Langkah-langkah intervensi Prosedur Penelitian

Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dapat diambil kembali, diulangi, dan diperkuat beberapa waktu sesudah belajar observasional terjadi. Menurut Bandura, peningkatan kapasitas simbolisasi ini yang memampukan manusia untuk mempelajari banyak perilaku melalui observasi. Simbol-simbol yang disimpan ini memungkinkan terjadinya deyaled modeling modeling yang ditunda, yaitu kemampuan untuk menggunakan informasi lama setelah informasi itu diamati. c. Proses Pembentukan Perilaku Proses pembentukan perilaku menentukan sejauh mana hal-hal yang telah dipelajari akan diterjemahkan ke dalam tindakan. Seseorang mungkin mempelajari sesuatu secara kognitif namun tidak mampu menerjemahkan informasi tersebut kedalam perilaku karena ada keterbatasan. Misalnya perangkat yang dibutuhkan untuk merespon tertentu tidak tersedia. Bandura berpendapat apabila seseorang dilengkapi dengan semua aparatus fisik untuk memberikan respon yang tepat, dibutuhkan suatu periode rehearsal latihan repetisi kognitif sebelum perilaku pengamat menyamai perilaku model. Bandura menyatakan simbol yang didapat dari modeling akan bertindak sebagai template cetakan sebagai pembanding tindakan. Selama proses pelatihan, individu mengamati perilaku mereka sendiri dan membandingkan dengan representasi kognitif dari pengalaman model. Setiap diskrepetansi antara perilaku seseorang dengan perilaku model akan menimbulkan tindakan korektif. Proses ini terus berlangsung sampai ada kesesuaian yang sudah memuaskan antara perilaku pengamat dan model. d. Proses Motivational Teori Bandura meyatakan penguatan memiliki dua fungsi. Pertama menciptakan ekspektasi dalam diri pengamat apabila mereka bertindak seperti model yang dilihatnya diperlukan oleh aktivitas tertentu, maka mereka diperkuat juga. Kedua, penguatan bertindak sebagai intensif untuk menerjemahkan belajar kepada kinerja. Kedua fungsi penguatan ini adalah fungsi informasional. Fungsi lainnya motivasional precesses menyediakan motif untuk menggunakan apa-apa yang telah dipelajari. Informasi yang Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diperoleh melalui observasi dapat digunakan dalam berbagai macam situasi jika individu membutuhkan. Tabel 3.8 Gambaran Pelaksanaan Intervensi Sesi Aspek Intervensi Jenis Intervensi Tujuan Waktu Pelaksanaan Pendu kung Teknis Sesi 1 Pre-test Sesi 2 Pengantar tentang kegiatan yang akan dilakukan. 1. Agar siswa memahami kegiatan yang akan mereka ikuti. 2. Siswa bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan Minggu ke-2 Sesi 3 Behavior Control Kontrol Perilaku Live modeling dengan judul “guruku tauladan ku” 1. Membantu siswa agar mampu mengendalikan situasi atau keadaan menurut dirinya sendiri 2. Membantu siswa agar mampu mengendalikan situasi atau keadaan menurut sesuatu di luar dirinya Minggu ke-3 Sesi Aspek Intervensi Jenis Intervensi Tujuan Waktu Pelaksanaan Pendu kung Teknis Sesi 4 Behavior Control Kontrol Perilaku Live modeling dengan judul “teman terbaik” 1. Kemampuan untuk menghadapi suatu stimulus yang tidak dikehendaki dengan cara yang tepat 2. Kemampuan untuk menghadapi suatu stimulus yang tidak dikehendaki pada waktu yang tepat Minggu ke-4 Sesi 5 Cognitive Control Kontrol Kognitif Symbolic modeling video tentang “akibat marah” 1. Membantu siswa agar mampu mengantisipasi keadaan atau peristiwa yang tidak menyenangkan dengan berbagai pertimbangan 2. Membantu siswa agar mampu menginterpretasi keadaan atau peristiwa yang Minggu ke-5 Video akibat marah, infocus Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tidak menyenangkan dengan berbagai pertimbangan 3. Membantu siswa agar mampu menilai suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif 4. Membantu siswa agar mampu menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif Sesi 6 Decision Control Kontrol keputusan Symbolic modeling cerita tentang akhlak Rasulullah SAW dengan judul “Rasulullah suritauladan terbaik ” 1. Membantu siswa agar mampu memilih berbagai kemungkinan tindakan melalui kesempatan yang ada 2. Membantu siswa agar mampu memilih berbagai kemungkinan tindakan melalui kebebasan yang ada 3. Membantu siswa untuk memilih berbagai hasil tindakan Minggu ke-6 Teks bacaan Sesi 7 Post-Test

