cvii Sebanyak 12 orang responden 21 kurang mengetahui tata cara pelaksanaan
program pembinaan dan sebanyak 8 orang responden 14 tidak mengetahui tata cara pelaksanaan program pembinaan. Hal ini disebabkan karena mereka jarang ikut
berpartisipasi di dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan tidak memiliki minat untuk mengikuti program pembinaan tersebut.
5.2.2 Sikap Narapidana Terhadap Program Pembinaan
Pengukuran berikutnya yang berkenaan dengan respon narapidana terhadap program pembinaan adalah melalui sikap narapidana. Pengukuran suatu program
melalui sikap narapidana dapat dilihat melalui beberapa bagian, seperti yang diuraikan pada hasil penelitian berikut :
Tabel 5.17 Tanggapan Responden Dalam Mengikuti Program Pembinaan Yang Diberikan
No. Kategori
Frekuensi 1
Selalu Mengikuti 38
66,70 2
Kadang-kadang Mengikuti 15
26,30 3
Tidak Mengikuti 4
7
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.17 dapat diketahui, bahwa 38 orang responden 66,70 selalu mengikuti program pembinaan yang diberikan. Sebanyak 15 orang responden
26,30 kadang-kadang mengikuti program pembinaan yang diberikan dan sebanyak 4 orang responden 7 tidak mengikuti program pembinaan yang
diberikan.
cviii Dari seorang responden yang kadang-kadang mengikuti dalam pelaksanaan
program pembinaan yaitu saudara Muhammad Khaidir yang mengalami tindak pidana narkotika mengatakan bahwa :
“Dalam kegiatan program pembinaan yang dilaksanakan di LP ini, saya sebenarnya sangat senang untuk mengikutinya. Saya hanya bisa
mengikutinya sekali-sekali. Kendala sehingga saya hanya sekali-sekali mengikuti program pembinaan adalah karena saya sering mengalami
sakit, sehingga saya harus istirahat di blok saja“.
Tabel 5.18 Tanggapan Responden Tentang Keberadaan Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Menarik 51
89,50 2
Kurang Menarik 1
1,70 3
Tidak Menarik 5
8,80
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Sikap mempunyai daya dorong atau motivasi, bukan rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan seseorang harus pro dan kontra terhadap sesuatu, menyukai atau
tidak menyukai, menginginkan atau tidak menginginkan, serta mengandung aspek evaluatif dalam hal ini menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Berdasarkan tabel 5.18 dapat diketahui, bahwa sebanyak 51 orang responden 89,50 menganggap bahwa program pembinaan yang diberikan menarik. Hal ini
disebabkan karena program pembinaan yang dilakukan terhadap narapidana memberikan suasana yang baru dan angin segar bagi para narapidana dan kegiatan
mengatasi kejenuhan para narapidana dengan ruang gerak yang terbatas. Program pembinaan ini menarik, karena sebagian besar kegiatan yang dilaksanakan pasti akan
cix melibatkan camput tangan pihak luar, sehingga memungkinkan narapidana untuk
mendapat teman dan koneksi yang baru. Sebanyak 1 orang responden 1,75 menganggap bahwa program
pembinaan yang diberikan kurang menarik dan sebanyak 5 orang responden 8,80 menganggap bahwa program pembinaan yang diberikan tidak menarik. Seorang
responden yang mengaku tidak merasa tertarik dengan program pembinaan ini yaitu Muhammad Syahrizal dengan tindak pidana pencurian menyatakan :
“saya tidak tertarik dalam mengikuti program pembinaan ini, karena saya merasa tersiksa di dalam LP ini. membosankan. dikarenakan saya tidak
bebas dalam melakukan setiap kegiatan saya. Dan saya selalu teringat dengan keluarga di luar, dan saya ingin bebas secepat mungkin“.
