Cara Kontrasepsi ModernMetode Efektif

sementara untuk memasang alatnya, perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama. 8. Spermisid Vaginal Adalah zat-zat kimia yang kerjanya melumpuhkan spermatozoa di dalam vagina sebelum spermatozoa bergerak ke dalam traktus genitalia interna. Keuntungan spermisid vaginal: aman, sebagai kontrasepsi pengganti bagi wanita dengan kontraindikasi pemakaian KB Pil, KB IUD dan lalin-lain. Tidak memerlukan supervisi medik. Kerugian metode adalah angka kegagalan relatif tinggi karena pemakaian yang tidak konsisten, harus digunakan sebelum senggama, harus diberikan berulang-kali untuk senggama yang berturut-turut dan dapat menimbulka iritasi.

2.2.7.2. Cara Kontrasepsi ModernMetode Efektif

Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi hormonal KB pil, KB suntik dan KB implant, KB IUD dan kontrasepsi mantap. Berdasarkan lama efektivitasnya, kontrasepsi dapat dibagi menjadi: 1 MKJP Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis KB susukimplant, IUD, MOP, dan MOW; 2 Non MKJP Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, yang termasuk dalam kategori ini adalah KB kondom, KB pil, KB suntik, dan metode-metode lain selain metode yang termasuk dalam MKJP Andrews, 2009: 1. KB Pil Adalah tablet yang mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik disebut Pil Kombinasi dan yang hanya mengandung progesteron sintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestin. Cara kerja KB pil: menekan ovulasi, mengubah motilitas Universitas Sumatera Utara tuba sehingga transportasi sperma terganggu, mengganggu pertumbuhan endometrium sehingga menyulitkan proses implantasi dan memperkental lendir serviks mencegah penetrasi sperma. Efektivitas teoritis untuk KB pil sebesar 99,7 sedangkan efektivitas praktisnya sebesar 90-96 . Artinya KB pil cukup efektif jika tidak lupa meminum pil secara teratur. Keuntungan KB pil adalah mudah penggunaannya dan mudah didapat, mengurangi kehilangan darah akibat haid dan nyeri haid, mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik dan kista ovarium, mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium dan rahim, pemulihan kesuburan hampir 100. Baik untuk wanita yang masih ingin punya anak, punya jadwal harian yang rutin. KB pil harus diminum setiap hari, membutuhkan motivasi yang tinggi maka ia cocok untuk mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi misalnya masyarakat kota dan kurang sesuai untuk masyarakat desa. 2. KB Suntik Kontrasepsi suntik adalah hormon yang diberikan secara suntikaninjeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormon ini ada yang terdiri atas satu hormon Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston dan Noristerat, dan terdiri atas dua hormon Cyclofem dan Mesygna. KB Suntikan sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yang menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversibel, dan belum bersedia untuk sterilisasi. Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2 bulan. Wanita yang mendapat KB suntik Universitas Sumatera Utara tidak mengalami ovulasi. Efektivitas KB suntik: dalam teori 99,75, dalam praktek 95-97. Keuntungannya: merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat, dapat dipakai dalam waktu yang lama dan tidak memengaruhi produksi air susu ibu. Baik untuk wanita yang calon Akseptor yang tinggal di daerah terpencil, lebih suka disuntik daripada makan pil, menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi, mungkin tidak ingin punya anak lagi dan tidak khawatir untuk tidak mendapat haid. 3. KB Implant Subdermal Adalah 2 atau 6 kapsul kecil yang terbuat dari silikon berisi hormon levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit, secara tetap melepaskan hormon tersebut dalam dosis kecil ke dalam darah. Bekerja dengan cara mencegah ovulasi, merubah lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga menghambat pergerakan spermatozoa, dan mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi. Efektivitas dalam teori 99,7, dalam praktek 97-99. Keuntungan KB implant yaitu sekali pasang untuk 5 tahun, tidak memengaruhi produksi ASI, tidak memengaruhi tekanan darah, pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian. Baik untuk wanita yang ingin metode praktis, mungkin tidak ingin punya anak