Manfaat penelitian Hubungan Ketepatan Dosis dan Lama Pemberian Antibiotik dengan Lama Perawatan pada Pasien Anak dengan Gastroenteritis di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gastroenteritis 2.1.1. Definisi Gastroenteritis didefinisikan sebagai inflamasi dari membran mukosa saluran pencernaan yaitu di lambung, usus halus dan usus besar. Gastroenteritis ditandai dengan gejala utamanya yaitu diare, muntah, mual dan kadang disertai demam dan nyeri abdomen Beers H. et. al, 2003. Sekiranya tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kehilangan cairan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit sehingga dapat menyebabkan kematian terutamanya pada anak. Kebanyakan kasus gastroenteritis bersifat infeksius, namun dapat juga terjadi akibat konsumsi obat-obatan dan bahan-bahan toksik seperti plumbum Marcdante J. et. al, 2011. Penularan gastroenteritis dapat melalui rute fekal-oral dari orang ke orang atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi Cecily Lynn Betz Linda A. Sowden, .

2.1.2. Etiologi

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh banyak hal seperti virus, bakteri, parasit, obat-obatan, alergi makanan dan bahan toksik. Namun, yang paling sering menjadi penyebab adalah virus dan bakteri. Mikroorganisme penyebab gastroenteritis dapat ditularkan dengan pelbagai cara seperti penularan dari orang ke orang dan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Kemampuan suatu organisme untuk menginfeksi berkait rapat dengan cara penyebaran, kemampuan untuk berkolonisasi di saluran pencernaan dan jumlah minimal dari organisme yang dapat menimbulkan penyakit Marcdante J. et. al, 2011. Kebanyakan kasus gastroenteritis pada anak di seluruh dunia adalah disebabkan oleh infeksi virus Kasper L. et. al, 2005. Di negara berkembang, 30- 40 dari semua penyakit diare disebabkan oleh virus terutamanya Rotavirus dan Norovirus Ji Hye Kim Sung Hee Oh, 2003. Rotavirus dapat menimbulkan endemik sehingga infeksi virus ini mengakibatkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi di kalangan anak yang berusia di bawah lima tahun. Setiap tahun di seluruh dunia diperkirakan lebih 500 ribu kematian dan 2.4 juta kasus gastroenteriris akibat Rotavirus yang dirawat inap. Rotavirus merupakan penyebab gastroenteritis yang menimbulkan diare disertai dehidrasi terutamanya pada anak yang berumur antara tiga hingga 15 bulan Kasper L. et. al, 2005. Bakteri merupakan penyebab gastroenteritis kedua terbanyak setelah virus. Infeksi bakteri dapat menyebabkan diare inflamasi dan non-inflamasi. Infeksi bakteri yang menyebabkan diare inflamasi adalah seperti Campylobacter jejuni, Salmonella sp., Shigella sp., enteroinvasive atau enterohemoragik E. coli dan Yersinia enterolitica . Diare non-inflamasi biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Vibrio cholera, enteropathogenic atau enterotoxigenic E. coli South-paul E. et. al, 2004. Selain virus dan bakteri, parasit juga dapat menyebabkan gastroenteritis. Antaranya ialah Giardia dan Cryptosporidium South-paul E. et. al, 2004

2.1.3. Gejala klinis

Umumnya, gejala yang timbul adalah dalam bentuk kombinasi dari muntah, diare, nyeri abdomen, demam dan kurang nafsu makan. Namun, gejala utama dari gastroenteritis adalah diare dengan atau tanpa muntah yang dapat disertai dengan gejala sistemik seperti demam, letargi dan nyeri abdomen Merck manuals,2003. Gastroenteritis yang disebabkan oleh virus biasanya ditandai dengan feses yang encer tanpa darah atau lendir, muntah dan dehirasi yang lebih menonjol. Diare dapat menetap sehingga lima sampai tujuh hari manakala demam dan muntah dapat berlarutan sehingga dua atau tiga hari walaupun hanya demam ringan Marcdante J. et. al, 2011.