3. Merek menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Hal ini dapat dilakukan melalui nama dagang
terdaftar untuk melindungi nama merek, hak paten untuk melindungi proses manufaktur, hak cipta dan rancangan hak milik untuk melindungi kemasan.
Perlindungan ukum ini memastikan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut dan mendapatkan keuntungan dari sebuah
aset yang berharga. 4. Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas
dapat dengan mudah memilih produk kembali. Hal ini menciptakan loyalitas merek
5. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan menciptakan penghalang yang
mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar.
2.5.1 Membangun Merek Yang Kuat
Situmorang 2011:193 menyatakan bahwa “dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut persepsi konsumen mempunyai
keunggulan fungsi functional brand, menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen image brand, serta membangkitkan pengalaman tertentu
ketika konsumen berinteraksi dengannya experiental brand ”. Rangkuti
2002:22 2 juga menyatakan “suatu merek disebut kuat apabila merek tersebut
memiliki brand equity yang tinggi, seperti brand preference, brand loyalty, brand assosiation dan brand assets yang didukung oleh brand value yang bersifat
khusus serta sesuai dengan nilai – nilai yang terdapat dalam diri pelanggan”.
Universitas Sumatera Utara
Ada delapan pedoman membangun merek yang dinyatakan oleh Rangkuti 2002:229, yaitu:
1. Brand Identity Identitas merek merupakan seperangkat asosiasi merek yang sering
digunakan oleh ahli strategi merek.Asosiasi – asosiasi ini mewakili arti dari suatu
merek dan secara tidak langsung merupakan janji kepada para konsumen. 2. Value Proposition
Nilai proposisi merek adalah sebuah pertanyaan secara fungsional, emosional dari suatu merek yang disampaikan kepada pelanggan.
3. Brand Position Posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan nilai proposisi yang
selalu aktif dikomunikasikan kepada pasar sasaran, sehingga dapat memperoleh keuntungan melalui persaingan merek.
4. Execution Pelaksanaan program komunikasi, yang tidak hanya ditargetkan pada
identitas dan positioning, tetapi juga sampai memperoleh kecemerlangan secara terus-menerus.
5. Consistency Over Time Memiliki identitas yang konsisten merupakan kekuatan untuk tetap
memiliki merek yang kuat. 6. Brand System
Sebuah brand system dapat digunakan sebagai panggung peluncuran bagi produk-produk baru atau merek baru.
7. Brand Leverage
Universitas Sumatera Utara
Satu resep agar ahli strategi berhasil adalah 8. Invest in Brands
Tetap secara konsisten melanjutkan investasi dalam merek walaupun tujuan finansial perusahaan belum terpenuhi.
2.5.2 Pengukuran Citra Merek