lagi, tinggal di daerah terpencil dan tidak khawatir jika tidak dapat haid. Universitas Sumatera Utara 4. AKDR Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR atau spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices IUD adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa metalsteroid yang ditempatkan di dalam rahim. AKDR mencegah kehamilan dengan cara: 1 mencegah terjadinya implantasi yang merupakan cara kerja utamanya, 2 mengubah cairan dalam uterus dan tuba falopii sehingga menghalangi pertemuan antara sperma dan ovum serta mencegah terjadinya pembuahan, 3 menyebabkan reaksi tubuh terhadap benda asing, dengan peningkatan kadar leukositosis dan fagositosis. Pemasangan biasanya pada akhir periode haid, ketika sebagian serviks lebih dilatasi sehingga mempermudah pemasangannya. AKDR juga dapat dipasang kapan pun hingga hari ke-19 jika siklus haid 28 hari, yang terutama berguna untuk insersi pasca koitus. Jenis IUD di masa lampau dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan yang berbeda-beda. Dewasa ini IUD yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe: 1 Inert, dibuat dari plastik Lippes Loop atau baja antikarat The Chinese ring mengandung tembaga, termasuk di sini TCu 380A, TCu 200C, Multiload MLCu 250 dan 375 dan Nova T; 2 Mengandung hormon steroid seperti progestasert yang mengandung progesterone dan Levanova yang mengandung levonorgestrel; 3 IUD sangat efektif, tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova T dan Copper T 200 CuT-200 dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380 A dapat untuk 10 tahun. Kegagalan rata-rata 0,8 kehamilan per 100 pemakai wanita pada tahun pertama pemakaian. Universitas Sumatera Utara Copper T 380 A IUD Copper T 380 A bentuknya mirip huruf “T”. Bentuk ini terbukti sangat efektif, aman, dan mudah beradaptasi. Dua faktor yang memperbesar hasil guna Copper T 380 A adalah: tidak ada IUD lain yang mempunyai luas permukaan tembaga seperti IUD Copper T 380A 380 mm2, tembaga di kedua lengan IUD ini menjamin tembaga akan dibebaskan di bagian tertinggi fundus uteri. Cara kerja IUD antara lain yaitu: untuk menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii, memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri, mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi, memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus. Keuntungan KB IUD adalah 1 aman dan segera dapat bekerja secara efektif, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus, tidak perlu kontrasepsi tambahan, 2 tidak ada interaksi terhadap obat tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI, 3 daya kerja lama 10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti, 4 setelah dipasang, wanita tidak perlu mengingat apa pun sebagai bentuk kontrasepsi, 5 tidak memengaruhi hubungan seksual, 6 dapat digunakan sampai menapouse 1 tahun atau lebih setelah haid terakhir. Sedangkan kelemahan dari penggunaan KB IUD yaitu efek samping yang umum terjadi, seperti: menoragi dan dismenore, sedikit meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik, meningkatkan risiko terjadinya infeksi panggul, Universitas Sumatera Utara ekspulsi IUD, perforasi uterus, malposisi IUD, dan kehamilan yang diakibatkan oleh ekspulsi, perforasi, atau malposisi IUD. Pemasangan IUD tidak dianjurkan pada pasien yang dengan kontraindikasi absolut seperti: kehamilan ektopik sebelumnya pada ibu nulipara, abnormalitas uterus uterus blkor-nuatum, infeksi panggul atau vagina: setelah diatasi IUD dapat dipasang, kehamilan, perdarahan saluran genitalia yang tidak terdiagnosis: jika penyebab telah didiagnosis dan diatasi IUD dapat dipasang, alergi terhadap komponen yang terkandung di dalam IUD, penggantian katup jantung karena peningkatan risiko infeksi, dan penderita HIVAIDS karena penurunan sistem kekebalan tubuh dan peningkatan risiko infeksi akibat pemasangan IUD. Sedangkan kontraindikasi relatif terjadi pada pasien dengan riwayat infeksi panggul, fibroid atau endometriosis, ibu nulipara, diabetes, dismenore danatau menoragi, dan pengobatan dengan menggunakan penisilamin dapat mengurangi keefektifan tembaga. Baik untuk wanita yang menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektifitas yang tinggi dan jangka panjang, tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak, memberikan