Tabel 5.19 Tanggapan Responden Mengenai Adanya Program Pembinaan Yang Diberikan
Di Lembaga Pemasyarakatan
No. Kategori
Frekuensi 1
Setuju 54
94,74 2
Kurang Setuju 1
1,75 3
Tidak Setuju 2
3,51
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.19 dapat diketahui, bahwa 54 orang responden 94,74 setuju dengan adanya program pembinaan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena
banyaknya hal positif yang diberikan oleh program pembinaan melalui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan dan yang sudah dirasakan oleh semua pihak khususnya
responden sendiri, yaitu narapidana mendapat pengetahuan yang baru, misalnya
cx keterampilan, narapidana menjadi lebih disiplin dalam setiap kegiatan yang
dilakukan dan dapat meningkatkan kadar keimanan para narapidana. Sebanyak 1 orang responden 1,75 kurang setuju dengan adanya program
pembinaan yang diberikan dan sebanyak 2 orang responden 3,51 tidak setuju dengan adanya program pembinaan yang diberikan. Para responden yang tidak setuju
ini adalah responden yang belum mengetahui tujuan dan manfaat dari program pembinaan ini.
Tabel 5.20 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Program Pembinaan Dengan
Kebutuhan Narapidana
No. Kategori
Frekuensi 1
Sesuai 53
93 2
Kurang Sesuai 3
5,30 3
Tidak Sesuai 1
1,70
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.20 dapat diketahui, bahwa 53 orang responden 93 menganggap bahwa program pembinaan sudah sesuai dengan kebutuhan responden.
Hal ini dapat dilihat dari lembaga pemasyarakatan adalah sebagai wadah pembinaan untuk melenyapkan sifat-sifat jahat melalui pendidikan serta kebutuhan narapidana
yaitu agar dapat meluluhkan kembali kesadaran mereka dalam bermasyarakat, untuk memperbaiki martabat dan harga diri mereka ditengah-tengah masyarakatnya. Salah
satu program yang mendukung hal tersebut adalah pembinaan kepribadian.
cxi Sebanyak 3 orang responden 5,30 menganggap bahwa program pembinaan
kurang sesuai dengan kebutuhan responden karena para responden belum memahami pentingnya program pembinaan ini bagi dirinya yaitu untuk merubah diri kearah
yang lebih baik dan tidak melakukan tindak pidana lagi. Dan sebanyak 1 orang responden 1,70 menganggap bahwa program pembinaan tidak sesuai dengan
kebutuhan responden karena responden ini menggangap bahwa program yang diberikan hanya sekedar mengisi waktu luang saja dan hanya sekedar menjalani masa
hukumannya saja.
Tabel 5.21 Penilaian Responden Tentang Manfaat Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Bermanfaat 54
94,74 2
Kurang Bermanfaat 2
3,51 3
Tidak Bermanfaat 1
1,75
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.21 dapat diketahui, bahwa 54 orang responden 94,74 menganggap bahwa program pembinaan bermanfaat. Manfaat program pembinaan
adalah para narapidana menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga diterima kembali oleh lingkungan dan dapat
hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab. Manfaat lain dari program pembinaan ini adalah sebagai bekal narapidana setelah kembali dalam
kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam bidang keterampilan. Wawancara yang
cxii peneliti lakukan dengan salah satu responden yaitu saudara Putra Hari Angga
mengatakan bahwa : “program pembinaan yang saya ikuti adalah pemuka kerja di LP yaitu di
poliklinik. Selama menjadi pemuka kerja dan mengikuti setiap program pembinaan yang dilakukan di LP ini, saya mendapat banyak manfaat
yaitu lebih menyadari lagi akan tata hidup yang lebih baik sesuai dengan norma yang berlaku dan selama di poliklinik saya mengetahui tentang
prosedur kesehatan“.
Sebanyak 2 orang responden 3,51 menganggap bahwa program pembinaan kurang bermanfaat bagi responden dan sebanyak 1 orang responden 1,75
menganggap bahwa program pembinaan tidak bermanfaat bagi responden.
