Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

membutuhkan peralatan, tenaga pengumpul harus terlatih dan terampil serta memerlukan kerjasama yang baik dengan responden Supariasa, 2002

2.6. Landasan Teori

. Lanjut usia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Berbagai permasalahan yang timbul akibat proses penuaan sangat berpengaruh terhadap kehidupan lansia di masyarakat. Salahsatu permasalahannya adalah status gizi kurang ataupun gizi lebih, penyebab terjadinya permasalahan gizi tersebut adalah diduga karena pola makan yang salah atau tidak tepat hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, agama kepercayaan, status ekonomi, psikososial dan rasa suka terhadap jenis makanan serta yang paling terpenting adalah kesehatan lansia itu sendiri Darmojo, 2004. Perubahan status gizi pada lansia lebih disebabkan pada perubahan lingkungan maupun faali dan status kesehatan lansia. Perubahan tersebut semakin nyata pada kurun usia 70-an. Factor lingkungan meliputi perubahan kondisi ekonomi akibat pensiun, isolasi sosial karena hidup sendiri setelah pasangan meninggal dunia,dan rendahnya pemahaman gizi akan memperburuk keadaan gizi lansia. Faktor kesehatan yang mempengaruhi status gizi adalah timbulnya penyakit degeneratif dan non generatif yang berakibat pada perubahan dalam asupan makanan, perubahan penyerapan zat gizi Darmojo, 2004 Maryam 2008 menyatakan faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya gizi kurang pada lansia adalah keterbatasan ekonomi keluarga, menderita penyakit kronis, Universitas Sumatera Utara pengaruh psikologis, hilangnya gigi, kesalahan dalam pola makan, kurangnya pengetahuan tentang gizi dan pengolahan bahan makanan. Hal lainnya seperti keseimbangan motivasi, perasaan dan emosi mencakup rasa marah, cemas, takut, kehilangan, sedih dan kecewa akan berdampak pada berbicara sembarangan, sikap berbicara yang buruk pada orang lain, menolak makan minum, melemparkan makanan dan lain-lain. Menurut Smet 1994, psikososial merupakan hubungan yang dinamis antara psikologis dan kehidupan sosial dimasyarakat dan keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Terganggunya psikososial terjadi apabila ada ketidakseimbangan antara hal tersebut, sehingga lansia harus bisa dan mampu untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut. Selain hal tersebut pola makan lansia juga dipengaruhi oleh karakteristik lansia seperti umur, pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, agama kepercayaan, jenis dan lama sakit dan status perkawinan. Pengaruh lain yang tak kalah penting dalam mempengaruhi pola makan lansia adalah akibat dari proses penuaan seperti adanya gangguan motorik, pikun, pension, gigi kurang, hilangnya fungsi pengecapan, mengkonsumsi obat–obatan dalam jangka waktu yang lama serta minum minuman beralkohol. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status gizi lansia dipengaruhi oleh pola makan. Berdasarkan uraian landasan teori diatas, maka diperoleh model skema kerangka teori sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

2.7. Kerangka Konsep Penelitian