ASI, berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI, berada dalam masa pasca aborsi, mempunyai resiko rendah terhadap penyakit menular seksual PMS, tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari, lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau yang memang tidak boleh menggunakannya, yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat. Waktu penggunaan IUD sebaiknya dilakukan pada saat setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil. Hari pertama sampai ke-7 siklus Universitas Sumatera Utara haid, segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenorea laktasi MAL. Setelah terjadinya keguguran segera atau dalam waktu 7 hari apabila tidak ada gejala infeksi. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi. Waktu kontrol IUD 1 bulan pasca pemasangan, 3 bulan kemudian, setiap 6 bulan berikutnya, bila terlambat haid 1 minggu, jika ada perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya. Persyaratan pemakaian, adalah: usia reproduktif, telah mendapat persetujuan dari suami, pernah melahirkan dan mempunyai anak, telah cukup jumlah anaknya dan belum memutuskan untuk sterilisasi, tidak ingin hamil paling tidak untuk 2 tahun, dianjurkan sebagai pengganti KB pil bagi Akseptor KB yang berumur diatas 30 tahun, menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang, ibu menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi, setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya, setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi, risiko rendah dari Infeksi Menular Seksual IMS, tidak menghendaki metode hormonal, tidak ada kontraindikasi. Yang tidak boleh menggunakan IUD, yaitu diketahui atau dicurigai adanya kehamilan, infeksi panggul pelvis yang terus menerus, lecet erosi atau peradangan di leher rahim, diketahui atau dicurigai adanya kanker rahim, perdarahan yang tidak normal yang belum diketahui penyebabnya, perdarahan haid yang hebat, alergi terhadap logam, kelainan rahim misalnya rahim kecil, endometriosis, Universitas Sumatera Utara polipendometrium dan kelainan jaringan perut yang menyulitkan pemasangan, pernah mempunyai riwayat kehamilan di luar kandungan. Kontrasepsi IUD dapat dikeluarkan bila ibu menginginkannya, bila ibu ingin hamil, bila terdapat efek samping yang menetap atau masalah kesehatan lainnya, pada akhir masa efektif dari AKDR. Misalnya TCu 380A harus dikeluarkan sesudah 10 tahun terpasang. Untuk mengeluarkanmencabut AKDR ibu harus kembali ke klinik. Kesuburan atau fertilitas normal segera kembali sesudah AKDR dicabut. Jika ibu tidak ingin hamil, maka AKDR yang baru dapat segera dipasang. 5. Kontrasepsi Mantap Kontap Adalah pemotonganpengikatan kedua saluran telur wanita Tubektomi atau kedua saluran sperma laki-laki vasektomi dengan efektivitas 99,9. Keuntungan kontrasepsi Kontap adalah paling efektif, mengakhiri kesuburan selamanya keberhasilan pembalikan tidak bisa dijamin. Rekanalisasi dengan microsurgery sedang dikembangkan, tidak perlu perawatan khusus. Baik untuk pasangan yang sudah yakin tidak ingin punya anak lagi, jika hamil akan membahayakan jiwanya dan ingin metode yang tidak menggagu. 2.2.8. Perilaku Masyarakat dalam Ber KB 2.2.8.1. Definisi Perilaku

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Yang Memengaruhi Akseptor Kb Dalam Memilih Alat Kontrasepsi IUD Di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 58 90

Pengaruh Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Hutan Mangrove Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

1 34 101

Keanekaragaman Burung Air di Kawasan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

2 44 74

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 3 12

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 2 13

PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PENGARUH PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS BANYUDONO I KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 16

PENGARUH PENYULUHAN KONTRASEPSI IUD TERHADAP KESIAPAN AKSEPTOR KB IUD DI DESA BANGOAN KECAMATAN KEDUNGWARU TULUNGAGUNG.

0 1 11

Pengaruh Budaya Akseptor KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi IUD di Kecamatan Pantai labu Kabupaten Deli Serdang

0 1 9

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH

0 0 135