Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
siswa. Teknik modeling ini tidak hanya dapat diterapkan di SMPN 2 Batusangkar tetapi juga dapat dipergunakan untuk sekolah lain dengan
mempertimbangkan karakteristik dan kekhasan masing-masing sekolah.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling serta tenik yang sesuai
untuk meningkatkan pengendlian diri siswa.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ditulis dalam lima bab, dengan struktur organisasi pada halaman berikutnya.
1. Bab I Pendahuluan mencakup uraian dari latar belakang; identifikasi dan
rumusan masalah penelitian; tujuan penelitian; manfaat penelitian; dan sistematika penulisan tesis.
2. Bab II Kajian Pustaka mencakup uraian konsep atau teori utama dan teori-teori
turunannya dalam bidang yang dikaji; hasil penelitian terdahulu dan hasil temuannya; kerangka pemikiran; serta asumsi dan hipotesis.
3. Bab III Metode Penelitian mencakup pembahasan secara berurutan tentang
pendekatan penelitian; metode penelitian; desain penelitian; lokasi dan subjek penelitian; definisi operasional tentang variabel-variabel penelitian; instrumen
penelitian; teknik pengumpulan data dan analisisnya. 4.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan mendiskusikan temuan penelitian dengan menggunakan dasar teoritik yang telah dibahas dalam Bab II dan berisi
uraian tentang dua hal utama yaitu; hasil pengolahan atau analisis data dalam bentuk temuan penelitian; dan pembahasan atau analisis temuan penelitian.
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi mencakup penafsiran dan pemaknaan
terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan; dan rekomendasi yang ditujukan kepada guru bombingan dan
konseling, kepala sekolah dan kepada peneliti selanjutnya.
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III berisi penjabaran lebih rinci tentang metodologi penelitian. Bahasan mengenai metodologi penelitian terdiri dari lokasi, populasi dan sampel
penelitian, pendekatan dan desain penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data dan rumusan Intervensi.
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian adalah siswa Kelas VIII delapan SMP SMPN 2 Batusangkar Tahun Ajaran 20142015. Pengambilan sampel penelian
dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel secara random tampa pilih bulu, karena setiap
individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan partisipan penelitian Hadi, 2006:91.
Latar belakang dipilihnya SMP loksi, populsi, dan sampel penelitian sebagai berikut.
1. Berdasarkan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling diketahui
bahwa siswa yang pengendalian dirinya rendah adalah pada tingkat kelas VIII. Maka dipilih 2 kelas pada Kelas VIII delapan untuk menjadi
sampel penelitian. 2.
Sebagai populasi, pemilihan siswa kelas VIII delapan berdasarkan asumsi bahwa siswa pada tingkatan kelas VIII merupakan bagian dari
masa remaja awal, peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Kenakalan siswapun meningkat pada masa remaja, sehingga sulit untuk
mengendalikan diri. 3.
Dipilihnya SMP N 2 Batusangkar sebagai lokasi penelitian karena belum ada penelitian serupa yang dilakukan.
33
Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui efektivitas
teknik pemodelan untuk meningkatkan pengendalian diri siswa. Eksperimen kuasi quasi experiment yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat sepenuhnya berfungsi untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiono, 2009: 114.
Desa in yang digunakan dalam penelitian adalah “pretest-posttest
equivalent control group design” Fraenkel Wallen, 1993. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti tidak mungkin mengontrol atau
memanipulasi semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel- variabel yang diteliti. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan teknik
modeling dan pada kelompok kontrol diberikan tidak diberikan perlakuan. Desain ini dilakukan dengan pertimbangan karena kelas eksperimen dan
kontrol memiliki karakteristik yang sama. Kesamaan mereka adalah sama- sama berada pada kategori pengendalian diri rendah, dan jumlah anggota
kelompok eksperimen dan kontrol sama.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperiment kuasi
Kelompok Pre-test
Perlakuan Post-Test
Eksperiment O1
X O2
Kontrol O3
- O4
Keterangan: O1, O2 : Kegiatan Pre-test
O2, O4 : Kegiatan Post-test X
: PerlakuanTreatment dengan menggunakan teknik modeling -
: Tidak ada perlakuan Penelitian eksperimen kuasi dengan desain equivalent pretest-posttest
control group design melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain equivalent pretest-posttest control group design