Pada masa negara China sebagai Republik, Du Fu menghasilkan karya-karya tentang penderitaan rakyat dan kesetiaannya kepada negara.
Puisinya juga menggunakan bahasa rakyat sehingga menjadi salah satu daya tarik masyarakat China. http:id.wikipedia.orgwikiDu_Fu
2.1.4.1 Puisi Karya Du Fu
Du Fu telah banyak menulis puisi pada masa Dinasti Tang, berikut
adalah puisi terkenal karya Du Fu. Tabel 1. Puisi Karya Du Fu
No Judul Puisi
Tahun
1. 望岳
Wàng yuè
735 2.
画鹰 Huà yīng
735 3.
夜 Yuèyè
756 4.
悲陈 Bēi chén táo
756 5.
春望 Chūn wàng
759 6.
天 怀李
Tiān mò huái lǐbái 759
7. 蜀相
Shǔxiāng 760
8. 春夜喜雨
Chūn yè xǐyǔ 761
9. 军收河南
Wén guān jūn shōu hénán běi
763
10 旅夜书怀
Lǚ yè shū huái 765
11. 秋兴八首
一 Qiū xìng bā
shǒuQí yī 766
Universitas Sumatera Utara
12. 咏怀 迹五首
Yǒnghuái gǔjī wǔ shǒu qí sān
766
13. 登高
Dēnggāo 767
14. 登岳 楼
Dēng yuèyánglóu 768
15. 登楼
Dēnglóu 764
2.2 Tinjauan Pustaka
Yu Nianhu 2009 dalam Jurnal elektronik Akademik Cina menulis artikel yang berjudul “Dù shī xiūcí gé de chāocháng yùnyòng” Gaya
Bahasa pada Puisi Du Fu dalam Keistimewaan Penggunaan yakni lima jenis gaya bahasa yang ada dalam puisi-puisi karya Du Fu dengan
menggunakan bahasa kiasan yang tidak terbatas pada penggunaan tradisionalnya, puisinya dapat memberikan kesan dan pengertian yang
lebih daripada orang-orang biasanya. Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi penulis mengenai keistimewaan dan ciri khas gaya bahasa
metafora dan peran penting gaya bahasa hiperbola. Han Xiaoguang 2011 dalam Jurnal elektronik Akademik Cina
menulis artikel yang berjudul “ Dùfǔ juégōu zhōng chángyòng jù shì qiǎn
xī ” Analisis Penggunaan Kalimat pada Puisi Empat Seuntai Karya Du
Fu , menjelaskan karya Du Fu berusaha menunjukkan gaya yang berbeda,
Universitas Sumatera Utara
diantaranya dengan pemilihan kalimat yang dapat dengan sepenuhnya mengapresiasikan keindahan yang diinginkan.
Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi penulis mengenai teknik mengapresiasikan
keindahan dalam kalimat. Rao Fanli 2013 dalam Jurnal elektronik akademik Cina menulis
artikel yang berjudul “
Shì lùn dùfǔ juégōu shī de yìshù tèsè ” Ciri
Kesenian pada Puisi Empat Seuntai Karya Du Fu, serta menjelaskan ciri khas dari puisi empat seuntai karya Du Fu, dari struktur puisi, perubahan
intonasi, gaya penulisan dan gaya bahasa yang ada pada puisi empat seuntai karya Du Fu.
Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi penulis mengenai ciri khas gaya bahasa, struktur puisi yang terdapat pada
puisi empat seuntai karya Du Fu
. Rudy 2007 dalam skripsi yang berjudul “Analisis Puisi Penyair
Li Bai Berdasarkan Gaya Bahasa” menganalisis empat gaya bahasa pada 12 puisi yang terdapat dalam buku Li Taibai Quanji, dengan
menggunakan teori semantik untuk menguji makna pada puisi Li Bai. Keempat gaya bahasa tersebut yaitu
Dui’ou, metafora, hiperbola dan litotes.
Penelitian ini memberikan kontribusi positif bagi penulis mengenai fungsi dari masing-masing gaya bahasa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Landasan Teori
Pada penelitian ini penulis menggunakan semantik yaitu semantik leksikal untuk mengupas masalah mengenai makna yang terkandung di dalam karya puisi
Du Fu. Huang
dan Liao 1991: 215 menjelaskan bahwa dengan mempelajari dan menggunakan gaya bahasa, dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam
mengungkapkan perasaan dan dapat dengan sempurna menyampaikan sebuah pemikiran.
