BAB II KERANGKA TEORI
2.1    Kepuasan Pelanggan
Pada    zaman    sekarang    ini    bisnis    yang    semakin    ketat,    kepuasan    konsumen merupakan  hal  yang  paling  utama,  pelanggan  diibaratkan  seperti  raja  yang   harus
dilayani  namun  bukan  berarti  menyerahkan  segala –  galanya  kepada  pelanggan,  akan
tetapi    adanya    timbal    balik    antara    perusahaan    dan    pelanggan    sehingga    tidak adanya  yang    merasa    menang    dan    tidak    ada    yang    merasa    dirugikan.    Kepuasan
konsumen  merupakan    salah    satu    kunci    faktor    keberhasilan    dalam    suatu    usaha, perusahaan  berlomba  -  lomba  memberikan    yang  terbaik  untuk  konsumen  dari  segi
produk atau jasa untuk membentuk kepuasan konsumen itu sendiri. Semakin berkualitas produk  atau    jasa    yang    diberikan  maka    semakin    tinggi    pula    kepuasan    konsumen,
dengan  terbentuknya kepuasan  konsumen  perusahaan  diharapkan mendapatkan  profit sebagai tujuan awalnya. Pengertian  kepuasan  konsumen  menurut  Kotler  2009:177
kepuasan  konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan dalam bentuk barang atau jasa yang sesuai dengan harapannya.
Konsumen  memulai  aktifitas dalam  interaksi  pasar  berdasarkan  pada kebutuhan    dan    keinginan    akan    barang    dan    jasa,   dan    kebutuhan    ini   mendorong
produsen  yaitu  perusahaan  untuk  menyediakan  barang  dan  jasa  tersebut.  Sejalan dengan    munculnya    kebutuhan    dan    keinginan,    maka    dalam    diri    pelanggan    juga
muncul  harapan-harapan  mengenai  barang  dan  jasa  yang  nantinya  akan  dia  terima dari  produsen.  Tujuan  perusahaan  dalah  memberi  kepuasan  pada  konsumen  melalui
produk yang
ditawarkan, produk
yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki nilai lebih akan memberi kepuasan lebih  juga  bagi  konsumen.  Nilai  produk dapat    dipenuhi    melalui  peningkatan  kegunaan  produk.  Hal  inilah  yang  menjadi  dasar
bagi  suatu  produsen  atau  perusahaan  untuk    memenuhi    kebutuhan    dan    harapan konsumen  akan  barang dan  jasa  sehingga tercapai kepuasan konsumen.
Perilaku  konsumen  yang  mempunyai  perbedaan  dalam  mengkonsumsi  produk ataupun  jasa,  perusahaan  selalu  mencoba  berbagai  hal  agar  konsumennya  tidak  pergi.
Konsumen  tidak  akan  pergi  apabila  perusahaan  dapat memenuhi  apa  yang  diharapkan oleh    konsumen    butuhkan.    Oleh    karena    itu    perusahaan    membutuhkan    beberapa
strategi  untuk  meningkatkan  kepuasan  konsumen  dan  mengantisipasi  konsumen  tidak
pergi.
Pengukuran  tingkat  kepuasan  erat  hubungannya  dengan  mutu  produk  barang atau  jasa.  Menurut  American  Society  for  Quality  Control  dalam  Kotler  dan  Keller
2009:180,  mutu  adalah  keseluruhan  fitur  dan  sifat  produk  atau  pelayanan  yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan  kebutuhan yang dinyatakan atau
yang tersirat. Dalam  menentukan  tingkat  kepuasan  pelanggan,  terdapat  lima  faktor  utama
yang harus diperhatikan oleh perusahaan Lupiyoadi, 2006:158, yaitu: 1.  Kualitas produk.
2.  Kualitas pelayanan 3.  Emosional
4.  Harga 5.  Biaya
Pelanggan  yang  menikmati  produkjasa  mungkin  akan  mengembangkan  sikap yang mendukung perusahaan tersebut, misalnya dengan berkata positif tentang produk,
Universitas Sumatera Utara
merekomendasikan  perusahaan  pada  orang  lain,  setia  kepada  produk  perusahaan,  dan membayar produk dengan harga premium Lupiyoadi, 2006:160.
Sementara  itu,  menurut  Tjiptono  2008:366,  terdapat  enam  konsep  inti mengenai objek pengukuran kepuasan pelanggan, antara lain:
1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan Overall Customer Satisfaction
Ada dua cara dalam proses pengukurannya. Pertama, mengukur tingkat kepuasan pelanggan  terhadap  produk  danatau  jasa  perusahaan  bersangkutan.  Kedua,
menilai  dan  membandingkannya  dengan  kepuasan  pelanggan  keseluruhan terhadap produk danatau jasa para pesaing.
2. Dimensi Kepuasan Pelanggan
Umumnya,  proses  memilah  kepuasan  pelanggan  terdiri  atas  empat  langkah. Pertama,  mengidentifikasi  dimensi-dimensi  kunci  kepuasan  pelanggan.  Kedua,
meminta pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik. Ketiga, meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing berdasarkan
item-item  spesifik  yang  sama.  Keempat,  meminta  para  pelanggan  untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka paling penting dalam menilai
kepuasan pelanggan keseluruhan. 3.
Konfirmasi Harapan Confirmation of Expectation Dalam
konsep ini,
kepuasan disimpulkan
berdasarkan kesesuaian
ketidaksesuaian  antara  harapan  pelanggan  dengan  kinerja  aktual  produk perusahaan pada sejumlah atribut penting.
4. Minat Pembelian Ulang Repurchase Intent
Kepuasan  pelanggan  diukur  dengan  cara  menanyakan  apakah  pelanggan  akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.
5. Kesediaan untuk Merekomendasi Willingness to Recommend
Universitas Sumatera Utara
Dalam  kasus  produk  yang  pembelian  ulangnya  relatif  lama  atau  bahkan  hanya terjadi  satu  kali  pembelian,  kesediaan  pelanggan  untuk  merekomendasikan
produk  kepada  teman  atau  keluarganya  menjadi  ukuran  yang  penting  untuk ditindaklanjuti.
6. Ketidakpuasan Pelanggan Customer Dissatisfaction
Beberapa  aspek  yang  sering  digunakan  untuk  mengetahui  ketidakpuasan pelanggan,  meliputi  komplain,  retur  atau  pengembalian  produk,  biaya  garansi,
product  recall  penarikan  kembali  produk  dari  pasar,  gethok  tular  negatif,  dan defections konsumen yang beralih ke pesaing.
2.2 Pengertian Jasa