9. Pelaksanaan Sesi Intervensi Teknik Modeling

a Pre-test Pre-test dilaksanakan pada tanggal 9 juli 2014, Pre-test berlangsung di ruang kelas VIII.1 dan didikuti oleh 15 siswa. Awalnya peneliti mengucapkan salam kemudian memperkenalkan diri kepada siswa, peneliti menjelaskan tujuan yang akan dicapai dari pertemuan hari ini. Kegiatan selanjutnya adalah menjelaskan petunjuk pengisian angket, angket yang disebarkan memiliki 42 item, pernyataan item berbentuk pernyataan yang akan dipilih oleh siswa, dan siswa akan memilih jawaman Ya atau Tidak. Setelah siswa memahami petunjuk dari angket, kegiatan selanjutnya adalah menyebarkan angket beserta lembar jawaban yang akan diisi oleh siswa. Siswa diberikan waktu untuk mengisi angket selama 25 menit, siswa Ira Oktarini, 2014 Efektivitas Teknik Modeling Untuk Peningkatan Pengendalian Diri Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu terlihat serius mengisi angket dengan membaca pernyataan angket dengan sungguh-sungguh. Siswa satu persatu menyelesaikan angket dan mengumpulkan kepada peneliti. Dalam waktu 25 menit seluruh siswa menyelesaikan angket, dan duduk kembali ke posisi duduk mereka masing-masing. Berikutnya peneliti mengucapkan terimakasih atas partisipasi siswa dalam mengisi angket yang peneliti sebarkan. b Sesi 1 Kegiatan dilaksanakan pada minggu kedua pada bulan juli, tepatnya pada tanggal 16 juli 2014 pada pukul 10.30, kegiatan dilaksanakan di ruang kelas VIII-1. Untuk memulai kegiatan peneliti terlebih dahulu mengucapkan salam kepada siswa, kemudian berdoa bersama untuk kelancaran kegiatan hari ini. Kegiatan selanjutnya yaitu mengabsen siswa satu persatu untuk lebih mengenal siswa dan mengetahui jumlah siswa yang hadir dan tidak hadir. Kegiatan dihadiri oleh 15 siswa. Setelah siswa diabsen dan diketahui jumlah yang hadir dan tidak kegiatan dilanjutkan dengan “ice breaking” untuk mencairkan suasana dan menambah keakraban dengan siswa. Ice breaking yang diberikan adalah permainan “ibu berkata”, permainan bertujuan untuk melatih konsentrasi siswa, dan memfokuskan siswa untuk berada dalam kegiatan. Peraturan dari permainan adalah peserta diminta untu menirukan gaya pemandu permainan yaitu peneliti sendiri, peserta menirukan apabila ada kata ibu berkata sebelum perintah, kalau tidak ada diawali oleh kata ibu berkata maka peserta tidak boleh mengikuti perintah. Bagi peserta yang salah akan mendapatkan hukuman, hukuman berupa hal yang ringan-ringan saja. Siswa sangat antusias mengikuti permainan dan ada beberapa orang yang salah mendapatkan hukuman tetapi hal itu membuat mereka tertawa dan akan berusaha untuk lebih konsentrasi. Peneliti memberikan gambaran tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama beberapa minggu ke depan. Peneliti memberikan gambaran

Dokumen yang terkait

Hubungan Kuantitas Tidur dengan Memori Jangka Pendek Siswa Kelas VIII SMPN 2 Galang

4 25 69

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 29 Bandarlampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS MATEMATIS SISWA (Kasus: Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 5 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 9 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Bangunrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

5 20 29

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 43

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUGAN (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Talangpadang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 8 56

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 3 53

PENGGUNAAN TEKNIK MODELING DALAM KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 18 71

Hubungan Kuantitas Tidur dengan Memori Jangka Pendek Siswa Kelas VIII SMPN 2 Galang

0 0 14