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang artinya tanda atau lambang sign. Kata
“Semantik” pertama kali digunakan oleh seorang filolog Perancis bernama Michel Breal pada tahun 1883. Kata semantik kemudian
disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Oleh
karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari empat tataran linguistik: fonologi, sintaksis, morfologi
dan semantik. Chaer, 1990: 2 Menurut Tarigan 1985:7, semantik adalah telaah makna. Semantik menelaah
lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat.
Oleh karena itu, semantik mencakup makna-makna kata, perkembangannya dan perubahannya.
Ada beberapa jenis semantik yang dibedakan berdasarkan tataran atau bagian dari bahasa penyelidikannya adalah leksikon kosakata dari bahasa itu, maka
Universitas Sumatera Utara
jenis sematiknya disebut semantik leksikal. Semantik leksikal ini diselidiki makna yang ada pada leksem-leksem dari bahasa tersebut. Oleh karena itu makna yang
ada pada leksem-leksem itu disebut leksem leksikal. Chaer, 1990:7 Chaer 2002:60 menyatakan bahwa leksikal adalah bentuk ajektif
yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon vokabuleri, kosa kata, perbendaharaan kata. Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan
bentuk bahasa yang bermakna. Makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat kata. Oleh
karena itu,dapat dikatakan makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera,
atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita. Misalnya, kata
‘tikus’, makna leksikalnya adalah sejenis binatang yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tipes. Makna ini tampak jelas dalam
kalimat ‘Tikus itu mati diterkam kucing’, kata ‘tikus’ merujuk kepada
‘binatang tikus’, bukan kepada yang lain. Di dalam kalimat, ‘yang menjadi tikus di gudang kami ternyata berkepala hitam
’ bukanlah dalam makna leksikal sehingga kata
‘tikus’ sudah bermakna konotasi. Dengan kata lain, kata tikus tidak merujuk kepada
‘binatang tikus’ melainkan kepada ‘seorang manusia’, yang perbuatannya memang mirip dengan perbuatan
tikus. Gaya bahasa sering dan banyak dibicarakan dalam bidang sastra, tetapi yang
dipentingkan bukan gaya bahasanya, melainkan makna kata atau kalimat yang menggunakan gaya bahasa tersebut. Penulis mengaplikasikan kajian semantik
Universitas Sumatera Utara
khususnya semantik leksikal pada rumusan masalah kedua dengan menjelaskan makna pada puisi sesuai dengan makna leksikalnya atau makna yang
sesungguhnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan, dsb; cara kerja yangbersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Djadjasudarma, 1993: 1
Menurut Djadjasudarma 1993: 3, metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian dalam
mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah metode yang
bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta
hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Djajasudarma, 1993: 8-9 Penulis juga menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Sugiono, 2013: 218 Metode lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kepustakaan library research, yaitu studi kepustakaan atau pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, penelitian, jurnal yang terkait dengan gaya bahasa pada puisi China.
3.1 Data dan Sumber Data
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau
kesimpulan. Data dalam penelitian ini adalah kata dan frasa yang membentuk gaya bahasa pada 15 puisi China karya Du Fu. Data ini
diambil dari sumber data berupa kata Tang Shi Jing Cui LuShi, kumpulan puisi dari penyair-penyair terkenal pada Dinasti Tang.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Sumber Data Utama :
Tángshī jīngcuì Lǜshī 銙唐诗精萃銚律诗. Cover
: Warna abu-abu dengan tulisan berwarna hijau. Halaman
: 159. Terbitan
: Shanxi Guji Chubanshe. Tahun Terbit
: 1996. Selain itu penulis juga menggunakan sumber data sekunder sebagai
data pendukung. Sumber data sekunder adalah informasi yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-
sumber yang telah tersedia. Sumber data sekunder dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
diambil dari buku Dùfǔ shī xuǎn yì 杜甫诗选译 yaitu berisi puisi
karya Du Fu yang telah dimodifikasi, selain itu jurnal, artikel, makalah, skripsi dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan gaya bahasa
puisi karya Du Fu, baik bahan yang berbahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono 2013: 224, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah tahapanlangkah yang dilakukan penulis pada teknik pengumpulan data.
