Motivasi Diri Responden Perasaan dan Emosi Dukungan Keluarga Hubungan Perasaan dan Emosi dengan Pola Makan Lansia

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT Karakteristik f 17 kurus sekali Indeks Massa Tubuh IMT 17,0 – 18,4 kurus 18,5 – 25,0 normal 25,1 – 27,0 gemuk 63 12 19 2 65,60 12,50 19,80 2,10 Total 96 100,00 Tabel 4.4. menunjukkan bahwa kebanyakan lansia yang tergolong kurus yaitu 75 orang 78,10 dan jumlah tersebut sebahagian besar dari mereka memiliki IMT 17 atau termasuk kurus sekali sebanyak 65,60.

4.3 Motivasi Diri Responden

Untuk melihat motivasi diri lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Motivasi Diri Responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.5. Motivasi Diri f Baik Tidak Baik 47 49 49,00 51,00 Total 96 100,00 Tabel 4.5. memperlihatkan bahwa responden dengan motivasi diri dengan kategori tidak baik untuk mengonsumsi makanan yang disediakan panti lebih banyak yaitu berjumlah 49 orang 51,00.

4.4 Perasaan dan Emosi

Universitas Sumatera Utara Perasaan dan emosi lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Perasaan dan Emosi Responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Perasaan dan Emosi f Baik Tidak Baik 40 56 41,70 58,30 Total 96 100,00 Tabel 4.6. menunjukkan dari 96 responden, memiliki perasaan dan emosi responden dengan kategori tidak baik dalam mengonsumsi makanan yang disediakan oleh panti sebanyak 56 orang 58,30 dan responden tersebut merupakan kelompok mayoritas dalam penelitian ini.

4.5 Dukungan Keluarga

Untuk melihat dukungan keluarga terhadap lansia di UPT Pelayanan Sosial lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Dukungan Keluarga f Baik Tidak Baik 42 54 43,80 56,30 Total 96 100,00 Dari Tabel 4.7. memperlihatkan bahwa dukungan keluarga terhadap lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai adalah dengan keadaan tidak baik yaitu sebanyak 54 orang 56,3 dalam memengaruhi keinginan mengonsumsi makanan Universitas Sumatera Utara yang disediakan dan kelompok lansia tersebut merupakan kelompok mayoritas dalam penelitian ini. 4.6 Pola Makan Responden 4.6.1 Jumlah Asupan makanan Untuk melihat jumlah asupan makanan lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden menurut Jumlah Asupan makanan Jumlah Asupan makanan f Sesuai Tidak Sesuai 34 62 63,50 36,50 Total 96 100,00 Dari Tabel 4.8. menunjukkan bahwa jumlah asupan makanan lansia dari makanan yang disediakan oleh panti adalah tidak sesuai dengan kebutuhan energi seharusnya sebanyak 62 orang 64,6 dan merupakan lansia terbanyak dalam penelitian ini.

4.6.2 Jenis Menu Makanan

Jenis menu makanan yang disediakan pihak panti bagi lansia warga binaan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut : Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Menu Makanan yang dikonsumsi Jenis menu Makanan n Sesuai Tidak Sesuai 35 61 36,50 63,50 Universitas Sumatera Utara Total 96 100,00 Pada Tabel 4.9. menunjukkan jenis menu makanan yang disediakan bagi lansia tidak sesuai dengan keadaan lansia menurut responden sebesar 61 orang 63,50 dan merupakan kelompok terbanyak dalam penelitian ini.