Tabel 5.22 Penilaian Responden Mengenai Sikap PembinaPetugas Pemasyarakatan
Dalam Melaksanakan Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Baik 55
96,50 2
Tidak Baik 2
3,50
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan surat edaran Dirjen Pemasyarakatan beberapa kewajiban petugas pemasyarakatan yang berkaitan dengan sikap petugas dalam melaksanakan program
pembinaan adalah menjunjung tinggi hak-hak WBP, bersikap belas kasih dan tidak sekali-kali menyakiti WBP, berlaku adil terhadap WBP, menjaga rahasia pribadi
WBP dan memperhatikan keluhan warga binaan pemasyarakatan. Berdasarkan tabel 5.22 dapat diketahui, bahwa 55 orang responden 96,50 menganggap bahwa sikap
pembinapetugas pemasyarakatan dalam melaksanakan program pembinaan adalah
cxiii baik. Hanya 2 orang responden 3,50 menganggap bahwa sikap pembina petugas
pemasyarakatan dalam melaksanakan program pembinaan adalah tidak baik.
Tabel 5.23 Setuju Tidaknya Responden Mengenai Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat
Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Program Pembinaan
No. Kategori
Frekuensi 1
Setuju 52
91,23 2
Kurang Setuju 5
8,77
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Salah satu program yang memerlukan keterlibatan masyarakat dan keluarga adalah Pembebasan Bersyarat. Hak ini merupakan hak pengintegrasian narapidana
yaitu hak narapidana untuk sepenuhnya berada di tengah-tengah masyarakat, dengan syarat narapidana tersebut telah menjalani 23 dari masa hukumannya. Narapidana
yang memperoleh pembebasan bersyarat ini tetap diawasi oleh Balai Pemasyarakatan Bapas dan Jaksa negeri setempat. Dalam menjalani program ini, keluarga juga
dilibatkan secara aktif yaitu sebagai individu yang menjamin narapidana setelah kembali ke dalam masyarakat. Berdasarkan tabel 5.23 dapat diketahui, sebanyak 52
orang responden 91,23 setuju jika keluarga dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembinaan.
Sebanyak 5 orang responden 8,77 kurang setuju jika keluarga dan masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembinaan.
Salah satu responden yang kurang setuju akan adanya keterlibatan keluarga dan
masyarakat yaitu saudara Safwedi Edi mengatakan bahwa :
cxiv “dengan masuk LP saja sudah membuat repot dan malu keluarga.
Apalagi dengan adanya keterlibatan dari mereka. Lebih baik saya berbenah diri dan menjalani hukuman saya disini sampai selesai“.
Tabel 5.24 Penilaian Responden Mengenai Kesesuaian Pelaksanaan Program Pembinaan
Dengan Peraturan yang Berlaku
No. Kategori
Frekuensi 1
Sesuai 53
93 2
Kurang Sesuai 4
7
Jumlah 57
100 Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui, bahwa sebanyak 53 orang responden 93 menganggap bahwa pelaksanaan program pembinaan sudah sesuai dengan
aturan yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan para narapidana yang telah disusun dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dan dalam
Pasal 1 ayat 1 Keppres RI No. 174 Tahun 1999 mengenai remisi yaitu pengurangan masa pidana yang diberikan kepada narapidana yang berkelakuan baik selama
menjalani hukuman pidana sudah dilakukan dengan baik oleh petugas pemasyarakatan. Salah satu responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan
program pembinaan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku yaitu saudara Muhammad Yahya Hasibuan yang telah menjalani masa pidananya selama 6 tahun
mengatakan bahwa : “setiap ada hari besar keagamaan dan 17 agustus, saya selalu mendapat
remisi sesuai dengan perhitungan yang telah ditetapkan. Saya juga mendapat remisi karena saya telah berkelakuan baik“.
cxv
5.2.3 Partisipasi Narapidana Terhadap Program Pembinaan