Penggunaan antibiotik pada anak

Terdapat beberapa dasar perbedaan anak dengan orang dewasa pada penggunaan antibiotik Sumarmo dkk, 2010. Anak-anak lebih sensitif terhadap obat yang diberikan berbanding dengan orang dewasa karena berat badan, kondisi fisik, sistem dan metabolisme tubuh yang belum matang Ogden Falharty, 2012. Terdapat penelitian yang menunjukkan kesilapan dalam pemberian dosis obat pada anak, dua sampai sepuluh kali lebih besar berbanding dosis yang direkomendasikan Lack et al, 1997. Tabel 2.1 menunjukkan 19.2 dari jumlah keseluruhan anak dalam penelitian tersebut diberikan antibiotik dalam dosis yang rendah dan 2.2 mendapat antibiotik yang melebihi dosis yang direkomendasikan. Age band years No. Low dose Rate No. High dose Rate Total no. of antibiotics 0-4 1154 11.8 25.7 243 2.5 5.4 9767 5-11 1604 19.9 22.5 111 1.4 1.6 8055 12-16 1827 30.0 34.9 19 0.3 0.4 6089 Total 4582 19.2 27.1 373 1.6 2.2 23911 Tabel 2.1 penggunaan antibiotik berdasarkan kelompok umur Ekin-Daukes et al, 2003

2.2.4 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada penggunaan antibiotik pada anak

Penyesuaian dosis pediatrik dapat ditentukan oleh perbedaan farmakokinetik, farmakodinamik, penyakit atau kombinasi dari faktor-faktor ini. Farmakokinetik obat pada anak mungkin berbeda dari orang dewasa karena beberapa alasan antaranya variabilitas usia, komposisi tubuh, fungsi hati dan ginjal dan pematangan sistem enzimatik Cella et al., 2010. Oleh karena itu, pendekatan dosis yang berbeda mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa konsentrasi antibiotik memenuhi target farmakokinetik atau farmakodinamik PKPD yang memungkinkan keberhasilan klinis dan sekaligus menentukan dosis yang paling tepat untuk neonatus, bayi, anak-anak dan remaja Johnson, 2005. Sifat farmakokinetik dan farmakodinamik seperti waktu paruh, konsentrasi puncak, waktu penetrasi konsentrasi antibiotik di atas konsentrasi hambat minimum KHM dan tingkat postantibiotic effect PAE juga harus dipertimbangkan dalam penggunaan antibiotik Haug, 2011. Menurut Sumarmo dkk, antara faktor yang menentukan keberhasilan pengobatan adalah dosis obat harus cukup tinggi dan efektif terhadap mikroorganisme, tetapi konsentrasi di dalam plasma dan jaringan tubuh harus tetap lebih rendah dari dosis toksik. 1. Faktor Farmakokinetik Efek suatu antimikroba, baik khasiat antimikrobanya maupun efek reaksi tubuh hospes sangat ditentukan oleh kadar obat dan metabolitnya yang aktiftoksik di biofase tempat kerjanya. Kadar tersebut sangat ditentukan oleh faktor farmakokinetik absorpsi, distribusi, ikatan dengan makro-molekul, biotransformasi dan ekskresi Putra, 2008. Pemberian antimikroba untuk anak memerlukan pertimbangan klinis yang seksama karena karakteristik farmakokinetik pada anak berbeda dengan orang dewasa. Kepatuhan makan obat compliance dan jenis penyakit infeksi juga merupakan faktor yang menonjol pada subpopulasi anak Setiabudy Istiantoro., 2003. Beberapa faktor pada pasien bayi dan anak yang berbeda dengan orang dewasa, yaitu penyerapan, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat Putra, 2008. a. Absorpsi Penyerapan obat pada bayi dan anak mengikut prinsip-prinsip umum yang sama seperti pada orang dewasa. Faktor unik yang mempengaruhi penyerapan obat termasuklah aliran darah ke lokasi administrasi, yang ditentukan oleh status fisiologis bayi atau anak, cara pemberian obat-obatan secara oral, intramuskular, dan intravena dan fungsi saluran cerna Katzung, 2009. Pada neonatus dan orang dewasa, proses absorbsi setelah pemberian obat secara intramuskular i.m. atau subkutan tergantung pada laju aliran darah ke bahagian yang disuntikkan. Terdapat beberapa kondisi fisiologis yang dapat