4.6.3 Jadwal Makan Responden

Jadwal makan lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Responden menurut jadwal makan Jadwal makan f 07.30 – 08.00 Makan Pagi 08.31 – 09.00 34 62 35,42 64,58 12.30 – 13.00 Makan Siang 13.30 – 14.00 34 62 35,42 64,58 a. 18.00 – 18.30 Makan Malam b. 18.31 – 19.00 34 62 35,42 64,58 Total 96 100,00 Hasil penelitian pada Tabel 4.10. mendapatkan bahwa jadwal makan pagi responden pada jam 07.31–08.00, makan siang pada jam 12.31-13.00 dan jadwal makan malam pada jam 18.31-19.00 sebanyak 62 orang 65,58, merupakan kelompok terbanyak dalam penelitian. Sementara pihak panti menyediakan makanan pagi pada pukul 07.00 wib, makan siang pada pukul 12.00 wib dan makan malam pukul 18.00 wib. Universitas Sumatera Utara Pemberian makan dan minum selingan yang seharusnya ada, akan tetapi tidak dilakukan oleh pihak panti, karena faktor ketiadaan biaya dalam penyediaan makanan dan minuman bagi lansia warga binaan. Untuk melihat jadwal makan responden dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jadwal makan Jadwal Makan f Sesuai Tidak Sesuai 35 61 36,50 63,50 Total 96 100,00 Tabel 4.11. menunjukkan jadwal makan responden dengan kategori tidak sesuai dengan jadwal makan seharusnya sebanyak 54 orang 56,3 dan merupakan kelompok terbanyak. Berdasarkan perhitungan kesesuaian jumlah asupan makanan, kesesuaian jenis menu makanan yang dikonsumsi dan kesesuaian jadwal makan dari hasil penelitian, maka pola makan lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dengan pengategorian menjadi sesuai dan tidak sesuai dan dapat dilihat pada Tabel 4.12. sebagai berikut : Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pola Makan Pola Makan f Sesuai Tidak Sesuai 34 62 35,42 64,60 Total 96 100,0 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 4.12. memperlihatkan bahwa pola makan lansia dengan kategori tidak sesuai yaitu sebanyak 62 orang 64,60, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam penelitian ini. 4.7. Hubungan Motivasi Diri dengan Pola Makan Lansia Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara variabel independen yaitu motivasi diri, perasaan dan emosi serta dukungan keluarga dengan variabel dependen yaitu pola makan menggunakan Chi-square test χ 2 Tabel 4.13. Hubungan Motivasi diri dengan Pola Makan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai , dengan taraf kemaknaan 95. Untuk melihat hubungan motivasi diri dengan pola makan lansia dapat dilihat pada Tabel 4.13. Motivasi Diri Pola Makan Lansia Nilai p Sesuai Tidak Sesuai Total n n n Baik 31 91,20 16 25,81 47 100 0,000 Tidak Baik 3 8,82 46 74,19 49 100 Pada Tabel 4.13. memperlihatkan hasil analisis antara variabel motivasi diri dengan pola makan, ada sebanyak 16 orang 25,81 dengan motivasi diri baik namun mengakibatkan pola makan tidak sesuai. Ditemukan juga ada lansia dengan motivasi diri tidak baik tetapi pola makannya baik sebanyak 3 orang 8,82. Hasil uji Chi Square diperoleh hasil dengan nilai p=0,000 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian antara pola makan dengan motivasi diri baik dan tidak baik. Hal ini berarti terdapat hubungan signifikan antara motivasi diri dengan pola makan lansia. Universitas Sumatera Utara

4.8. Hubungan Perasaan dan Emosi dengan Pola Makan Lansia

Untuk melihat hubungan perasaan dan emosi dengan pola makan lansia dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14. Hubungan Perasaan dan Emosi dengan Pola Makan Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Perasaan dan Emosi Pola Makan Lansia Nilai p Sesuai Tidak Sesuai Total n n n Baik 27 79,41 13 20,97 40 100 0,000 Tidak Baik 7 20,59 49 79,03 56 100 Pada Tabel 4.14. menunjukkan dari hasil analisis variabel perasaan dan emosi dengan pola makan lansia ada 13 orang 20,97 dengan perasaan dan emosi yang baik namun pola makannya tidak sesuai. Akan tetapi ada 7 orang 20,59 dengan perasaan dan emosi tidak baik dengan pola makan sesuai. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p=0,000 0,05, maka disimpulkan ada perbedaan proporsi pola makan dengan perasaan dan emosi baik dan tidak baik. Hal ini berarti terdapat hubungan signifikan antara perasaan dan emosi dengan pola makan lansia.

4.9. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pola Makan Lansia.