BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan  otobus  PO  Aceh  Transport  ATS  yang  bergerak  di  bidang pelayanan  jasa  yaitu  angkutan  umum,  awalnya  didirikan  oleh  Tuan  Hanafiah.
Awalnya  perusahaan  ini  memiliki  kurang  lebih  12  unit  armada  bus  yang  secara garis  besar  melayani  rute  antar  provinsi  seperti  banda  aceh-medan-jakarta-solo.
Lalu pada tahun 1992, perusahaan tersebut diambil alih oleh Tuan T. Surya Bakti dengan  cara  membeli  hak  kepemilikan  secara  penuh.  Dibawah  pimpinan
manajemen  baru,  dengan mempertimbangkan adanya  peningkatan  pengguna jasa terhadap  angkutan  transportasi  darat  khususnya  bus,  manajemen  melakukan
penambahan armada menjadi kurang lebih sebanyak 30 unit armada.
TABEL 4.1 DAFTAR TRAYEK LAMA PT. ATS
DARI TUJUAN
Banda aceh Sigli
–  Bireuen  –  Lhoksumawe  –  Langsa  – Medan
Banda aceh Medan
– P. Siantar – Tarutung – P. Sidempuan – Bukit Tinggi  - Padang
Banda aceh Medan
–  Tebing  Tinggi  –  Kerinci  –  Jambi  – Palembang - Kayu Agung - Bandar Lampung
– Bakauheni
– Merak – Jakarta - Solo
Sumber: PT.ATS,2015.
Universitas Sumatera Utara
Seiring  berjalannya  waktu,  pada  tahun-tahun  berikutnya  perusahaan otobus  aceh  transport  mengalami  kemajuan  dalam  usahanya,  namun  krisis
moneter  yang  melanda  Indonesia  pada  tahun  1998  dan  juga  semakin  banyaknya persaingan  dari  perusahaan-perusahaan  otobus  baru  yang  melayani  rute  sejenis,
seperti  CV.  Pelangi,  PT.  anugerah,  dan  Bintang  Sempati  yang  sekarang  telah berubah  nama  menjadi  Sempati  Star,  membuat  perusahaan  ATS  mengalami
kepailitan.  Pihak  manajemen  pada  saat  itu  tidak  memiliki  strategi  khusus  untuk menghadapi  persaingan  dan  untuk  bertahan  pada  krisis  ekonomi  yang  melanda.
Hal  tersebut  berdampak  pada  kegiatan  operasional  perusahaan.  Hingga  jumlah armada  yang  dimiliki  oleh  PT.  Aceh  Transport  pada  mulanya  sangat  banyak
dengan  trayek  yang  menjangkau  di  banyak  tempat.  Namun  dengan  adanya beberapa  kendala  yang  menimpa  kondisi  perekonomian  akhir-akhir  ini  serta
dengan  jumlah  pesaing  yang  semakin  banyak  untuk  trayek-trayek  tertentu,  maka hal  ini  membuat  manajemen  melakukan  rasionalisasi  baik  jumlah  bus  yang
dioperasionalkan maupun trayek tujuan yang dijangkau. Dampak dari hal tersebut ialah terjadi penurunan jumlah bus yang dioperasionalkan sehingga PT. ATS saat
ini  hanya  melayani  2  rute  perjalanan  yaitu  Banda  Aceh –  Medan  yang  dilayani
sebanyak    6  unit  armada  bus  dan  Takengon –  Medan  yang  dilayani  sebanyak 3
unit  armada  bus.  Adapun  dari  sejumlah  30  buah  bus  sekarang  hanya  tersisa sebanyak 9 unit armada bus.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Rute Perjalanan Banda Aceh - Medan
TRAYEK HARGA TIKET
Banda Aceh – Sigli
Rp 30.000,- Banda Aceh
– Bireun Rp 60.000,-
Banda Aceh – Lhoksumawe
Rp 80.000,- Banda Aceh
– Langsa Rp 150.000,-
Banda Aceh – Kuala Simpang
Rp 170.000,- Banda Aceh
– Medan Rp 200.000,-
Sumber: PT. ATS, 2015.
Tabel 4.3 Rute Perjalanan Takengon - Medan
TRAYEK HARGA TIKET
Takengon – Bireun
Rp 50.000,- Takengon
– Lhoksumawe Rp 70.000,-
Takengon – Langsa
Rp 120.000,- Takengon
– Medan Rp 150.000,-
Sumber: PT. ATS, 2015.
4.2       Tujuan, Peran Serta Jasa Transportasi dan Strategi Pemasaran a.  Tujuan Jasa Transportasi PT. ATS
Sebagai  sebuah  perusahaan  yang  dikelola  secara  modern,  teratur  dan
berkesinambungan,  tentunya  PT.  ATS  juga  memiliki  tujuan  pada  waktu
didirikan  yaitu  agar  dapat  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  akan  jasa
Universitas Sumatera Utara
sarana  transportasi  dan  berkesempatan  untuk  menciptakan  lapangan  kerja bagi  segala  lapisan  masyarakat.  Namun  demikian,  karena  perusahaan  ini
bukan  perusahaan  nirlaba  maka  tujuan  utama  dari  pendirian  PT.  ATS  ini adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang sebesarbesarnya.
b.  Peran Serta Jasa Transportasi PT. ATS