruangan 120
Selimut 96.12
179.17 139.21
Jaketsweater 151.67
282.20 291.36
Kaos Kaki 7.50
31.00 36.25
Payung 56.53
77.03 84.16
Jas Hujan 113.55
116.29 123.06
Sepatu Boot 60.00
65.00
Jumlah 425.37
865.69 739.04
Sumber: Data primer diolah Total pengeluaran rata-rata masyarakat untuk adaptasi saat terjadi
perubahan curah hujan, jumlah hari hujan dan penurunan suhu melalui konsumsi atau penggunaan barang adalah sebesar Rp 2 030 100.
- Perbaikan dan Penambahan Bangunan Rumah
Pada tindakan adaptasi meninggikan
lantai dasar masyarakat
berpenghasilan tinggi mengeluarkan biaya paling besar diantara ketiga strata masyarakat yaitu sebesar Rp 9 530 000 sedangkan masyarakat penghasilan rendah
paling kecil sebesar Rp 2 666 670. Tindakan menambah lantai dilakukan
responden pada masyarakat berpenghasilan menengah dan tinggi, dengan pengeluaran sebesar Rp 15 000 000 dan Rp 35 000 000.
Pengeluaran untuk adaptasi berupa memperbaiki atap terbesar dilakukan oleh masyarakat berpenghasilan tinggi yaitu sebesar Rp 2 839 390. Kemudian
pengeluaran untuk mengecat tembok paling besar dilakukan oleh masyarakat berpengasilan tinggi sebesar Rp 1 650 000. Jumlah pengeluaran rata-rata
masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan curah hujan, hari hujan, dan suhu rendah melalui penambahan dan atau perbaikan bangunan rumah adalah
sebesar Rp 72 699 990. -
PenggunaanKonsumsi Barang Tindakan adaptasi berupa penggunaan dan konsumsi barang pelengkap
rumahtangga dilakukan melalui penggunaan barang-barang seperti penghangat ruangan, selimut, jaket, kaos kaki, payung, jas hujan, dan sepatu boot.
Pengeluaran terbesar masyarakat adalah untuk penggunaan jaketsweater, yaitu total masing- masing pada masyarakat berpenghasilan rendah, menengah, dan
tinggi sebesar Rp 151 670, Rp 282 200, dan Rp 291 360. Total pengeluaran rata- rata masyarakat dalam beradaptasi terhadap perubahan curah hujan, hari hujan,
dan suhu rendah melalui konsumsi atau penggunaan barang rumahtangga adalah sebesar Rp 2 030 100.
- Total Pengeluaran Untuk Beradaptasi Saat Terjadi Perubahan Curah Hujan,
Hari Hujan dan Penurunan Suhu Ketika terjadi perubahan curah hujan, hari hujan dan penurunan suhu
masyarakat melakukan adaptasi melalui perbaikan atau penambahan bangunan rumah dengan total pengeluaran rata-rata sebesar Rp 72 699 990. Tindakan
adaptasi melalui penggunaan barang pelengkap rumahtangga dengan total pengeluaran rata-rata sebesar Rp 2 030 100. Total pengeluaran rata-rata dari tiga
strategi adaptasi tersebut sebesar Rp 74 730 090, sedangkan masing- masing strata pengeluaran rata-rata untuk adaptasi sebesar Rp 4 588 290, Rp 20 383 370, dan
Rp 49 758 430.