Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengendalian diri telah gagal untuk menguasai dua tugas perkembangan yang penting. Dua tugas perkembangan penting yang dimaksud adalah individu tidak
bisa mengatur dirinya sendiri, dan individu mudah dikuasai atau terpengaruh oleh lingkungan.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswa memperlihatkan perilaku kurangnya pengendalian diri, terutama dari segi kedisiplinan terhdap peraturan
sekolah, contoh tindakan siswa yang kurang mampu mengontrol diri adalah terjadinya perkelahian antar pelajar yang menyebabkan cidera, memecahkan kaca
sekolah, dan pencurian Kemampuan mengontrol diri termasuk dalam bidang pribadi peserta didik.
Guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan sebagai peningkatan pengendalian diri siswa untuk mengantisipasi terjadinya perilaku yang tidak
diinginkan. Remaja yang tidak mampu mengendalikan dirinya akan susah beradaptasi atau diterima oleh lingkungan, baik lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan sekolah. Kurangnya pengendalian diri bagi remaja juga dapat menjadi penyebab terjadinya tindakan atau perilaku kriminal.
Fakta empiris menunjukkan layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan bagi siswa yang rendah kontrol dirinya. Untuk pengendalian diri pada siswa
dibutuhkan teknik yang tepat. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah melalui teknik pemodelan. Modeling adalah prosedur yang menyajikan
serangkaian perilaku kepada individu agar individu dapat berperilaku yang sama seperti yang dicontohkandimodelkan Bandura, 1997: 93. Sebagian besar
tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan atas tingkah laku yang ditampilkan oleh individu-individu lain yang menjadi model Santrock,
2003: 53. Sesuai yang dijelaskan oleh Yusuf dan Nurihsan. A. J, 2007: 133 tingkah laku manusia merupakan hasil interaksi timbal balik yang terus menerus
antara faktor-faktor penentu yaitu faktor internal yang meliputi kognisi, persepsi, dan faktor eksternal yanitu lingkungan.
Modeling lebih dari sekedar peniruan atau penambahan atau pengurangan
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tingkah laku yang teramati, mengeneralisasi berbagai pengamatan sekaligus melibatkan proses kognitif Santrock, 2003: 53. Tarsidi 2008:14 menjelaskan
bahwa pengamatan melalui modeling yang dialami individu mempunyai beberapa fungsi, yaitu fungsi informasi, motivasi, pembangkitan emosi, dan fungsi
pemberian nilai.
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, dirumuskan masalah, teknik modeling belum diketahui keefektivitannya terhadap peningkatan
pengendalian diri siswa, sehingga diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap penerapan teknik modeling untuk meningkatkan pengendalian diri siswa.