Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN

Lansia Binjai bagi warga binaan meliputi gotong royong, senam pagi, pengajian bagi agama islam, kebaktian bagi agama nasrani kristen dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 1 minggu yang terbagi atas senin dan rabu gotong royong pukul 06.00 sampai dengan 07.00 wib, selasa dan sabtu senam pagi pukul 07.00 sampai dengan 08.00 wib, rabu kebaktian pukul 09.00 sampai dengan 10.00 wib, kamis dilaksanakan pengajian pukul 09.00 sampai dengan 10.00 wib serta pelayanan dan pemeriksaan kesehatan setiap hari kerja.

4.2 Karakteristik Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 96 orang dengan karakteristik umur, jenis kelamin, lama tinggal, suku, agama, status perkawinan, penyakit yang diderita, lama sakit, pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir berat badan, tinggi badan dan IMT responden di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai tertuang pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan umur, jenis kelamin, suku dan agama Karakteristik f 55-64 tahun Umur 65 tahun 6 90 6,25 93,75 Laki – laki Jenis Kelamin Perempuan 47 49 48,96 51,04 Aceh Suku Banjar Banten Batak Jawa Karo 3 2 2 5 37 4 3,31 2,08 2,08 5,21 38,54 4,17 Lanjutan karakteristik Responden Karakteristik f Universitas Sumatera Utara Mandailing Melayu Padang 8 30 5 8,33 31,25 5,21 Islam Agama Kristen 94 2 97,92 2,08 Total 96 100,00 Tabel 4.1. menunjukkan bahwa responden lebih banyak berada pada usia 65 tahun sebanyak 93,75, pada usia tersebut termasuk dalam kategori usia resiko tinggi terjadinya penyakit degeneratif dan kecelakaan akibat dari penurunan fungsi organ dan fungsi anatomi tubuh. Responden dalam penelitian ini berdasarkan tabel diatas menunjukkan antara responden laki–laki dan responden perempuan tidak jauh berbeda dalam hal jumlah yaitu 48,96 pada laki-laki dan 51,04 pada perempuan. Suku responden pada penelitian ini mayoritas suku jawa sebanyak 38,54 dan suku melayu sebanyak 31,25 serta agama mayoritas responden adalah agama Islam sebanyak 97,92. Biasanya suku jawa dan suku melayu merupakan penganut agama Islam. Pada prinsip UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai dalam pembinaan terhadap warga lanisa bukan berlandaskan pada agama atau suku tertentu saja, melainkan seluruh suku yang dianut oleh warga negara Indonesia dan seluruh suku yang ada di Indonesia. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan lama tinggal, status perkawinan, jenis penyakit dan lama sakit Karakteristik f 10 tahun Lama Tinggal 88 91,67 Universitas Sumatera Utara 10 tahun 8 8,33 Kawin berpasangan Status Perkawinan Tidak Kawin tidak berpasangan 22 74 22,92 77,08 Asma Jenis Penyakit Diabetes Mellitus Hipertensi Katarak Maag Rematik 16 13 16 1 1 49 16,67 13,54 16,67 1,04 1,04 51,04 ≤5 tahun Lama Sakit ≥6 tahun 75 21 78.13 21,86 Total 96 100,00 Responden pada penelitian ini berdasarkan Tabel 4.2. lebih banyak tinggal di panti kurang dari 10 tahun sebanyak 91,67, ini menunjukkan bahwa apabila ada warga binaan yang meninggal dunia, maka akan segera ada penggantinya. Pada awalnya seluruh warga binaan berstatus kawin, tetapi karena ada yang meninggal dunia atau berpisah, sehingga didapati responden yang tidak memiliki pasangan sebanyak 77,08 dibandingkan dengan lansia yang masih memiliki pasangan hidup. Penyakit yang diderita oleh para responden warga binaan UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, hampir sama dengan penyakit yang diderita oleh para lansia pada umumnya, seperti rematik, penyakit asma, hipertensi dan diabetes mellitus, dengan lama sakit yang berbeda–beda, yaitu , yang paling banyak adalah responden dengan lama sakit ≤5 tahun sebesar 78,13 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan terakhir dan pekerjaan terakhir Karakteristik f Universitas Sumatera Utara Tidak Sekolah Pendidikan terakhir Tingkat Dasar SD SMP Tingkat Menengah SMA Tingkat Tinggi Diploma Sarjana 14 74 7 1 14,47 77,08 9,46 1,35 IRT Pekerjaan Terakhir Pegawai Negeri Buruh Petani 46 9 25 16 47,90 8,30 26,00 16,70 Total 96 100,00 Responden dalam penelitian ini pada Tabel 4.3. sebahagian besar memperoleh pendidikan formal yaitu pada tingkat pendidikan dasar yaitu SD dan SMP sebesar 77,08, hanya sebagian kecil responden yang tidak pernah menjalani pendidikan atau tidak sekolah sama sekali yaitu sebesar 14,47. Pada penelitian ini dadapati ada 1 orang responden yang merupakan lulusan pendidikan tingkat tinggi yaitu sarjana, beliau memilih berada di panti karena seluruh keluarga dan harta bendanya habis dan hilang pada saat terjadi tsunami Aceh pada tahun 2006 yang lalu. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh responden sebelum berada di panti, karena lansia yang menjadi responden lebih banyak adalah perempuan sehingga pekerjaan terakhirnya adalah IRT yaitu sebanyak 47,90, sementara pekerjaan lansia laki – laki lebih banyak bekerja sebagai buruh dan petani yaitu sebesar 26,00 dan 16,70. Penelitian ini mendapati ada responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil diantaranya ada pensiunan guru SD, dosen di salah satu perguruan tinggi di NAD dan juga pegawai tenaga sosial karena keinginan sendiri menikmati masa tua di dalam panti. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT Karakteristik f 17 kurus sekali Indeks Massa Tubuh IMT 17,0 – 18,4 kurus 18,5 – 25,0 normal 25,1 – 27,0 gemuk 63 12 19 2 65,60 12,50 19,80 2,10 Total 96 100,00 Tabel 4.4. menunjukkan bahwa kebanyakan lansia yang tergolong kurus yaitu 75 orang 78,10 dan jumlah tersebut sebahagian besar dari mereka memiliki IMT 17 atau termasuk kurus sekali sebanyak 65,60.

4.3 Motivasi Diri Responden