4.2.1.2 Gaya Bahasa Bǐnǐ pada Puisi Du Fu
Gaya bahasa Bǐnǐ personifikasi, yaitu menghidupkan benda atau
hal menjadi hidup ataupun sebaliknya. Puisi Du Fu yang berjudul Chūn
wàng ,
Chūn yè xǐyǔ dan Dēnggāo menggunakan gaya bahasa Bǐnǐ personifikasi. Seperti tergambar pada bait berikut ini.
3 感时花溅泪,恨别鸟惊心銔銙春望銚
Gǎn shí huā jiàn lèi, hèn bié niǎo jīng xīn.銙Chū àw g銚 Bunga yang mengeluarkan percikan air mata,
jangan membenci burung yang menajubkan. Chun Wang, Jiang, 1996: 58
Pada bait puisi Chūn wàng, klausa “mengeluarkan percikan air mata”,
membuat bunga seolah-olah seperti manusia karena dapat mengeluarkan air mata. Sebagaimana yang diketahui bahwa bunga tidak dapat
mengeluarkan air mata, hanya manusia yang dapat mengeluarkan air mata, karena manusia adalah cipatan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Pada puisi Du Fu berikutnya, gaya bahasa Bini muncul pada bait puisi
Chun ye xiyu .
4 随风潜入夜,润物细无声銔銙春夜喜雨銚
Suí fēng qiánrù yè, rùn wù xì wúshēng.銙Chū à à ǐ ǔ銚 Angin malam menyelinap masuk,
melicinkan dan menghaluskan tanpa suara. Chun ye xiyu, Jiang, 1996: 61
Pada bait puisi Chūn yè xǐyǔ, klausa “menyelinap masuk”, diperankan
oleh angin seolah-olah berperan seperti manusia. Sebagaimana yang diketahui angin tidak dapat menyelinap masuk, melainkan manusia yang
dapat menyelinap masuk. Hal ini disebabkan angin memiliki sifat yang
Universitas Sumatera Utara
licin dan wujudnya tidak tampak. Dengan demikian angin dapat menyelinap masuk dengan licin.
Berdasarkan data yang diperoleh terdapat bait puisi yang berjudul Denggao
menggunakan gaya bahasa Bini, seperti berikut ini. 5
风急 高猿啸 ,渚清沙白鸟飞回銔銙登高銚 Fēng jí tiān gāo yuán xiào āi, zhǔ qīng shā bái niǎo fēi huí.銙Dē ggāo
銚
Angin kencang, langit tinggi dan kera bersiul sedih,
negara hijau dan burung terbang kembali. Denggao, Jiang, 1996: 70
Pada data yang terdapat di dalam puisi Dēnggāo, klausa “kera bersiul
sedih” mengungkapkan bahwa kera sedang bersedih. Binatang “kera” digambarkan seolah-olah ia seperti manusia yang memiliki perasaan sedih.
Seperti yang digambarkan dalam puisi, angin kencang berarti menandakan akan turun hujan sehingga kera menjadi sedih dan harus mencari tempat
untuk berlindung. Berikut adalah data yang terdapat di dalam bait puisi Chun ye xiyu
yang menggunakan gaya bahasa Bini. 6
好雨知时节,当春乃发生銔銙春夜喜雨銚 Hǎo yǔ zhī shíjié, dāng chūnnǎi fāshēng. Chū à à ǐ ǔ
Hujan yang baik pada musim ini,
ketika musim semi disini. Chun ye xiyu
, Jiang, 1996: 61 Pada data yang terdapat di dalam puisi
Chūn yè xǐyǔ, “hujan yang baik” digambarkan seperti manusia yang dapat mengekspresikan kasih
sayang penulis terhadap hujan yang hadir pada musim semi. Sebagaimana yang diketahui, manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurna, yang
memiliki perasaan kasih sayang terhadap semua makhluk hidup. Pada bait puisi ini, gaya bahasa yang tergambar dengan jelas yaitu personifikasi.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.3 Gaya Bahasa Kuāzhāng pada Puisi Du Fu