74
Dimana: Y = Semangat Kerja Karyawan
X = Program Pelayanan Kesejahteraan
e = Variabel Pengganggu standard error
Interpretasi model: 1.
Konstanta a = 45,202 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas program pelayanan kesejahteraan = 0 maka semangat kerja
karyawan Y akan sebesar 45,202
2. X sebesar 0,657 hal ini menunjukkan bahwa variabel program pelananan
kesejahteraan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat kerja. Jika ditingkatkan program pelayanan kesejahteraan maka akan
meningkatkan semangat kerja. 4.2.5 Pengujian Hipotesis
1. Uji Determinasi
Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel bebas. Nilainya adalah 0-1 jika
Adjusted R square semakin mendekati 1 maka model semakin baik.
Tabel 4.10 Model Summary
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .518
a
.269 .255
7.87204 a. Predictors: Constant, X
Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0,255 berarti
25,5 variabel semangat kerja karyawan dapat dijelaskan oleh Program
Universitas Sumatera Utara
75
Pelayanan Kesejahteraan, sedangkan sisanya 74,5 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya gaya kepemimpinan,
motivasi, hubungan manusia, lingkungan kerja, dsb.
2. Pengujian Parsial Uji t
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya
α. Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya
α maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih
kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel bebas tersebut berpengaruh
terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah: H0 : bi = 0, artinya variabel bebas yaitu program pelayanan kesejahteraan
secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu semangat kerja.
H0 : bi ≠ 0, artinya variabel bebas yaitu program pelayanan kesejahteraan
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu semangat kerja.
Selanjutnya, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel maka kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
Ha ditolak jika t hitung ≥ t tabel pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
76
Tabel 4.11 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
45.202 14.661
3.083 .003
X .657
.146 .518
4.496 .000
a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Dari Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan Uji t dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti program
pelayanan kesejahteraan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat kerja. Berarti tolak Ho dan terima Hi. Untuk melihat
diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. T
hitung =4,496 dan t tabel untuk sampel 57 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung 4,496 t tabel 1,645 maka program pelayanan
kesejahteraan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat kerja.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pelayanan kesejahteraan X berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap semangat kerja Y.
Program pelayanan kesejahteraan merupakan upaya perusahaan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa
dengan program pelayanan kesejahteraan ini mampu meningkatkan semangat kerja karyawan. Dalam upaya meningkatkan semangat kerja karyawannya, PT.
Bakrie Sumatera Plantations Tbk Kisaran menerapkan berbagai jenis program
Universitas Sumatera Utara