Tabel 4. Tahapan pelaksanaan dan tata waktu kegiatan dalam sistem TPTJ
No Tahapan kegiatan
Waktu pelaksanaan 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
8. Rancangan Penataan Areal Kerja dan Risalah
Pembukaan Wilayah Hutan Pengadaan bibit
Penebangan dan pembuatan jalur bebas naungan Penyiapan jalur bersih
Penanaman Pemeliharaan tanaman
Perlindungan tanaman T-2
T-1 T-1
T+0 T+0
T+0 T+1 sd panen
Terus menerus tiap tahun sampai panen
a b
b a
Gambar 3. Pola jalur dan jarak tanam dalam sistem TPTJ di HPH PT. Sari Bumi Kusuma
3.3. Ketinggian Tempat dan Topografi
Dalam penelitian ini dipilih 5 plot yang lokasinya berada pada ketinggian antara 227 sampai 257 meter dari permukaan laut sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 4.
257 229
240 229
227 210
215 220
225 230
235 240
245 250
255 260
Ketinggian tem pat m dpl
HP ABT0
ABT2 ABT3
ABT4
Plot penelitian
Keterangan : HP = Hutan primer
ABT0 = Areal bekas tebangan 0 tahun ABT2 = Areal bekas tebangan 2 tahun
ABT3 = Areal bekas tebangan 3 tahun ABT4 = Areal bekas tebangan 4 tahun
Gambar 4. Grafik posisi plot penelitian menurut ketinggian Seluruh areal konsesi hutan PT. Sari Bumi Kusuma berupa tanah dataran
kering dengan bentuk lapangan bervariasi dari landai sampai curam dengan ketinggian antara 100 – 1550 m dpl. Sebagian besar arealnya 47 berada pada
daerah dengan kemiringan agak curam 15 – 25 . Gambaran kemiringan lapangan disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Gambaran kemiringan lapangan areal konsesi hutan PT. SBK
Kondisi Lapangan
Persen lereng Luas Ha
Persentase
Datar Landai
Agak curam Curam
Sangat curam 0 – 8
9 – 15 16 – 25
26 – 40 ≥ 40
4 029 61 818
98 674 44 342
1 132 1.92
29.43 46.99
21.12 0.54
Jumlah 209 995
100.00
Sumber : RKPHTI PT. SBK 1998
Areal yang mempunyai ketinggian tempat diatas 500 m dengan keadaan lapangan bergelombang berat, terutama penyebarannya berada di bagian Utara
yang juga berfungsi sebagai Hutan Lindung dan berbatasan dengan wilayah Propinsi Kalimantan Barat.
3 3
. .
4 4
. .
I I
k k
l l
i i
m m
D D
a a
t t
a a
i i
k k
l l
i i
m m
s s
u u
h h
u u
d d
a a
n n
k k
e e
l l
e e
m m
b b
a a
b b
a a
n n
u u
d d
a a
r r
a a
, ,
c c
u u
r r
a a
h h
h h
u u
j j
a a
n n
diperoleh dari Laporan Hasil Pemantauan Cuaca PT. Sari Bumi Kusuma. Kondisi suhu
dan kelembaban udara dalam plot penelitian yang diukur selama pengambilan data serasah, akar dan tanah adalah sebagai berikut, suhu udara rata-rata berkisar
antara 25 – 28
C dan kelembaban rata-rata antara 92 – 96. Data curah hujan yang diperoleh dari Laporan Hasil Pemantauan Cuaca
PT. Sari Bumi Kusuma menunjukkan rata-rata curah hujan selama periode 15 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Rata-rata curah hujan selama periode 15 tahun di areal PT. Sari Bumi Kusuma
No Bulan Curah Hujan
mm Curah Hujan
Nilai P 1. Januari
306,33 10,85
2. Febuari 250,2
8,86 3. Maret
262,93 9,31
4. April 257,06
9,10 5. Mei
267,6 9,48
6. Juni 185,66
6,57 7. Juli
158,6 5,62
8. Agustus 94,8
3,36 9. September
205,33 7,27
10. Oktober 250
8,85 11. Nopember
342,6 12,13
12. Desember 242,66
8,59 Total tahun
2823,77 100
Rata-rata tiap bulan 235,1
Sumber : Laporan Hasil Pemantauan Cuaca PT. Sari Bumi Kusuma
Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson 1951, curah hujan di daerah tersebut termasuk tipe A dengan nilai Q kurang dari 14,3 . Nilai Q adalah
perbandingan jumlah bulan kering dibagi dengan bulan basah lalu dikalikan 100 . Nilai P berkisar antara 3,36 - 12,13 . Nilai P = 3,36 menunjukkan
perubahan musim kering yang berubah-ubah. Berdasarkan data curah hujan tersebut, dapat diketahui bahwa curah hujan
tahunan rata-rata di PT. Sari Bumi Kusuma unit Seruyan adalah 2823,77 mm dengan curah hujan bulanan rata-rata adalah 235,1 mm. Curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Nopember dan terendah pada bulan Agustus. Grafik curah hujan bulanan disajikan pada Gambar 5.
50 100
150 200
250 300
350 400
Jan Feb
Mar Apr
Mei Juni
Juli Agu Sep
Okt Nop
Des
C ur
a h h
uj a
n m
m
Sumber : Laporan Hasil Pemantauan Cuaca PT. Sari Bumi Kusuma Gambar 5. Grafik curah hujan bulanan di lokasi penelitian selama periode
15 tahun di areal PT. Sari Bumi Kusuma
3.5. Geologi dan Jenis Tanah