timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus tertentu yang disebut reinforcing stimulation atau reinfocer yang akan memperkuat respons. Oleh karena
itu untuk membentuk perilaku seperti perilaku pemakaian alat kontrasepsi IUD perlu adanya suatu kondisi tertentu yang dapat memperkuat pembentukan perilaku
Hartanto, 2006.
2.2.8.2. Faktor yang Berkaitan dengan Perilaku Pemakaian IUD
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan
kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Kebudayaan mengatur agar manusia harus bertindak
dan berlaku di dalam pergaulan hidup. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau
mereka berhubungan dengan orang lain Soekanto, 2007. Faktor keputusan konsumen untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD tidak
terlepas dari faktor perilaku yang dipengaruhi faktor budaya, dimiliki oleh masing- masing individu. Adapun faktor-faktor yang merupakan penyebab perilaku dapat
dijelaskan dengan Teori Perilaku Health Beliefe Model, menyatakan bahwa perilaku manusia akan ada manakala : 1 mereka merasa rentan terhadap suatu permasalahan
kesehatan; 2 mereka merasa berat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi; 3 meyakini efektifitas dari tindakan yang dilakukan; 4 tidak mahal; dan 5 ada anjuran
petugas Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Green dalam Ali, 2010, melalui teori Determinat perilaku mengatakan bahwa perilaku masyarakat dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1 Predisposing
factors pengetahuan, kepercayaan, nilai dan sikap; 2 Enabling factors sarana prasarana; dan 3 Reinforcing factors dukungan suami dan petugas kesehatan.
2.3. Landasan Teori
Kecocokan antara suatu metode kontrasepsi dan setiap konsumen bergantung pada sejumlah faktor. Faktor keputusan konsumen untuk menggunakan alat
kontrasepsi IUD tidak terlepas dari faktor perilaku dan budaya yang dimiliki oleh masing-masing
individu. Berdasarkan
perilaku dan
faktor-faktor yang
memengaruhinya, konsumen akan memutuskan menggunakan alat kontrasepsi IUD Hartanto, 2006.
Pendekatan teori yang dipakai untuk mengamati fenomena ini adalah teori Green 1980 yang berhubungan dengan perilaku individu dalam mengambil
keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD Notoatmodjo, 2007. Dalam bertindak dan bersikap individu tidak terlepas dari fungsi kebudayaan.
Koentjaraningrat 1987 mengemukakan tujuh unsur pokok kebudayaan sistim religi, sistim organisasi kemasyarakatan, sistim pengetahuan, sistim mata pencaharian,
sistim teknologi dan peralatan, bahasa dan kesenian Sukidin, 2005. Peneliti ingin mengetahui fenomena budaya Akseptor KB yang memengaruhi
penggunaan kontrasepsi IUD di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Seperti yang telah di uraikan diatas bahwa banyak faktor yang dapat memengaruhi
Universitas Sumatera Utara