BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penggunaan Kontrasepsi IUD di
Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang
Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui Akseptor tentang kontrasepsi IUD, meliputi pengertian IUD, keuntungan IUD, efek
samping penggunaan IUD, waktu yang tepat untuk memasang IUD dan mitos yang beredar di masyarakat terkait dengan KB IUD. Hasil penelitian tentang variabel
pengetahuan ditemukan mayoritas responden ada pada kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 25 orang dengan persentase tertinggi tidak menggunakan kontrasepsi
IUD sebesar 52. Sedangkan responden kategori pengetahuan kurang sebanyak 23 orang dengan persentase tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 69,6. Uji
statistik diperoleh nilai p = 0,003 p 0,05, artinya Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
penggunaan kontrasepsi IUD. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin baik pengetahuan Akseptor maka akan lebih tinggi kemungkinan untuk
menggunakan kontrasepsi IUD. Rogers dalam Noorkasiani, 2009, mengatakan tingkat pengetahuan terhadap
proses menerima atau meolak inovasi. Dalam teori tersebut disebutkan bahwa pengetahuan dan sikap merupakan langkah perantara dalam proses pengambilan
keputusan oleh seseoarang yang akhirnya membawa perubahan pada tingkah laku.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Sukaisih 2005 tentang pengaruh karakteristik, pengetahuan, sikap dan dukungan suami terhadap pemakaian KB IUD
yang menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan terhadap pemakaian KB IUD dengan nilai p = 0,015.
Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji statistik logistik berganda pada variabel pengetahuan menunjukkan ada pengaruh pengetahuan Akseptor KB
terhadap penggunaan kontrasepsi IUD dengan nilai β = 1,977 dan p = 0,025, bernilai
positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah positif terhadap penggunaan kontrasepsi IUD di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten
Deli Serdang. Dari tabel probabilitas dapat disimpulkan bahwa apabila pengetahuan
Akseptor KB baik, variabel kepercayaan positif, nilai positif dan kekerabatan positif maka probabilitas individu untuk tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 0,05
Tabel 4.16 nomor 16. Jika variabel pengetahuan baik, kepercayaan negatif, nilai negatif dan kekerabatan negatif maka probabilitas individu untuk tidak menggunakan
kontrasepsi IUD sebesar 69,97 Tabel 4.16 nomor 9. Sedangkan apabila variabel pengetahuan kurang, kepercayaan positif, nilai positif dan kekerabatan positif maka
probabilitas individu untuk tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 0,38 Tabel 4.16 nomor 8 dan apabila pengetahuan kurang, kepercayaan negatif, nilai
negatif dan kekerabatan negatif maka probabilitas individu untuk tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebesar 94,39 Tabel 4.16 nomor 1.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan yang dimiliki Akseptor KB berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan kontrasepsi IUD, untuk itu perlu ditingkatkan pengetahuan
Akseptor melalui penyuluhan kepada Pasangan Usia Subur dan pembentukan serta pelatihan kader KB yang sehari-harinya dapat bergabung dengan masyarakat
membantu petugas kesehatan. Imbarwati, 2009 juga menunjukkan dalam penelitian tentang beberapa
faktor yang berkaitan dengan penggunaan KB IUD pada peserta KB IUD non IUD di Kecamatan Pedurungan menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara
pengetahuan dengan pengambilan keputusan untuk menggunakan kontrasepsi IUD dengan nilai p = 0,005.
Notoatmodjo, 2007, menyatakan bahwa informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang jika dia mendapat informasi yang baik dari
berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan pengalaman adalah guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman
pribadipun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperolehnya dalam
memecahkan permasalah yang dihadapi pada masa lalu. Demikian juga dari hasil wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan
pada dasarnya Akseptor mengetahui jenis pelayanan KB, kentungan dan kekurangan masing-masing metode KB. Meskipun demikian mereka tidak mudah untuk
Universitas Sumatera Utara
menentukan pilihan jenis kontrasepsi yang akan dipakai karena banyak dari responden masih tinggal bersama orang tua walaupun sudah berumah tangga. Hal ini
akan memengaruhi kemampuan responden untuk menangkap informasi yang diberikan petugas kesehatan khusus bagian PLKB Kecamatan terkait dengan program
Keluarga Berencana.
5.2. Pengaruh Kepercayaan terhadap Penggunaan Kontrasepsi IUD di