1. Mengumpulkan puisi karya Du Fu yang terdapat pada buku Tángshī
jīngcuì Lǜshī yang ditulis pada tahun 1996. 2.
Berulang-ulang membaca puisi-puisi terkenal karya Du Fu. Apabila terdapat arti kata yang tidak dimengerti maka penulis merujuk kepada
Kamus Praktis Indonesia-Tionghoa Tionghoa-Indonesia karangan Dian
Rakyat terbitan tahun 2001. 3.
Mengidentifikasi puisi-puisi terkenal karya Du Fu yang terdapat di dalam buku tersebut.
4. Menyeleksi 15 puisi karya Du Fu yang terdapat di dalam buku Tángshī
jīngcuì Lǜshī.
Universitas Sumatera Utara
5. Memberi tanda kata dan frasa dengan cara menggarisbawahi aksara China
pada puisi karya Du Fuyang memiliki gaya bahasa.
3.3 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses untuk pengorganisasian data dalam rangka mendapatkan pola-pola atau bentuk-bentuk keteraturan lainnya dalam sebuah
penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis gaya bahasa yang terdapat didalam puisi karya Du Fu
berdasarkan jenis gaya bahasa menurut Huang dan Liao. Misalnya:
感时花溅泪,恨别鸟惊心銔銙 Chūn wàng 春望銚
Gǎn shí huā jiàn lèi, hèn bié niǎo jīng xīn. Bunga yang mengeluarkan percikan air mata
Dalam puisi tersebut Du Fu mendeskripsikan suatu masalah yang penyampaiannya dilebih-
lebihkan dengan menggunakan kata “bunga yang mengeluarkan percikan air mata
”. Penyair menganggap bunga seolah-olahseperti manusia karena dapat mengeluarkan air mata. Seperti
yang diketahui bahwa bunga tidak dapat mengeluarkan air mata, hanya manusia yang dapat mengeluarkan air mata. Manusia sebagai cipatan
Tuhan yang merupakan makhluk paling sempurna.
Universitas Sumatera Utara
Melalui analisis di atas dapat dinyatakan bahwa gaya bahasa yang terdapat pada bait puisi tersebut adalah gaya bahasa Niren atau
personifikasi.
2. Menganalisis makna yang terkandung di dalam gaya bahasa pada puisi
karya Du Fu. Misalnya:
岱 如何?齐鲁青未了銔銙
Wàng yuè 望岳銚 Dài zōngfū rúhé? Qílǔ qīng wèiliǎo.
Gunung yang tertinggi dan menakutkan adalah gunung Taishan, mulai dari negara Qi hingga negara Lu, pegunungan yang berwarna hijau masih
belum dapat terlihat. Melalui gaya bahasa erotesis, penyair Du Fu ingin menyampaikan bahwa gunung Taishan yang terkenal sangat tinggi puncak
gunungnya. Sehingga mengandung makna yang menakutkan bagi pembaca ketika menyebutkan gunung Taishan. Secara pengetahuan umum
Republik Rakyat China, gunung Taishan merupakan gunung yang terkenal karena ketinggiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, penulis memaparkan hasil dan pembahasan mengenai penelitian tentang “Gaya Bahasa pada Beberapa Puisi Karya Du Fu”. Penulis
membahas gaya bahasa yang terdapat pada 15 buah puisi karya Du Fu dan makna yang terkandung di dalam gaya bahasa 15 puisi tersebut. Hasil dan pembahasan
dijelaskan sebagai berikut.
4.1 Hasil
Pada sub bab hasil penelitian terhadap analisis gaya bahasa pada puisi karya Du Fu, penulis memaparkan hasil penelitian berdasarkan
rumusan masalah pertama yaitu gaya bahasa apakah yang terdapat didalam puisi karya Du Fu dan rumusan masalah kedua yaitu makna apakah yang
terkandung di dalam gaya bahasa puisi karya Du Fu. Berikut hasil penelitian tentang gaya bahasa dan makna yang terkandung di dalam gaya
bahasa puisi karya Du Fu.
4.1.1 Hasil Penelitian Terhadap Gaya Bahasa pada Beberapa Puisi Karya Du Fu