5.1.8.2. Biomassa Serasah Hancur
Biomassa serasah hancur memiliki hubungan berbanding lurus dengan cadangan karbon dalam serasah segar, cadangan karbon dalam serasah hancur,
porositas tanah pada kedalaman 0 – 20 cm dan Aldd pada kedalaman 20 cm – 40 cm dengan masing- masing koefisien korelasi r sebesar 0,734,
1,000, 0,729, 0,862 Gambar 44a, 44b, 44d, 44e. Sehingga cadangan karbon dalam serasah segar, cadangan karbon dalam serasah hancur, porositas
tanah pada kedalaman 0 – 20 cm dan Aldd pada kedalaman 20 cm – 40 cm akan berubah seiring dengan perubahan biomassa serasah hancur. Biomassa serasah
hancur memiliki hubungan berbanding terbalik dengan bobot isi tanah pada kedalaman 0 – 20 cm dengan koefisien korelasi r sebesar -0,725 Gambar
44c, sehingga perubahan bobot isi tanah pada kedalaman 0 – 20 cm akan bertolak dengan perubahan biomassa serasah hancur di areal bekas tebangan TPTJ pada
jalur tanam.
y = 5.0097x
2
- 15.524x + 14.67 R
2
= 0.3611
0.5 1
5 2
5 3
5 4
4.5 5
0.5 1
1.5 2
2.5 1.
2. 3.
Biomassa Serasah Hancur tonha C
S er
as ah
S eg
ar t
o n
C h
a Observed
Pol d
y. Observe
y = 0.0151x
2
+ 0.4508x + 0.0406 R
2
= 0.9995
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
0.5 1
1.5 2
2.5 C
S e
ra sa
h H
a nc
ur t
on C
ha
Biomassa Serasah Hancur tonha Observed
Poly. Observed r = 0,734
r = 1,000
a b
y = -0.8484x
2
+ 2.5445x - 0.6452 R
2
= 0.3176
0.2 4
6 8
1 2
1.4 1.6
0.5 1
1.5 2
2.5 0.
0. 0.
1.
Biomassa Serasah Hancur tonha Bo
b o
t Is
i -20
c m
g c
m 3
Observed Poly. Observed
y = 32.515x
2
- 97.993x + 126.25 R
2
= 0.3197
70
0.5 1
1.5 2
2.5 10
20 30
40 50
60
20 c
m
Biomassa Serasah Hancur tonha Po
r o
si ta
s -
Observed Poly. Observed
y = 5.5468x
2
- 15.868x + 12.797 R
2
= 0.522
5 1
5 2
5 3
5
0.5 1
1.5 2
2.5 0.
1. 2.
3. 4
Biomassa Serasah Hancur tonha Al
d d
2 c
m -40c
m m
e 10
g
Observed Poly. Observed
c d
r = 0,862 r = -0,725
r = 0,729
e Gambar 44. Grafik korelasi antara biomassa serasah hancur dengan biomassa,
sifat fisik dan kimia tanah
5.1.8.3. Biomassa Akar
Biomassa akar memiliki hubungan berbanding lurus dengan cadangan karbon dalam akar, COrg pada kedalaman 0 – 20 cm, Ntotal pada kedalaman
0 – 20 cm dan KTK pada kedalaman 0 – 20 cm dengan masing- masing koefisien korelasi r sebesar 1,000, 0,783, 0,807, 0,754 Gambar 45a, 45b,
45c, 45d. Hal ini menunjukkan, bahwa cadangan karbon dalam akar, COrg pada kedalaman 0 – 20 cm, Ntotal pada kedalaman 0 – 20 cm dan KTK pada
kedalaman 0 – 20 cm akan berubah seiring dengan perubahan biomassa akar di areal bekas tebangan TPTJ pada jalur tanam.
y = 4E-05x
2
+ 0.4983x + 0.0167 R
2
= 1
2 4
6 8
10 12
14 16
5 10
15 20
25 30
Biomassa Akar tonha CA
k a
r t
o n
C h
a Observed
Poly. Observed
y = -0.0303x
2
+ 1.0022x - 4.4952 R
2
= 0.2633
1 2
3 4
5 6
5 10
15 20
25
Biomassa Akar tonha
7
CO r
g -20
c m
Observed Poly. Observed
r = 1,000 r = 0,783
a b
y = -0.0034x
2
+ 0.1015x - 0.4544 R
2
= 0.2958
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
5 10
15 20
25
Biomassa Akar ton ha N
tot al
-20c m
Observed Poly. Observed
y = 0.0017x
2
+ 0.0064x + 7.502 R
2
= 0.0126
2 4
6 8
10 12
14
5 10
15 20
25
Biomassa Akar tonha KT
K -20c
m m
e 10
g
Observed Poly. Observed
r = 0,807
r = 0,754
c d
Berdasarkan uji korelasi, diperoleh adanya hubungan berbanding terbalik antara biomassa akar dengan CmicCorg pada kedalaman 0 – 20 cm dengan
koefisien korelasi r sebesar -0,748 Gambar 45e. Sehingga perubahan CmicCorg pada kedalaman 0 – 20 cm akan bertolak belakang dengan perubahan
biomassa akar di areal bekas tebangan TPTJ pada jalur tanam.
y = 1.39x
2
- 51.172x + 554.25 R
2
= 0.3188
50 100
150 200
250 300
350 400
5 10
15 20
25
Biomassa Akar tonha C
m ic
C O
r g
-20 c
m
Observed Poly. Observed
r = -0,748
e Gambar 45. Grafik korelasi antara biomassa akar dengan biomassa, sifat fisik
dan kimia tanah
5.1.8.4. Cadangan Karbon dalam Serasah Segar