Metode ini sering digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang atau masyarakat terhadap objek maupun fenomena. Hasilnya berupa kategori persepsi
sikap, yakni mendukung positif, menolak negatif, dan netral. Suryabrata 2000 dalam Sappaile 2007 menyatakan, dalam skala likert
pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju,
sangat tidak setuju. Dalam pengukuran atribut non-kognitif diperlukan jenis ekspresi respons yang tak dapat diyatakan benar atau salah, atau seringkali
dikatakan semua respon benar menurut alasannya mas ing- masing. Maka digunakanlah skala likert yang tergantung dari konsep yang hendak diukur.
Misalnya yang kita ukur adalah sikap terhadap kejadian, tentu yang lebih tepat digunakan adalah kategori: sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju,
sangat setuju. Kategori yang digunakan dalam penelitian ini untuk persepsi kesadaran masyarakat adalah:
1. Tidak menyadari TM 3. Ragu-ragu RR
4. Menyadari M 5. Sangat menyadari M
Sedangkan kategori untuk persepsi pada kerugian masyarakat adalah: 1. Tidak dirugikan TD
3. Ragu-ragu RR 4. Dirugikan D
5. Sangat dirugikan SD
4.4.2 Adaptasi Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim
Metode Analisis yang digunakan untuk menganalisis strategi adaptasi masyarakat menggunakan metode analisis pilihan adaptasi. Prosedur yang
dilakukan dalam kasus ini tidak jauh berbeda dengan prosedur penelitian pada kasus persepsi masyarakat. Analisis pada strategi adaptasi masyarakat terhadap
perubahan iklim dilakukan guna mengetahui solusi yang dilakukan oleh masyarakat akibat dampak dari perubahan iklim. Solusi tersebut dilakukan karena
mereka memprediksi di waktu yang akan datang potensi kerugian akibat
perubahan iklim akan tetap mereka alami. Selain itu, juga berdasarkan pertimbangan bahwa mereka pernah mengalami kerugian te rsebut di masa lalu
atau masa sekarang. Sehingga mereka melakukan strategi dan adaptasi guna mengurangi kerugian yang akan didapat jika sewaktu-waktu perubahan iklim
membawa dampak yang tidak baik bagi mereka. Pertanyaan tentang adaptasi yang diajukan kepada responden berupa
tindakan yang mereka lakukan pada tahun 2004 hingga 2013 dalam menghadapi perubahan iklim yang meliputi perubahan suhu, curah hujan, jumlah hari hujan,
dan hari kering. Hasil wawancara dari seluruh responden akan diolah dalam bentuk tabel ataupun persentase dan akan didapat pilihan adaptasi yang paling
banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Bogor.
4.4.3 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pengeluaran
Perubahan iklim mengakibatkan perubahan kondisi ekonomi mikro masyarakat. Pada kasus ini ekonomi mikro yang akan diteliti dari sisi pengeluaran
atau biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk beradaptasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis biaya adaptasi. Responden akan diberikan
pertanyaan tentang biaya yang mereka keluarkan guna beradaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Perubahan iklim diduga akan merubah pengeluaran tersebut akibat biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk beradaptasi seperti biaya untuk makanan dan
minuman, barang-barang rumahtangga, menambah atau memperbaiki bangunan rumah. Pengeluaran masyarakat akibat adaptasi yang akan diidentifikasi adalah
biaya yang dikeluarkan mulai tahun 2004 hingga 2013. Berikut daftar pengeluaran masyarakat yang akan diidentifikasi sebagai pilihan adaptasi saat terjadi
perubahan iklim.
Tabel 2. Identifikasi Pengeluaran Untuk Adaptasi Terhadap Variabilitas Iklim
No Jenis Pengeluaran
Tahun Beli Biaya
Rp Masa
Habis Tahun
Frekuensi Pengeluaran
1 MemperbaikiMenambah Bangunan - Meninggikan lantai
- Menambah lantai - Meninggikan atap
- Memperbaiki atap - Menambah ventilasi
- -
2 Konsumsi Barang Penyeimbang Iklim - Blower
- Kipas angina - Air conditioner
AC - Penghangat ruangan
- Selimut - Kaos oblong
- Jaketsweater - Kaos kaki
- Payung - Jas hujan
- Sepatu boot -
-
Untuk memudahkan responden menjawab, peneliti bertanya dan wawancara langsung dengan terperinci serta tidak membatasi waktu bagi
responden untuk menjawab agar responden bisa menjawab pertanyaan dengan tenang dan jelas. Melalui pendekatan ini diharapkan data yang didapat valid da n
mampu dianalisis secara deskriptif serta diinterpretasikan dengan jelas. Setiap biaya yang responden keluarkan akibat perubahan iklim akan langsung ditanyakan
kembali sejak tahun berapa biaya tersebut dikeluarkan serta berapa kali biaya tersebut dikeluarkan jika barang yang digunakan mengalami masa habis pakai
atau kerusakan. Hingga pada akhirnya akan didapat data total pengeluaran seluruh responden dan dapat diolah menjadi hasil yang valid dan bisa diinterpretasikan
dengan jelas.
4.4.4 Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Masyarakat
Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim
Metode yang digunakan pada kasus faktor- faktor yang mempengaruhi masyarakat beradaptasi adalah metode analisis regresi linier berganda. Tujuan dari
metode ini adalah memberi gambaran atau deskripsi secara sistematis mengenai suatu fakta yang terjadi. Model regresi linier berganda mempunyai asumsi bahwa
variabel dependent Y merupakan fungsi linier dari beberapa variabel independent X
1
, X
2
, ...,X
k
dan komponen sisaan ε error. Model ini juga memiliki pengertian
model yang menjelaskan hubungan linear antara satu variabel dependent dengan dua atau lebih variabel independent Juanda 2009. Berikut persamaan
pengeluaran adaptasi masyarakat yang dimodelkan dalam regresi linier berganda: PUA =
β + β
1
JTK + β
2
PDP + β
3
LAM + β
4
USI + β
5
PND + β
5
D1 + β
5
D2 + ε
Keterangan : PUA
= Pengeluaran untuk adaptasi Rp 000 per responden JTK
= Jumlah tanggungan keluarga orang PDP
= Pendapatan rumahtangga Rp 000 LAM
= Lama menetap tahun USI
= Tingkat Usia tahun PND
= Tingkat pendidikan 1-6 untuk SD, 9 untuk SMP, 12 untuk SMA, 15 iiiiiiiii
untuk diploma, 16 untuk sarjana, 18 untuk magister, dan 22 untuk iiiiiiiiii
doktor D1
= Dummy adaptasi 0 = adaptasi pada suhu meningkat, 1 = adaptasi iiiiiiiiii
pada curah hujan meningkat D2
= Dummy lokasi tempat tinggal 0 = lokasi tidak banyak pepohonan, 1 iiiiiiiii
= i
banyak pepohonan ε
= Error term
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model dalam penelitian ini adalah kriteria uji statistik dan uji ekonometrika. Kriteria uji statistik dilakukan
dengan memperhatikan nilai adjusted-R
2
, nilai F-hitung model yang digunakan serta nilai dari t-hitung masing-masing parameter yang diestimasi. Kriteria uji
ekonometrika dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran asumsi pada model.
Berikut penjelasan kedua tahapan tersebut: